"Hye, Handle lomba basket ya! Gue yang handle lomba futsal." Ucap kak Youngmin sambil tersenyum.
Sohye cuma senyum, setelah itu ia pergi ke lapangan basket.
Yap, acara eksternal yang paling besar dimulai hari ini. Kenapa ini adalah acara akbar? Karena acara ini berlangsung selama 7 hari. Untuk hari 1-3, dilangsungkan perlombaan olahraga secara serentak. Hari 4-6 yaitu lomba santai seperti olimpiade, solo song, baca puisi, dan pidato. Puncaknya berada pada hari ke 7, yaitu pentas seni antar kelas yang terbuka untuk umum.
Sejak tadi pagi, Sohye hanya bisa tersenyum. Iya, dia merasa ada yang aneh yang terjadi pada tubuhnya. Ibarat baru bangun tidur, kesadarannya belum pulih sepenuhnya.
"Hye, Lo kuat kan?" Tanya Yoojung khawatir melihat Sohye yang begitu pucat.
"Gue baik-baik aja, kok." Jawab Sohye sekenanya.
"Seminggu yang lalu aja lo hampir pingsan karena Maag, Hye. Jangan paksain diri, ya! kalau lo udah ga sanggup, panggil gue. gue stay di pos Sekretariat." Cerocos Yoojung khawatir.
Sohye menganggukkan kepalanya. Setelah itu, mereka berpisah. Sohye ke lapangan basket, dan Yoojung tiba-tiba dipanggil anggota Sekretariat untuk mengurus pendaftaran.
🐷🐧🐷🐧🐷🐧
"Tim kita yang akan main pertama. Jadi saya harap kalian main dengan bagus dan maju ke babak selanjutnya. Anggap pertandingan ini menjadi pertandingan terakhir kalian! karena kalian adalah tuan rumah acara ini! Mau taruh di mana muka kalian jika kalian tidak bisa membawa kemenangan?"
Wejangan yang baru saja diberikan Pelatih basket itu ampuh bagi pemain-pemainnya meningkatkan semangat. Tapi, tidak untuk Haknyeon. Malah kata-kata seperti itu membuatnya lemas dan kembali berpikiran Negatif.
Semua pemain basket membuat lingkaran di tengah lapangan dan melakukan peregangan. Termasuk Haknyeon yang merupakan pemain inti di acara kali ini. Saat sedang asyik peregangan, tiba-tiba ia menangkap bayangan seseorang dari pintu masuk.
Itu Sohye masuk sambil nunduk dan membaca sebuah berkas.
Cantik, imut, dan menyegarkan di saat yang bersamaan. Sepertinya Haknyeon telah menemukan moodbooster nya.
Tapi, kenapa bibir gadis itu pucat, ya?
Ah, tidak! Nyeon, fokus dulu sama turnamennya. bisik Haknyeon di dalam hatinya sendiri.
Sementara itu, Sohye duduk di meja Seksi Acara untuk basket. Melihat semua persiapan yang ada di sana.
"Dek, bisa tolong carikan peluit? peluit untuk wasit masih kurang."
Baru saja Sohye akan beristirahat, seorang wasit tiba-tiba datang dan meminta bantuan.
Sohye langsung saja berdiri dan berlari keluar ruangan untuk mengambil peluit yang ada di ruang wakil kesiswaan. Sohye usahakan secepat kilat ia sudah kembali ke lapangan basket lagi.
Begitulah aktivitas Sohye selama 2 jam terakhir. Ia sibuk ke sana kemari untuk menjaga kelancaran perlombaan. Sementara ada seseorang yang selalu memerhatikannya dalam diam.
Tentu saja Haknyeon.
Sohye down. benar-benar sudah mencapai batasnya. Matanya berkunang-kunang, kepalanya pusing, perutnya sakit, dan suhu tubuhnya tiba-tiba meningkat tajam.
"Hye, Lu gapapa kan??" Tanya Mina panik. Ia hampir saja berteriak.
"Hye, makanya jangan terlalu paksain diri lu. Jadinya lu kayak gini, kan." Untung Sohye sudah terbiasa menghadapi mulut Mina yang kadang kelewat pedas ini.
"Gue panggilin Woojin, ya?" Mina baru saja mengambil ancang-ancang untuk mencari Woojin di luar. Namun, Sohye mencegatnya.
"Jangan kasih tau dia, dia sedang fokus untuk penampilan Pensi. Kasih tau Bang Jisung aja, doi lagi buka Stan kafe di luar."
Hari itu Sohye diantarkan pulang oleh Yoon Jisung, orang yang sudah Sohye anggap sebagai abangnya sendiri.
