VII

1.2K 159 7
                                    

Sudah hampir tiga jam Noah membuka kedua matanya. Sampai detik itu pun, dia tidak mendengar atau mencium hal-hal aneh yang berada di dalam rumah tersebut. Dia juga melihat pada akhirnya Tessa benar-benar terlelap dari tidurnya. Saat akan mengambil ponsel dari dalam saku celananya, dia mendengar suara sebuah barang terjatuh ke lantai yang berasal dari arah dapur.

Noah segera bangkit dari kursi kayu dan berjalan menuju sumber suara dengan berbekalan sebuah senter di tangan. Dia berjalan perlahan memasuki koridor yang menghubungkan dengan dapur sambil sesekali menoleh ke belakang.

"Siapa di sana?" tanya Noah penuh waspada.

Setelah sampai di dapur, Noah hanya melihat sebuah kaleng besi yang terjatuh dan tidak menemukan siapapun di sana. Saat Noah akan berbalik arah, seseorang yang mengenakan jaket berwarna hitam dengan tudung yang menutupi kepalanya, membekap mulut Noah dengan kencang menggunakan sapu tangan yang tentunya sudah diberi obat bius. Noah yang berusaha untuk melawan, pada akhirnya pingsan di dalam dekapan orang itu dan tanpa berbasa-basi, Noah langsung dibawa keluar rumah dengan cara diseret melalui pintu belakang.

🔱🔱🔱

Jam menunjukkan pukul delapan pagi. Cahaya matahari yang masuk ke dalam sela-sela jendela, berhasil membuat Tessa terbangun dari tidurnya. Dia melihat Henry sudah tidak ada di sampingnya, sementara Grace masih tertidur pulas di atas kasur lipat. Tessa membangunkan temannya itu dan mengatakan bahwa mereka harus kembali meliput tempat tersebut agar tugas mereka cepat terselesaikan.

"Di mana Noah?" tanya Grace.

"Aku tidak tau," jawab Tessa.

Tidak lama setelah itu, Henry datang masuk ke dalam rumah dengan membawa sebuah senter di tangan dan juga mengenakan jaket berwarna hitam. Dia mengatakan kepada Grace dan Tessa bahwa mereka harus segera bersiap-siap karena cuaca di pagi ini sangatlah bagus untuk bisa memulai penelitian mereka.

"Apa kau tidak melihat Noah?" tanya Tessa.

"Tidak. Saat aku bangun tadi, Noah sudah tidak ada," jawabnya dengan memasukkan jaket tersebut ke dalam tas miliknya.

"Coba hubungi dia," seru Grace.

Tessa mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan sayangnya, ponsel tersebut tidak memiliki sinyal. Tessa menanyakan apakah ponsel milik Grace memiliki sinyal atau tidak dan Grace hanya menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana denganmu Henry?" tanya Grace.

"Apa?" jawab Henry.

"Ponselmu. Apakah memiliki sinyal? Kalau sampai kita tidak menemukan Noah, kita tidak bisa menyelesaikan tugas kita," jelasnya.

"Ponselku juga tidak memiliki sinyal." Henry memperlihatkan layar ponselnya. "Sudahlah. Jangan membuang waktu. Lebih baik kita selesaikan tugas hari ini juga."

"Apa katamu barusan?" Tessa menatap Henry.

"Jangan bersikap seperti anak kecil. Mungkin saja Noah sedang pergi mencari sesuatu. Pasti nanti dia akan kembali," ucap Henry.

"Sudah-sudah. Jangan berdebat," saut Grace.

Tessa memincingkan kedua bola matanya menatap Henry. Gelagat Henry yang mencurigakan membuat dia bertanya-tanya akan hilangnya Noah. Kalaupun memang Noah pergi mencari sesuatu di pagi hari, kenapa mereka berdua tidak bertemu dan kenapa pula Henry kembali dengan membawa sebuah senter di tangannya.

🔱🔱🔱

Hari ini mereka akan menelusuri kandang kuda beserta ladang jagung milik penghuni yang belum tahu asal-usulnya. Berbekal kamera, buku catatan, dan juga baterai cadangan, mereka bertiga berjalan keluar dari rumah tersebut secara bersamaan. Tessa mendapatkan tugas untuk mencatat kembali apa saja yang mereka temukan pada kandang kuda berukuran besar tersebut. Sementara Henry dan Grace akan bertukar menjadi pembawa acara ataupun pemegang kamera.

[Completed] TSS [1]: Tessa Sophia and The Secret of CornfieldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang