"Dear Aldi. Ketika orang yang pernah hadir dalam hidupku menjauh,kamu malah mendekatiku"
Keep Enjoy!
Bolos pelajaran terakhir pun berhasil dilakukan oleh (Namakamu),sengaja (Namakamu) melakukan hal itu hanya untuk menenangkan pikiran dan hatinya.
Biasanya sore seperti ini masih ada cahaya Senja yang menghiasi indahnya di sore hari,namun matahari tertutup rapat oleh awan tebal hitam sehingga celah cahaya matahari sulit untuk menembus pantulannya ke bumi.
Angin semilir menubruk kulit putihnya,rambut (Namakamu) yang di gerai bebas pun berterbangan. Merasakan sensasi udara yang lumayan dingin, (Namakamu) memeluk lututnya dengan erat. Mata nya masih terlihat sembab,bahkan sisa-sisa air matanya sengaja tidak dihapus dan dibiarkan kering dengan sendirinya.
"Buat apa sih mikirin orang yang gak berguna?"
(Namakamu) menoleh kebelakang saat mendengar suara itu,Ia mendapati Aldi yang tengah menatap ke arahnya. Dengan cepat (Namakamu) langsung berlari dan memeluk Aldi dengan erat.
Aldi membalas pelukan hangat dari (Namakamu). Ia merasakan baju nya sedikit basah,Aldi pun menurunkan pandangannya ke arah baju bagian dada bidang yang basah,ternyata benar (Namakamu) sedang menangis.
Aldi menghela napas,mengusap rambut (Namakamu) dengan lembut dan penuh kasih sayang. "Keluarin unek-unek lo, gue bakal dengerin semua"
(Namakamu) melepaskan pelukan Aldi,menepis Air matanya dan menghela napas panjang mencoba untuk me- relax -kan dirinya.
"Gue..ngerasa orang yang paling bodoh disini"
"Segitu mudahnya gue mempercayai orang-orang bajingan seperti mereka"
(Namakamu) meluapkan amarahnya langsung dihadapannya Aldi. "Disini,hati gue. Hati gue ngerasain sakit hati yang luar biasa,lo tau gimana rasanya di khianati oleh dua orang yang awalnya spesial dihati gue? Sakit,di"
"Kalo pun dari awal gue tau,Iqbaal ngeklaim gue sebagai pacarnya hanya untuk mengenal Deandra sahabat gue,dan dari awal juga gue bakalan pergi dari masalah ini"
Saat awal mendengar unek-unek yang mengganjal di hati (Namakamu),Aldi sangat menyimaknya dengan khidmat. Telinganya Ia pasang selebar mungkin untuk mendengarkan cerita dari (Namakamu).
Tiba-tiba Rahang Aldi mengeras,tangannya mengepal dan giginya bergelemutuk saat mendengar ucapan yang (Namakamu) lontarkan disaat Iqbaal memacarinya hanya untuk maksud tertentu.
Sebenarnya apa keinginan Iqbaal sampai-sampai bisa melibatkan hati yang sama sekali tidak tahu apa-apa dan menjadi terkena imbasnya.
Kalau misalkan tidak berani untuk mengutarakan perasaan,setidaknya hanya cukup diam tanpa adanya keterlibatan antara sekeping hati yang tak berdosa.
Ia menarik (Namakamu) kedalam dekapannya. Di usap punggungnya seolah memberikan ketenangan dan kehangatan.
Aldi mendongkak ke arah langit,disana terlihat awan yang sangat meredup dan cahaya yang selalu terpancarkan cerianya kini sedang mengaduh kesedihan,sama seperti gadisnya yang berada dipelukannya saat ini,eh gadisnya?
"Anggap aja mereka angin lewat,ada tapi nggak kelihatan wujudnya. Kalo pun mau anggap aja mereka itu Setan,kehadirannya terasa ada namun wujud nya tidak ada"
Tangisan (Namakamu) mereda saat mendengar perkataan Aldi tadi. "Pulang yuk,udah sore. Awan nya lagi gak bisa diajak kompromi. Entar kehujanan" lanjut Aldi dan dibalas oleh anggukan.