🐷🐧🐷🐧🐷🐧
Acara sudah berlangsung selama empat hari. Namun, Haknyeon sama sekali tidak menemukan keberadaan Sohye. Bahkan ketika sekolahnya memenangkan babak final pun, gadis itu tidak muncul. Haknyeon tahu betul Jika Sohye adalah penanggung jawab basket.
Sekarang waktunya acara santai nan menguras otak, Olimpiade. Hal ini membuat Haknyeon berkeliling ke semua kelas hanya untuk mencari keberadaan Sohye.
Tak, tidak ada Sohye dimana-mana.
"Eh, Jung!" Haknyeon tiba-tiba menstop Yoojung yang kebetulan lewat di sampingnya. "Lu liat Sohye ga? Kok dia ga keliatan?"
"Lah bukannya dia masih sakit ya?" Yoojung yang polos malah bertanya balik ke Haknyeon.
Yoojung antara polos atau memang gatau gaes :) padahal Sohye udah larang dia buat ngasih tau kalau dia sedang sakit. Kecuali kak Youngmin selaku ketua osis.
"Lah kok gue bisa ga tau?"
Haknyeon sadarlah, kamu belum masuk dalam daftar teman dekatnya Sohye.
"Ya mana gue tau. Gue aja ga tau kalau lo ternyata deket sama Sohye." Balas Yoojung polos, tapi menyelekit di hati Haknyeon.
"Kalau gitu, antar gue ke rumah Sohye sekarang juga!" Yoojung langsung saja ditarik oleh Haknyeon, pergi ke parkiran sekolah.
"Nyeon, Lu gila? gue sedang ngurus ini, ngurus itu!" Yoojung melototkan matanya, berusaha menghentikan langkah Haknyeon yang kelewat terburu-buru itu.
"Lo ngilang dua jam aja ga bakal buat masalah besar kok." Jawab Haknyeon enteng.
Supaya Yoojung tidak kabur pas sampai di parkiran, Haknyeon mengambil handphone gadis itu yang kebetulan sedang ia pegang.
"Nyeon hape gue!"
"Masa bodo! daripada lo kabur." Ucap Haknyeon acuh tak acuh, ia mulai menghidupkan mesin motornya.
Yoojung Misuh-misuh sambil menunggu Haknyeon mengeluarkan motornya dari parkiran. Setelah selesai, ia langsung saja naik dan cus pergi ke rumah Sohye.
Tak lupa mampir ke toko buah-buahan untuk membeli buah tangan untuk Sohye.
"Nah, yang itu rumahnya."
Tak sampai 30 Menit, Haknyeon dan Yoojung sudah sampai di rumah Sohye. Haknyeon langsung memarkirkan motornya di depan gerbang rumah yang ditunjuk Yoojung. Setelah itu, Yoojung melompat turun dari motor Haknyeon sambil membawa buah-buahan. Dengan santai ia membuka pagar yang tak terkunci itu dan mulai menekan bel yang ada di dekat pintu rumah.
Ting Tong!
Lima belas detik setelah bel dibunyikan, tak ada tanda-tanda apapun dari dalam rumah.
Ting Tong!
Gantian, sekarang yang menekan belnya adalah Haknyeon. Namun sama saja, tak ada reaksi apa-apa dari dalam rumah.
"Apa mungkin Sohye sedang pergi?" Yoojung mulai cemas sendiri, sampai-sampai ia menggigiti kuku jarinya.
"Coba aja deh sekali lagi." Sahut Haknyeon santai.
Ting Tong!
ceklek!
"Loh kalian?"
Sohye benar-benar terkejut melihat siapa yang datang, Haknyeon dan Sohye. Saking terkejutnya, ia berdiam diri satu menit sebelum mempersilahkan kedua tamunya masuk.
Akhirnya, Haknyeon kembali melihat wajahnya yang selalu membayangi pikiran siang dan malam.
🐷🐧🐷🐧🐷🐧
Maaf Gaes, lagi tidak ada inspirasi untuk menulis :( tapi aku usahakan ini akan tamat secepatnya.
Selamat malam minggu ^o^ Selamat membaca apdetan cerita ini ya gaes ^o^
ada yang mau berteman dengan ku di instagram?._. Ayo cek : nuona.s feel free for dm
jwi
KAMU SEDANG MEMBACA
Headset (학년 , 소혜) ✅
Fanfic"Nih, Pakai aja dulu headsetnya." - Sohye "Makasih, hm." - Haknyeon 3 last chapter + epilogue are privated because of copyright mianhae fin : 30 Aug 2017 Seq : Jan, 2018