Myunghyun : Stay With Me (4)

457 90 12
                                    

Saat akhir pekan, biasanya Myungsoo akan mengajak teman-teman bandnya berkumpul. Yeah, meskipun kini ia mahasiswa Manajemen Bisnis, tapi ia diam-diam tetap membangun ulang bandnya. Mereka sudah memiliki alat musik lengkap, hanya saja tempat latihan yang tak ada.

Untungnya, salah satu anggotanya, Dongwoo, menyarankan untuk latihan di rumahnya karena Orangtuanya hanya bekerja saat weekend. Jadi, rumahnya akan kosong karena kakak perempuannya juga sudah pindah ke rumah suaminya sejak mereka menikah setahun lalu.

Karena itu, disinilah mereka sekarang, didalam kamar Dongwoo yang-thanks God-rupanya sangat besar. Myungsoo memperkirakan kamar ini berukuran sekitar 6 kali 7 meter, mungkin lebih.

"Daebak!" komentar Hoya-juga anggota band-saat pertama kali masuk ruangan itu. Ia langsung bergerak kesana kemari dengan dance random. "Tempat ini bahkan bisa jadi studio dance juga."

Myungsoo dan leader mereka-Sunggyu-yang terakhir masuk, memandangi penjuru kamar itu dengan kagum. "Kenapa tidak sejak dulu saja kita latihan di kamarmu, Dongwoo-ya?"

Dongwoo yang sedang membuka case Bass-nya di atas kasur hanya mengendikkan bahu. "Entahlah, bodohnya aku baru terpikir sekarang." Ia tertawa dengan nyaring seperti biasa.

Puas berkeliaran dengan dance absurd, kini Hoya kembali memusatkan perhatiannya ke Drum Set-nya yang masih berantakan. Ia mengambil symbal-symbalnya dan mulai menyusun perkusinya.

Sementara itu, Sunggyu sudah sibuk mengganti gitarnya dengan senar baru di lantai, sedangkan Myungsoo duduk di kasur bersama Dongwoo dan memainkan beberapa random chord di gitar akustiknya.

"Myungsoo-ya," panggil Sunggyu disela ia memotong ujung-ujung senar. "Bagaimana kabar Woohyunie?"

Dan well, Myungsoo mengenal teman Woohyun, jadi begitupun sebaliknya, Woohyun juga berkenalan dengan teman-teman Myungsoo, terutama anggota bandnya. Woohyun beberapa kali melihat penampilan mereka di event-event dan beberapa kali di sebuah cafe.

"Ah, iya, aku sudah-hm-sekitar dua minggu tak melihatnya." Lanjut Dongwoo. "Dia baik-baik saja, kan?"

Myungsoo tersenyum dan mengangguk, "Ne, aku senang semakin hari kesehatannya semakin membaik. Nanti sore aku akan menemaninya untuk terapi lagi."

Hoya menoleh ke jam dinding, "Ini masih lumayan pagi. Bukankah Boohyun hyung biasanya kerja sampai sore? Kenapa kau tak ajak Woohyun kesini saja, Myungsoo? Jadi ia tak sendiri dirumah." Katanya sambil memutar-mutar stik Drum. "Lagipula aku senang jika ada dia saat kita latihan. Dia bahkan menyanyi lebih baik dari vokalis kita."

"Yak!" keluh Sunggyu yang merasa disebut. "Apa menurutmu vokalku tidak bagus?"

Hoya tertawa, "Bukan aku yang bilang." Ejeknya. "Santai saja, hyung. Aku hanya bercanda, tentu saja suaramu bagus, jika tidak, mana mungkin kami memilihmu jadi vokalis hingga kita sering menang di lomba-lomba. Tapi, bukankah suara Woohyun juga... bagaimana menyebutnya, hm... takkan bosan didengar?"

Mendengar itu Sunggyu manggut-manggut, "Well, kalau soal itu memang benar." Ia kemudian menoleh ke Myungsoo lagi. "Yak, Myungsoo-ya, ayolah, ajak dia kemari."

"Arraseo." Myungsoo mengeluarkan ponselnya dan mulai menelepon. Tak perlu menunggu lama hingga Woohyun mengangkatnya.

Setelah saling berucap 'Yeoboseyo', Myungsoo langsung bertanya apakah Woohyun keberatan jika ia menjemputnya untuk ke rumah Dongwoo dan menemani mereka latihan.

Woohyun menjawabnya dengan, "Sungguh aku boleh datang?"

"Tentu saja. Aku jemput kau sekarang, ya."

INFINITE Short Stories CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang