Oleh : Septi Nofia Sari
Aku berdiri di tengah padang ilalang
Sunyi
Sendiri
Perlahan angin menyapa lembut, berbisik di sela-sela daun ilalang, yang bergesekan menciptakan alunan lembutAku terhanyut
Lalu terbang
Kesepian pun sirna
Sunyi pun kutinggalkan
Imajinasiku melayang, bersama alunan indah ilalangNamun angin tak lagi bersikap lembut, ia bertiup makin kencang
Mengamuk
Menjebakku dalam topan menakutkan
Langit pun berubah menghitam
Menurunkan kristal-kristal menusuk tulangBadai pun datang
Mengombang-ambingkan tubuhku yang teramat gemetaran
Ilalang yang kupikir setia kawan, memandangku sinis menyeramkan
Tubuhku rapuh, berantakanAlam berkonspirasi
Menawanku dalam penyiksaan tak berkesudahan
Alam berkonspirasi
Menghempaskan tubuhku, melemparnya ke jurang terdalamAku tersadar dari pingsan
Menatap nanar pada semak belukar
Dan tubuhku makin rapuh, berantakan
Dan lukaku makin dalam
Kesepian makin mencekam
Akibat ulah konspirasi alamMagelang, 18 Juli 2017