Hari Minggu.
Saatnya bersantai menanggalkan semua kepenatan yang berada di bahu. Lupakan sejenak tentang tugas yang menumpuk, ataupun laporan yang belum selesai dikerjakan.
Begitulah prinsip Sohye jika sudah memasuki hari minggu. Salah satu refleksi stres andalannya adalah menjadi penjaga kasir di kafenya sendiri.
Iya, bahkan Ayahnya tak habis pikir kenapa Sohye mau saja jadi penjaga kasir dikala senggang. Kalau kata Sohye, dia pengen menghilangkan stres. Selalu hal itu menjadi alasan Sohye jika ditanya hal yang sama oleh Ayahnya.
Alhasil, Sang Ayah hanya bisa membiarkan anak semata wayangnya itu mengekspresikan diri.
Namun, minggu ini tidaklah seperti minggu biasanya. Dimana kafe ramai dan banyak yang memesan eskrim. Sekarang, kafe sepi... ntah apa penyebabnya.
Sohye adalah orang yang mudah tidur dimanapun dan kapanpun. Iya.. fleksibel banget sampai Woojin sahabat kecilnya sering kena imbas harus bangunin Sohye atau gendong Sohye ke tempat yang sedikit nyaman untuk tidur.
Sialnya, rasa kantuk itu semakin besar dan sekarang Sohye hampir terlelap di depan kasir.
Bresss.....
Sohye merasakan dingin di sekujur pipinya. Ia terkejut, namun tak bersuara.
"Jan tidur sembarangan. Ntar gue lagi yang disuruh mindahin lo." Woojin tersenyum dan memberikan minuman dingin itu kepada Sohye. "Ini es krim favorit gue di kafe lo. Lo harus coba"
Sohye menengok ke dalam gelas.
Itu es krim rasaCapuccino dengan ekstra toping coco crunch. Tanpa disuruh dua kali, Sohye langsung menyantap eskrim itu.
"Enak woe. Baru nyadar gue ada es krim seenak ini di kafe Ayah!"
Biasanya Woojin bakalan refleks menoyor kepala Sohye dengan keogebannya. Namun, ia tak melakukan aksi itu.
Melainkan menjalankan aksi modus dengan cara mengelus puncak kepala Sohye. "Makanya, menu restoran sendiri harus dicoba satu persatu. bukannya coba rasa coklat melulu."
"Woe, Pacaran jangan di sini!" Itu teriakan Jisung. Karyawan terempong, tertoa, terheboh, dan terbaik yang ada di sini. Bahkan, Sohye sendiri telah menganggap Jisung seperti kakaknya.
"Apaan sih lo, Bang? Ini kan sahabat gue masa lo ga tau?" Sewot Sohye, tapi mulutnya tak berhenti melahap es krim yang dibawakan Woojin tadi.
Woojin kuadh kok mendengar perkataan Sohye barusan :")
"Jadi orang pekaan dikit, dek!" Tangan Jisung dengan senang hati menoyor Sohye yang kurang peka terhadap rangsangan itu. "Gue aja yang bukan siapa-siapa tahu kalau Woojin suka sama lo. Kenapa lo ga pernah sadar sih?"
Sip, Sohye Cengo.
Sementara Woojin sudah sibuk melototkan matanya ke arah Jisung, saling mengirim Sinyal.
Bang kenapa lo jujur kek gitu, sih! - Woojin.
Biar Sohye nyadar, ogeb. Lagian pergerakan lo lama banget! ntar Sohye keembat orang baru tahu rasa. - Jisung.
"Ah, Bang Jisung ngaco tuh!" Balas Woojin mencoba mencairkan suasana. "Lagian gue udah tau keogeban Sohye sejak kecil, ga mungkin gue suka sama dia, hehehe."
Inilah kebohongan yang paling fatal dibuat Oleh Woojin.
Yang mana yang benar, sih? - Sohye.
🐷🐧🐷🐧🐷🐧
Sohye melangkahkan kakinya keluar kelas sambil menggendong tas. Hari ini, ia terbebas dari serangkaian kegiatan Osis. Tujuannya kali ini adalah, Rumah atau jika lebih di spesifikasikan yaitu kasurnya. Sohye kekurangan tidur karena dia harus begadang tadi malam untuk menyelesaikan segala tugasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Headset (학년 , 소혜) ✅
Fanfic"Nih, Pakai aja dulu headsetnya." - Sohye "Makasih, hm." - Haknyeon 3 last chapter + epilogue are privated because of copyright mianhae fin : 30 Aug 2017 Seq : Jan, 2018