Sohye sedang duduk bertopang dagu di salah satu meja kantin. Sebisa mungkin ia menahan air mata agar tidak keluar di tempat umum seperti ini. Iya, dia butuh orang yang bisa diajaknya curhat untuk saat ini.
"Hye. . ." Panggil seseorang sambil duduk di hadapan Sohye.
Melihat Haknyeon yang duduk dengan damai di depan Sohye, membuat gadis ini langsung menangis.
"Kamu kenapa? Cerita sama aku sini." Bujuk Haknyeon sambil mengusap-usap bahu Sohye.
Seperti biasa, Jika Sohye sedang menangis seperti ini, ia pasti menyelesaikan tangis dahulu sebelum bercerita. Hal ini selalu dilakukannya di hadapan Woojin.
Namun sekarang, mengingat Woojin malah membuat Hati Sohye sakit.
Dengan sabar Haknyeon menunggu Sohye selesai menangis tersedu-sedu. Cowok itu dengan telaten menutupi Sohye agar tidak ketahuan di hadapan orang.
"Kamu tahu, kan, jika aku sudah temanan lama bersama Woojin?" gumam Sohye memulai sesi curhatnya.
Haknyeon mengangguk takzim.
"Jadi, tadi dia marah ke aku dan bilang segala hal yang telah dia tahan selama ini sama aku. Dia beranggapan aku selalu nyusahin dia, selalu ganggu dia, selalu membuat hidupnya ga tenang. gimana aku ngga sedih..." Cerita Sohye.
"Hye..." Panggil Haknyeon lembut. "Kamu jangan benci atau marah sama Woojin, ya."
"Tapi gimana aku ga benci? selama ini dia selalu pakai topeng di hadapan aku." Balas Sohye sambil sesenggukkan.
"Bisa jadi Woojin sedang kalut sama masalah lain Hye." Haknyeon masih saja berpositif thinking kepada Woojin. "Dan kebetulan kamu menyapa dia, trus marahnya meluap ke kamu."
Sohye hanya diam mendengar ucapan dari Haknyeon. Ingin sekali gadis itu melawan setiap ucapan pacarnya. Namun, semua suaranya telah hilang digantikan dengan suara sesenggukan sedang menangis.
🐷🐧🐷🐧🐷🐧
Seluruh pelajaran hari ini telah selesai, sampai jumpa besok pagi dengan semangat belajar baru!
Sohye langsung mengemasi peralatan sekolahnya, dan langsung melangkahkan kakinya keluar kelas.
Namun...
Brugh!
Tiba-tiba ada seseorang yang membekap mata Sohye hingga gadis itu tidak bisa melihat. Ia meronta, hanya saja perlawanan dari satu--dua orang itu sukses membuat Sohye diseret ke tempat yang mereka inginkan.
"Happy birthday Sohye!"
Saat mata gadis itu dibuka, terlihat Woojin dan Haknyeon berdiri di hadapan gadis itu dengan memegang sebuah kue. Sementara dua orang yang membawa Sohye ke sini adalah Jinyoung dan Jihoon.
Sohye bengong, apalagi dia baru sadar jika hari ini adalah ulang tahunnya.
"Tiup lilinnya dong!" Seru Haknyeon bersemangat.
Dengan otak yang masih loading, Sohye tetap meniup lilin di atas kue tersebut.
"Hye, maafin gue, ya. Tadi gue cuma bercanda, kok!" Ucap Woojin merasa bersalah. "Ini semua idenya Haknyeon!"
Haknyeon yang dituduh hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Habis, kalo aku yang ngambek jatuhnya mainstream."
Sohye cuman mengangguk-anggukkan kepala saja, mencoba untuk mengerti situasi.
"Satu lagi." Gumam Woojin.
"Mungkin ini akan menjadi kenangan terakhir gue sebelum pindah, Hye."
"Hah, lo ma pindah ke mana?" Balas Sohye tidak percaya.
"Ke Amerika." Balas Woojin. "Tapi tenang, gue di sana cuma dua tahunan. Gue janji gue bakal balik."
Sohye sedih. Ingin menangis tapi ia harus kuat di depan sahabat kecilnya dan juga pacarnya.
"Lagian di sini ada Haknyeon, Hye. Haknyeon bakalan jagain lo, kok! Kalau dia nakal, jitak aja!"
Kata-kata itu sukses membuat Sohye menjatuhkan air matanya. Sohye akhirnya nangis tiga ember di depan Haknyeon dan Woojin.
🐷🐧🐷🐧🐷🐧
Hallo, ada yang kangen dengab work ini? Aku kangen cerita ini. Saking kangennya, aku malah kepikiran sequel 😅 #spoiler.
Yash, i am going to make a sequel for this work. Enaknya kasih judul apa ya?
🌚 Headset 2
🌚 HeadphoneBingung aku gaes ._.
Tapi maap ya, sequel bakalan ada tahun 2018 mendatang gaes._. Banyak work yang harus di selesaikan dulu._.
27 September 2017
Jwi
KAMU SEDANG MEMBACA
Headset (학년 , 소혜) ✅
Fanfiction"Nih, Pakai aja dulu headsetnya." - Sohye "Makasih, hm." - Haknyeon 3 last chapter + epilogue are privated because of copyright mianhae fin : 30 Aug 2017 Seq : Jan, 2018