Darwin, Ernest dan Fredella baru saja sampai di depan rumah sambil membawa motor-motoran dan skateboard. Mereka bertiga berjalan masuk ke dalam rumah, lalu melangkah ke ruang tamu dan melihat kedua orang tuanya serta kakek-neneknya ada disini sedang berkumpul.
"Eh kalian udah pada pulang sini duduk, mamah mau ada yang di bicarain sama kalian."ucap Clorinda lembut.
Mereka bertiga saling pandang bingung apa yang akan dibicarakan oleh mamahnya itu. Lalu mereka bertiga mengangguk dan duduk berdampingan di sofa.
"Mamah mau bicara apa emangnya?"tanya Darwin penasaran.
Clorinda melirik ketiga anaknya secara bergantian dengan senyuman miring di wajah nya.
"Ehemm, Mamah cuma pengen kafe punya Della dan yayasan pendidikan milik Darwin di pegang sama mamah."pinta Clorinda santai.
Darwin mengerutkan dahinya bingung. Mengapa tiba-tiba Clorinda berbicara seperti itu. Meski Darwin mendirikan yayasan itu atas nama kakeknya yaitu Axel, karena dirinya belum memiliki ktp. Tapi tetap saja saat pendirian aset yayasan menggunakan tabungan milik Darwin dan beberapa simpanan lain miliknya.
Walau kakeknya sudah tahu terlebih dahulu, tetap saja Darwin meminta merahasiakannya dari keluarganya. Sampai akhirnya rahasianya terbongkar juga.
"Emang Mamah ngerencanain apaan sampe pengen pegang kafe punya Della sama yayasan punya bang Darwin?"tanya Fredella selidik.
"Karena mamah pengen kalian bertiga buka usaha bareng! Biar kalian ga kewalahan jadi yayasan sama kafe di pegang sama mamah aja."jawab Clorinda jujur.
"Usaha apa? Kalau usaha ngepet sama nyopet berjamaah sih, Ernest gamau ah!"
Clorinda melirik ke arah Natasha mengisyaratkan agar Natasha yang menjelaskannya saja kepada anak-anak Clorinda. Yang dibalas anggukan oleh Natasha.
"Btw semua orang suka makan dan doyan ngutang makanan. Kalian bertiga besok bakal buka usaha mie baso, gak usah khawatir soal tempat sama yang masaknya. Semua udah Necan atur, kebetulan tempatnya deket sama sekolah kalian."ucap Natasha menjelaskan.
Darwin, Ernest dan Fredella memasang wajah cengo mendengar penjelasan dari Natasha.
"Yang bener aja deh Nenek! Bahkan kita belum punya nama yang cocok buat usaha mie baso dan belum nyobain gimana rasa baso nya."ucap Darwin tak habis pikir benar-benar terlalu cepat.
"Kata siapa? Gue udah punya nama yang cocok buat usaha mie baso kalian, bahkan beda dari yang lain."ucap Natasha tersenyum sombong.
"Emang namanya apaan?"kini giliran Ernest yang bertanya.
Natasha menyikut lengan Vanno yang sedari tadi hanya diam.
"Kasih tau mereka gih."suruh Natasha.
Vanno mengangguk, sebenernya dirinya tak terlalu suka dengan nama yang di usulkan Natasha. Tapi apa boleh buat daripada urusannya panjang jadi lebih baik setuju saja.
"Mie baso indahnya kenangan."ucap Vanno malas.
"Mie baso usaha kalian juga punya slogan loh."ucap Natasha bangga.
"Apaan? Jangan aneh-aneh deh omah."ucap Darwin mulai curiga.
"Wasiat terakhir sang mantan. Bagus kan?"
Fredella menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan Natasha. Memang sih bisa menjadi daya tarik jual, tapi kenapa kesannya seperti orang gagal move on.
"Terus nama menu kita apa Nenek?"tanya Ernest penasaran.
"Nah kalau soal nama menu, biar papah kalian yang kasih tau. Necan cukup sampai disini aja, soalnya seret tenggorokan belum dikasih minum sama tuan rumah."ucap Natasha setengah menyindir Clorinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey Of Madness Triplets 2 [COMPLETED]
HumorUpdate Seminggu Sekali! Baca dulu The Journey Of Madness Triplets kesatu baru baca cerita ini! Setelah rahasia mereka bertiga diketahui oleh keluarganya. Bagaimana keseharian mereka selanjutnya? Cover by @-pixiedustxx #13 in Humor (03.08.2017) #9 in...