Wooya : Worth it to be Stupid (2)

330 89 11
                                    


"Woohyun-ah!"

"Woohyun, kau dimana?!"

Hoya melangkahkan kakinya secepat mungkin menelusuri koridor Hansang High. Saat ini sudah lewat jam delapan malam, tak ada lagi murid yang berkeliaran di sekolah disaat pukul segini.

Ia sudah mencoba menghubungi ponsel Woohyun berkali-kali, tapi tak satupun yang terjawab. Panggilan itu masuk, tapi selalu berakhir ke pemberitahuan operator yang menyatakan jika pengguna sedang sibuk dan malah tersambung ke kontak pesan suara.

Kelas adalah ruangan pertama yang dituju Hoya. Saat ini hanya lampu-lampu utama yang menyala sementara kebanyakan koridor akan dibiarkan dalam keaadaan gelap. Jadi Hoya menyalakan flashlightnya untuk naik ke tangga lantai 2 tempat kelasnya dan Woohyun berada, kelas 2-1.

Ceklek...

"Hyun, kau disini?" tanya Hoya pelan. Ia mengedarkan penerangannya mengitari seisi ruangan. Tapi hanya ruangan hening yang didapatinya.

"Gyu hyung... aku tak bisa menghubunginya."

Ucapan Woohyun di telepon tadi tiba-tiba muncul di otaknya. Ia mencoba berhenti cemas dan diam berpikir sejenak.

Apa Woohyun sedang menunggunya? Sunggyu hyung... bukankah hari ini tak ada jadwal boxing? Jadi Woohyun menunggunya untuk apa?

Hoya juga bagian dari club Boxing, jadi ia tahu kapan jadwal eskul itu latihan. Justru karena itulah ia sekarang jadi jengah latihan eskul satu itu. Karena setiap kali latihan, Woohyun selalu datang, hanya untuk menyemangati Sunggyu.

Tapi memikirkan itu tak penting sekarang. Aku harus segera mencari Woohyun.

Mendapat ide, Hoya segera mencari kontak seseorang di ponselnya dan menghubunginya segera setelah ketemu.

"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, mohon cobalah beberapa saat lagi atau tinggalkan pesan-"

"Ah, jadi Sunggyu hyung memang tak bisa dihubungi." Hoya mendecak kesal. Ia kembali menscroll kontaknya dan menghubungi Myungsoo.

"Yeoboseyo, hyung." Hoya bersyukur karena temannya yang lebih muda setahun itu segera mengangkat. "Tumben kau meneleponku?"

"Dimana Sunggyu hyung, Myung?" tanya Hoya tanpa basa-basi.

"Gyu hyung? Hm, bukankah dia sedang bersama Hyunie hyung?"

"Dimana? Apa mereka bertemu di sekolah?"

"Aku tak tahu, hyung. Tapi kurasa iya, karena Woohyun hyung ada urusan di ruangan Dewan Murid dan baru bisa pulang sore. Mungkin Gyu hyung menjemputnya disana. Dia langsung pergi setelah makan malam." Jelas Myungsoo yang kemudian terkekeh. "Ayolah, kurasa mereka hanya kencan. Apa kau segitu cemburunya?"

"Ck, Myungsoo, aku serius!" sambar Hoya dengan tak sabar.

"Aku juga serius. Mereka mungkin hanya akan jalan-jalan. Apa salahnya?"

"Woohyun barusan meneleponku. Dia bilang tak bisa menghubungi Sunggyu hyung dan dia masih di sekolah. Aku segera kembali ke sekolah, tapi aku tak bisa menemukannya."

"Mwo? Hyunie hyung masih di sekolah?!"

"Jadi, apa kau tahu dimana Sunggyu hyung akan menjemputnya?"

"Sepertinya..." Hening sejenak sebelum Myungsoo kembali bersuara. "Biasanya di lapangan basket outdoor. Kau tahu kan, lapangan paling belakang di sekolah?" ia kedengaran sangat cemas saat berbicara.

INFINITE Short Stories CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang