Oleh : Septi Nofia SariPada jejak-jejak basah rinai hujan,
kau titipkan angan dan harapan
Akankah impian itu 'kan memelukmu dalam kebahagiaan?
Ataukah ia akan datang namun kemudian pergi tanpa berpamitan?
Terjerembab kakimu pada titian pelangi,
Pada tanjakan berbatu itu telapak kakimu terluka, menyurutkan langkah menuju titik harapan jadi kenyataan
Dan lagi-lagi kau terjebak pada harapan yang selalu memberi kepalsuan,
dan lebih sering mempermainkanKemudian,
seperti selalu, kau akan menangis sesenggukan
Mencari jalan pulangMagelang, 10 Agustus 2010