Gyuwoo : Count On Me (5)

399 92 21
                                    

"Donghyun-ah, hari ini ujian terakhir semesteran kan?" tanya Woohyun sambil menuangkan susu vanilla kesukaan adiknya.

"Ne, hyung, doakan aku berhasil, ya?" Donghyun menerima gelasnya dengan riang.

"Tentu saja." Jawab Woohyun mantap. "Apapun akan kulakukan untukmu, Donghyunie."

Donghyun tersenyum dan menyikut hyungnya, memberikan tatapan jahil, "Cukup tentangku, hyung. Bagaimana denganmu dan hamster tua itu?"

Woohyun menghentikan aktifitasnya yang sedang sarapan, wajahnya mendadak merona dengan warna kemerahan samar. "Apa maksudmu?"

"Aigoo~" tawa Donghyun pecah seketika. Ia segera mengeluarkan ponselnya dan memotret wajah kakaknya dengan cepat, membuat Woohyun mengernyit heran, sementara Donghyun menatap layar ponselnya dengan puas. "Bagus sekali! Neo jeongmal kyeopta, hyung! Hamster Kim itu pasti akan melakukan apa saja demi foto ini!"

"Yak, Nam Donghyun, berikan aku ponselmu!" Woohyun berdiri dan mulai mengejar adiknya yang berlari kecil mengitari meja makan mereka.

"Andwaeeeee." Donghyun menjulurkan lidahnya dan lari masuk kamar, mengunci pintunya sampai dua kali kemudian tertawa sepuasnya.

Woohyun hanya bisa pasrah sambil mengerucutkan bibirnya. Donghyun dan Sunggyu sama saja. Akhir-akhir ini mereka sering sekali memotretnya tiba-tiba tanpa mau menunjukkan hasilnya. Saat mereka berkumpul, mereka akan membandingkan koleksi foto siapa yang lebih mengagumkan. Kadang ia benar-benar tak mengerti apa yang membuat keduanya melakukan itu.

Malas memikirkannya lebih lanjut, Woohyun pun beranjak untuk membuka pintu depan rumahnya yang terdengar diketuk. "Oh, Sunggyu hyung?"

"Selamat pagi, Woohyunie!" Sapa Sunggyu dengan senyum andalannya yang membuat matanya jadi terlihat hanya segaris.

Woohyun tertawa, "Hyung, masuklah. Anyway, kau pagi sekali kemari?"

Sunggyu mengikuti Woohyun yang melangkah lebih dulu kedalam. Ia melepas coatnya dan menatap Woohyun, "Wae? Apa aku tak boleh sarapan bersama pacarku?"

"Greasy." Ujar Woohyun seraya mengalihkan wajahnya.

Tawa khas Sunggyu seketika pecah di ruang itu. ia mendekati Woohyun dan mencubit pelan kedua pipi chubbynya, membuat korbannya itu menunjukkan ekpresi kesal yang sangat lucu menurutnya. "Woohyun-ah, apa kau benar-benar 20 tahun? Kau terlihat seperti bayi dimataku."

"Aish, berhenti mengejekku, hyung." Cemberut Woohyun. Ia meninggalkan Sunggyu begitu saja di ruang tamu itu dan kembali ke meja makan. Ia melanjutkan acara sarapannya yang tadi tertunda tanpa menghiraukan Sunggyu yang kini sudah berdiri di dekatnya meminta makanan.

"Tak ada makanan untukmu, hyung." Woohyun meraih sepiring penuh pancake di tengah meja dan menyembunyikannya dibalik tubuhnya. "Kalau kau lapar, ya masaklah sendiri sana."

"Aegiya~" Sunggyu tersenyum semanis mungkin. "Hari ini aku harus praktek studi banding mata pelajaran Manajemen penjualan di kampus yang lumayan jauh. Kau mau aku gagal karena kelaparan dan tidak fokus?"

Woohyun hanya bergeming, sebenarnya ia terlena dengan panggilan Sunggyu yang diberikan padanya akhir-akhir ini.

Kata 'Aeagiya' itu terasa asing baginya, tapi dalam hati Woohyun sangat-amat menyukainya. Karena itu tidak terdengar cheesy layaknya 'Chagiya' atau greasy, misalnya seperti 'Yeobo' yang biasanya digunakan pasangan yang telah menikah.

Sementara 'Aegiya' itu... entahlah. Woohyun akan luluh setiap Sunggyu memanggilnya begitu.

Dengan begitu, Woohyun kembali meletakkan piring pancake itu di meja, yang langsung membuat senyum Sunggyu melebar lagi. Sunggyu segera meraih piring serta garpunya dan menyiapkan pancakenya dengan saus strawberry yang disodorkan Woohyun.

INFINITE Short Stories CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang