Setelah Phyrena berhasil dikalahkan, semua cahaya yang berasal dari lilin seketika tertiup oleh angin. Jacob berusaha menyadarkan Tessa dengan mengoyang-goyangkan tubuh wanita itu secara perlahan.
Tessa tersadar dengan membuka kedua bola matanya perlahan. Kepalanya terasa sangat sakit. Begitu dia melihat wajah Jacob yang disinari oleh cahaya lentera, membuatnya langsung bergerak mundur dengan sangat panik.
Jacob berusaha menenangkan Tessa agar tidak perlu merasa takut. Dia mengatakan bahwa semuanya telah usai dan Tessa harus segera membakar seluruh barang yang dia beserta Henry simpan sewaktu mereka berada di atas bukit.
"Ka--kau bukankah pria tua yang--"
"Benar. Aku adalah orang yang menyuruh kalian untuk tidak melanjutkan perjalanan," potong Jacob.
"A--aku harus mencari teman-temanku," seru Tessa dengan panik.
"To--tolong."
Wanita itu mendengar suara lirih yang diyakini berasal dari mulut Noah. Tessa langsung berlari dengan membawa sebuah senter saat itu berada di atas tanah. Dia mengarahkan cahaya tersebut dan memperlihatkan Noah yang masih terikat terbalik pada sebuah salib kayu. Hal ini tentu membuatnya langsung mendekati Noah dan segera membuka penutup mata lelaki tersebut.
"Tessa, kakiku terasa sakit," rintihnya.
"Bertahanlah Noah! Aku akan segera mengambil alat untuk bisa membuka benda ini," balas Tessa yang begitu panik.
Dia segera berlari kembali masuk ke dalam rumah dan berhenti di dalam dapur. Tessa melihat ada sebuah tang yang diyakini bisa membuka rantai yang mengikat kaki milik Noah. Saat akan kembali, dia terkejut setengah mati saat melihat Grace berada di atas sofa ruang tamu dengan banyak darah yang tengah mengucur pada lantai kayu.
"Grace, sadarlah!" pinta Tessa panik.
"A--aku tidak kuat lagi Tessa," ujarnya.
"Apa yang kau bicarakan?! Kau harus bertahan! Aku berjanji akan membawamu kembali pulang," seru Tessa.
"Walaupun kau tidak bisa menyelamatkanku, kumohon selamatkan Noah dan pergi dari sini secepatnya," pinta Grace.
Air mata Tessa sudah tidak bisa terbendung kembali. Dia melihat Grace terus menahan rasa sakit disekujur tubuhnya. Karena tidak kuat melihat keadaan temannya itu, Tessa langsung pergi meninggalkan Grace dan berusaha untuk melepaskan Noah. Dia menahan tubuh Noah sekuat mungkin agar lelaki itu tidak merasa kesakitan.
Setelah itu, Tessa melihat luka pada perut datar milik Noah yang untungnya luka sayatan tersebut tidak begitu dalam.
"Noah, sadarlah Noah," pinta Tessa.
Melihat Noah yang masih belum bisa tersadar membuatnya begitu merasa panik. Pandangan Tessa teralihkan sesaat melihat lelaki tua itu tengah menyiramkan sesuatu di sekitar rumah tua tersebut. Hal ini tentu membuat Tessa merasa panik. Dia berlari dengan cepat dan langsung menahan tangan kanan lelaki itu yang hendak melemparkan sebuah korek kayu ke arah rumah tersebut dengan kuat.
"Apa yang kau lakukan?!" tanya Tessa dengan kedua bola mata membulat.
"Aku harus melakukan hal ini," jawabnya yang langsung melemparkan korek tersebut.
"TIDAAKKKKKKK!!!!"
Tessa berteriak histeris sesaat percikan api itu langsung menyebar luas ke setiap sudut rumah. Jacob menarik kalung yang Tessa kenakan dan segera melemparkannya ke dalam api yang tengah berkobar hebat.
Saat Tessa akan masuk ke dalam rumah itu untuk menyelamatkan Grace, Jacob mencengkram kedua lengannya dengan sangat kuat. Tessa yang berusaha untuk terus meronta agar Jacob bisa melepaskannya, malah mendapat sebuah tamparan yang sangat keras dan mengakibatkan dirinya jatuh pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] TSS [1]: Tessa Sophia and The Secret of Cornfields
HorrorBest of Wattpad Outreach Ambassador in Wattpad Outreach [30/5/23] ¬ 1st horror story [Actocity Belt] in YAIndo [26/3/19] HIGHEST RATING: #1 in HORROR STORY [15/11/20] #18 in CREEPY [20/10/18] [TONTON TRAILERNYA!] The Secret Series [1]: Tessa Sophia...