Noah tersadar dari pingsan dan menemukan dirinya berada di sebuah kamar tua yang entah milik siapa. Dia tersentak bangkit begitu mendengar suara decitan pintu kamar tersebut dibuka dari luar. Seorang lelaki tua berjalan masuk ke dalam kamar tersebut dengan sebuah nampan di tangannya. Kedua bola mata Noah membulat ketika dia melihat lelaki tersebut.
"Tuan?!"
"Pallegrin. Jacob Pallegrin," sentaknya.
"Jadi, kau yang memukulku dari belakang?" tanya Noah.
"Iya. Demi kebaikanmu," jawab lelaki tua tersebut.
Jacob meletakkan nampan itu di atas nakas dan mengambil gelas untuk diminum isinya oleh Noah.
"Minumlah agar kau bisa terlihat lebih tenang," pintanya.
Noah mengernyitkan dahi dengan tatapan tajam.
"Aku tidak akan berniat untuk mencelakaimu. Saat aku melihat kau dan ketiga temanmu tetap melanjutkan perjalanan, aku sudah pasti sangat yakin akan ada sesuatu hal yang menimpa kalian," jelasnya.
Minuman tersebut diambil oleh Noah dari tangan Jacob. Setelah Noah menghabiskan air itu, dia segera mengembalikan gelas tersebut kepada lelaki tua di hadapannya.
"Kenapa kau membawaku ke sini?" tanya Noah.
"Karena aku akan menolongmu dan teman-temanmu," jawabnya.
"Apa kau ada hubungannya dengan ini?" Noah mengernyitkan dahinya.
Lelaki tua itu menghela napas perlahan, "Aku tidak bisa mengatakan hal ini padamu. Tetapi, setelah temanmu membuka sebuah peti yang terkubur di atas bukit, arwah daripada mayat wanita di dalamnya menjadi bangkit dan terus meminta tubuh manusia untuk dijadikan sebuah pengorbanan."
"A--aku tidak mengerti apa maksudmu. Jadi, selama ini kau mengintai kami?!" sangkal Noah.
"Tidak. Saat aku mendaki bukit itu untuk memastikan bahwa semua masih berjalan seperti biasa, aku terkejut ketika melihat kedua gumpalan tanah itu terlihat seperti berbeda. Ketika aku membongkarnya, dugaanku benar. Perhiasan serta mayat seorang wanita yang terkubur selama 20 tahun di dalam peti itu sudah menghilang. Keluargaku telah bersusah payah untuk menjaga makam tersebut agar tidak sampai terlihat oleh orang lain. Bahkan, kami sengaja tidak menaruh batu nisan di atasnya agar orang asing tidak bisa menemukan mayat wanita tersebut. Namun rupanya, kau dan ketiga temanmu telah membuat kesialan di tempat ini," Jacob menatap tajam pandangan Noah.
"Siapa sebenarnya wanita itu? Apa hubungannya dia dengan kami?" tanya Noah.
"Kau sama sekali tidak mengerti. Phyrena adalah wanita iblis yang akan bangkit kembali untuk merasuki orang-orang asing seperti kalian agar bisa membunuh temannya satu sama lain dan dengan itu dia bisa abadi selamanya."
"A--apa?" Kedua bola mata Noah membulat. Tubuhnya terasa lemas setelah mendengar penjelasan kembali dari lelaki tua itu.
Dia baru menyadari kenapa lelaki tua tersebut menyuruh mereka untuk tidak melanjutkan perjalanan agar mereka terhindar dari ancaman itu.
"Aku harus segera kembali menyelamatkan kedua temanku!" seru Noah yang segera bangkit dari tempat tidur.
"Tunggu!" Jacob menahan tangan kanan Noah dengan kuat. "Aku akan membantumu menyelamatkan mereka."
Noah terdiam ragu. Dia melihat lelaki tua itu menatap dirinya dengan intens. Lelaki tua itu segera bangkit dan pergi meninggalkan Noah yang masih berada di dalam kamar. Noah yang penasaran akan lelaki asing itu, segera berjalan keluar kamar. Dia melihat isi rumah Jacob memiliki cahaya dari lilin-lilin putih yang ada di beberapa sudut ruangan untuk menerangi rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] TSS [1]: Tessa Sophia and The Secret of Cornfields
HorrorBest of Wattpad Outreach Ambassador in Wattpad Outreach [30/5/23] ¬ 1st horror story [Actocity Belt] in YAIndo [26/3/19] HIGHEST RATING: #1 in HORROR STORY [15/11/20] #18 in CREEPY [20/10/18] [TONTON TRAILERNYA!] The Secret Series [1]: Tessa Sophia...