***
Benci, muak, kecewa, marah.
Empat perasaan itu sedang dirasakan oleh (Namakamu) sekarang. Mengapa dulu Ia sangat bodoh bisa mempercayai orang yang berani menorehkan luka di hatinya.Berusaha untuk dendam? Ah tidak. Meskipun Ia sangat kecewa luar biasa, (Namakamu) lebih memilih tidak untuk menjadi seseorang yang pendendam.
Karena,setiap masalah tidak harus di hadang dengan ke dendaman. Lebih baik diam dan cukup kita yang merasakan.
"Udah nyampe, lo gak mau turun?"
"Eh?"
(Namakamu) menoleh ke sekeliling,benar ternyata Ia sudah sampai di depan rumahnya. Merasa malu, Ia pun hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Maklumlah, efek ngelamun.
"Jadi dari tadi lo ngelamun?"
"I...iya. Emang kenapa?"
"Terus dari tadi gue ngomong panjang lebar nggak di denger?"
"Yaa... Mana gue tau. Emang lo tadi ngomong apa?"
Aldi mendengus sebal,rasanya sangat malas jika harus mengulang perkataannya lagi. "Gak jadi" ketus Aldi.
Dan perkataan ketus yang Aldi lontarkan sukses membuat (Namakamu) semakin membuat mood nya berkurang. (Namakamu) mengerucutkan bibirnya "Aldi mah gitu" ucap (Namakamu).
"Udah gih sana pulang. Mandi, ganti baju, makan, cuci tangan terus tidur" Ucap Aldi seperti orang yang sedang mengusir "Jangan lupa minum juga,jangan manja udah gede. Kan udah bisa sakit hati sekarang mah" Aldi mengacak-ngacak rambut Curly milik (Namakamu).
"Aldi ih berantakan, yaudah gue turun. Assalamualaikum" saat hendak ingin keluar, namun (Namakamu) teringat sesuatu "Makasih udah hibur gue" Ucap (Namakamu) lembut sambil tersenyum pada Aldi.
Aldi terpana saat melihat (Namakamu) tersenyum dengan jarak sedekat ini sehingga membuat Aldi makin falling in love kepada (Namakamu).
Sampai-sampai Ia bergumam "Nikmat Tuhan mana lagi yang gue dustai" Aldi bergumam sedikit terdengar oleh (Namakamu), sehingga membuat cewek itu merasa terheran.
(Namakamu) mengibas-ngibaskan tangannya berulang kali tepat didepan wajah Aldi,tetapi Aldi masih saja sibuk dengan lamunannya.
"Aldi"
"Eh?"
"Lo kenapa sih?"
"G-gue?...uhm..enggak. Gak papa"
"Cukup cewek aja yang bilang 'Gak Papa' disaat lagi ada masalah, cowok jangan"
Aldi memutar kedua bola matanya dengan jengah,sementara (Namakamu) hanya terkikik.
"Yaudah, gue balik ya bye"
"Bye"
(Namakamu) turun dari mobilnya Aldi,Ia juga tidak lupa untuk menutup kembali pintu mobilnya dengan rapat. Didalam mobil, terlihat Aldi sedang melambaikan tangan. Dengan cepat (Namakamu) membalas lambayan tangan sambil tersenyum.
***
Bersambung
Slowly update!
Ngejar target soalnya 2minggu lagi UAS. Jadi, aku mutusin buat ngenext 😂 sorry kalo cerita aku ngga ngena 😂 asli ini ngebuuuttzzzzz
Tidak lupa juga aku mengingatkan.
Don't forget to follow, vote and comment ya guys ❤ thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Salah ✖ [AMS✖IDR] #CS1
Fanfic"Teruntuk kamu terimakasih sudah mencintaiku walaupun dengan rasa kebohongan, dan teruntuk kamu terimakasih sudah mengagumiku tanpa aku sadari" ~