Oleh : Septi Nofia SariRibuan purnama lalu, hujan adalah kesukaanku
Hujan menyalurkan ketenangan
juga kesejukan
Orang bilang, pada tiap ritmis hujan akan membawa doa kita pada Tuhan
Aku suka hujan, ia menguarkan aroma menenangkan tiap kali bersentuhan pada rerumputanNamun ribuan purnama t'lah berlalu
Dan kini hujan bukan kesukaanku
Bukan karena ia tak lagi menyalurkan ketenangan, juga kesejukan
Bukan karena pekerjaannya sebagai penghantar doa telah tergantikan,
Tapi hadirnya kini membangkitkan akan pahitnya sebuah kenanganMalam itu, hujan antarkan mereka padaku
Dua tubuh terbujur kaku, di hadapanku
Barangkali doaku terselip antara doa-doa lainnya
Hingga hujan lupa sampaikan doa pada TuhanJiwaku menghilang dalam kekosongan
Dingin ubin menggoreskan luka dalam penuh kesakitan
Hujan kembali datang
Meredam isak tangis kepiluan
Mengenalkanku pada arti kehilangan
Dan pahitnya kenanganDan aku mulai tak menyukai hujan
Magelang, 24 Juli 2017