"Donghyun-ah, aku akan lembur nanti malam." Pemuda bersurai hitam pekat itu tersenyum hangat ke arah adiknya sambil menuangkan segalas susu. "Jadi kau tak perlu menungguku dan langsung tidur saja, arraseo?"
"Gomawo, hyung." Sahut Donghyun seraya menerima segelas susu yang tengah disodorkan padanya. Ia meneguknya sekali sebelum kembali menatap kakaknya dan berucap, "Aku tak masalah sih jika kau pulang terlambat. Aku hanya tak suka melihatmu terlalu memaksakan diri, Woohyunie hyung."
"Gwenchana," senyum manis itu kembali muncul dari bibir Woohyun. "itu sudah jadi tugasku sebagai hyungmu, nae dongsaeng."
Donghyun mengangguk kecil. Ia kemudian menunduk, memperhatikan susu vanilla di gelasnya. Aku sangat beruntung memiliki hyung sepertimu, hyung.
"Pulang sekolah nanti, kau langsung pulang?"
"Aniya, hyung." Jawab Donghyun yang kembali mendongak dan tersenyum. "Aku mau kerumah Joochan dulu untuk mengerjakan tugas kelompok. Tak apa kan?"
"Tentu saja." Woohyun menyimpuni piring-piring yang telah mereka gunakan untuk sarapan barusan. "Asalkan jangan meropotkannya dan pulang terlalu malam, arrachi?"
"Neeee, hyung."
***
"Woohyun-ah!"
"Oh, Dongwoo hyung, annyeong." Sapa Woohyun. "Kau sudah tidak cuti lagi?"
Namja berambut terang itu menggeleng, "Wae? Kau tak suka aku kembali bekerja?" ia pura-pura merajuk dengan gaya yang malah membuat lawan bicaranya hendak tertawa.
"Bukan begitu." Woohyun terkekeh sambil melempar apron hitam khas cafe tempat mereka bekerja ke arah Dongwoo. "Aku senang kau kerja lagi. Cepatlah ganti pakaianmu hyung, lima menit lagi cafe buka."
Dongwoo menggerutu, "Arra, jadi kau hanya memerlukan bantuanku saja, huh."
Woohyun tertawa sekali lagi, dan Dongwoo sama sekali tak keberatan mendengar tawa renyah itu selama apapun sambil tersenyum memandanginya.
***
"Selamat datang di Charmsweet Cafe." Seorang waiter menunduk sejenak sebelum kembali berdiri tegak dan memberikan buku menu, tak lupa sambil tersenyum ramah. "Jika boleh kami tawarkan, cobalah menu spesial kami hari ini, Tuan." Ia menunjukan halaman paling awal di menu yang setiap harinya berganti. Cafe ini memang memiliki menu spesial yang berbeda setiap harinya.
"Aku pesan..." namja sipit dengan kulit putih itu terlihat sibuk membolak-balik halaman sampai akhirnya ia kembali ke paling awal dan menunjuk halaman utama. "Ini sajalah."
"Seporsi untuk menu spesial hari ini." Waiter itu mencatat pesanan di memo kecilnya. "Ada tambahan lagi, Tuan? Dessert mungkin?"
Pelanggan itu mendongak. Ia mengangkat buku menu di tangannya dan mengembalikannya. "Boleh aku bertanya satu hal?" pertanyaannya dijawab dengan anggukan oleh si waiter.
"Apa kau sudah memiliki kekasih..."-ia melirik nametag di saku seragamnya-"... Nam Woohyun?"
Waiter itu-Woohyun-memiringkan sedikit kepalanya, heran. "Em, maaf?" Apa ia barusan tak salah dengar?
Pemuda itu tersenyum, membuat matanya jadi terlihat segaris. "Aniya, aku bilang aku ingin Mapple Waffle untuk dessertku."
Woohyun mengangguk dan mencatatnya. "Mohon ditunggu, Tuan." Ia berbalik ke arah konter pesanan, tak lupa membawa kembali buku menunya.
Dalam hati ia berpikir jika mungkin ia hanya kelelahan, makanya memikirkan halusinasi yang tidak-tidak. Rasanya tak mungkin seorang pembeli menanyainya hal semacam... itulah.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITE Short Stories Collection
FanfictionKumpulan Short Story tentang ot7 INFINITE (means, no OC, kecuali lagi butuh banget. Tapi, kemunculan artis lain/keluarga mereka mungkin bakal ada). So, the contains is (kalian bisa REQUEST! '-') : - Woosoo - Myunghyun/Lhyun - Gyuwoo - Woogyu - Wooya...