DEF - 6

14.7K 1.6K 29
                                    

Fredella berniat menuju UKS untuk numpang tidur, namun langkahnya terhenti di depan kelas 11 MIA 5. Ia melihat seorang cowok nerd di bully oleh beberapa orang, namun Fredella bingung mengapa yang lainnya hanya menonton tanpa membela cowok itu.

"Dasar miskin, so so'an pake sekolah. Duit spp aja nunggak, bikin malu kelas kita aja lo. Mending lo jadi pemulung aja sana!"ucap salah siswa yang membully dan Fredella dapat mendengarnya.

Fredella langsung melangkah masuk karena tak suka dengan omongan siswa itu dan berdiri di depan siswa-siswa yang membully.

"Kakak ga pantes pake seragam sekolah, karena kelakuan kakak kek sampah yang ga pernah ngerasain sekolahan."ucap Fredella datar.

Seisi kelas menatap ke arah Fredella bingung dan tak suka. Sedangkan Fredella tak memperdulikan padangan mereka kepada dirinya.

"Lo siapa emangnya? Jangan-jangan so jadi pahlawan deh. Baru kelas sepuluh aja udah songong."sinis salah satu siswa.

"Aku cuma seorang anak yang diajarkan oleh mamahku untuk menghargai teman dan ga boleh menghina orang lain kalau punya duit aja hasil minta ke orangtua."

"Kalau gitu suruh orangtua lo buat bayarin spp si miskin."ucap siswa itu menantang.

"Engga usah suruh orangtua aku yang bayarin, aku bakal bayarin tunggakan spp kakak senior ini. Tapi kakak-kakak yang kelakuannya kaya sampah harus minta maaf ke kakak senior ini pas aku udah bayar lunas dan itu harus di depan guru tata usaha! Deal?"tanya Fredella sambil menunjuk cowok nerd.

"Deal! Lagian gue yakin lo ga bakalan mampu bayar."ejek siswa sinis.

Fredella memegang pergelangan cowok nerd itu dan sedikit menariknya agar mengikut dirinya melangkah keluar kelas.

"Kakak-kakak sampah jangan pada kabur ya! Kita langsung ke ruang tata usaha."

Siswa yang membully cowok nerd itu melangkah keluar kelas mengikut Fredella dari belakang sambil mendengus kesal dengan prilaku Fredella, benar-benar tak menghargai senior sama sekali. Berani-beraninya menyebut sampah pada seniornya sendiri.

Di koridor beberapa siswa-siswi kelas 11 menatap penasaran pada cowok nerd yang berjalan dengan Fredella yang terkenal sebagai cecan dikelas 10 dan di belakang di ikuti oleh geng Davin dkk perusuh dikelas 11 MIA 5.

Mereka semua berhenti tepat di depan ruang tata usaha. Fredella mengetuk pintu ruang tata usaha, lalu melangkah masuk dengan masih memegang tangan cowok nerd itu dan tak lupa di ikuti oleh geng Davin dkk.

"Permisi bu, saya mau bayar spp temen saya."ucap Fredella.

"Atas nama siapa?"tanya bu Yanti.

Fredella melepaskan genggaman nya dari tangan cowok nerd itu. "Nama kakak siapa?"tanya Fredella.

"Andika M Fathurahman."jawab cowok nerd itu.

"Nah atas nama dia bu."ucap Fredella.

Bu Yanti mengangguk, lalu mengetik nama Andika di komputer.

"Andika nunggak bayar spp semester kemarin 3 bulan, jadi jumlah yang harus kamu bayar Rp. 1.050.000 !"ucap bu Yanti.

Fredella mengangguk, lalu mengambil dompet yang berada dalam saku rok abu-abunya dan mengeluarkan 18 lembar uang seratus ribu dari dompetnya.

Fredella memberikan semua itu pada bu Yanti. "Bu, saya punya 1,8jt. Kan masih ada sisanya, ibu tolong masukin buat 2 bulan kedepan bayaran spp kak Andika ya."ucap Fredella tersenyum tipis.

Geng Davin dkk menatap Fredella tak percaya. Ternyata omongan Fredella tidak berbohong akan membayarkan spp milik Andika.

"Bu, si miskin ini kan nunggak! Harusnya kemarin ga boleh ikutan ujian dan naik kelas dong."protes Davin karena tak ingin meminta maaf kepada Andika.

"Andika memang nunggak membayar spp, tapi kami dari pihak sekolah memberikan keringan dengan memperbolekan Andika mengikuti ujian kenaikan kelas dan harus membayar spp lunas spp di bulan ini. Dan kalian liat Andika sudah membayar spp nya."ucap bu Yanti menjelaskan.

Fredella menatap sinis ke arah Davin. "Cowok tuh di pegang omongan nya, kalau gak bisa pegang omongan nya mending ganti pake rok gih."

"Oke fine, gue dan temen-temen gue minta maaf sama lo miskin."ucap Davin malas.

"Dia punya nama bukan si miskin! Minta maaf yang bener."ucap Fredella dingin.

Davin mendengus kesal dengan tingkah Fredella. Mau tak mau dirinya mengulurkan tangannya pada Andika.

"Gue sama temen-temen gue minta maaf Andika. Karena udah bilang lo si miskin dan udah bully lo."ucap Davin.

Andika tersenyum, lalu dengan sedikit ragu Andika menerima uluran tangan nya Davin.

"Iya, aku maafin kok."ucap Andika tulus.

"Nah kalau gini kan enak di liatnya sesama teman pada akur bukan malah membully ke temennya sendiri."ucap Fredella tersenyum senang.

"Oh iya, ini kwitansi pembayarannya yah Andika."ucap bu Yanti menyerahkan selembar kertas dimeja.

Fredella mengisyratkan agar Andika untuk mengambil kertas kwitansi itu yang dibalas anggukan oleh Andika.

"Kalau gitu saya permisi ya bu, bel masuk bentar lagi bunyi."pamit Fredella.

Mereka semua berjalan keluar dari ruang tata usaha. Fredella berniat berjalan menuju kelasnya namun lengannya ditahan oleh Andika membuat Fredella menoleh ke samping.

"Ada apa kak?"tanya Fredella.

"Eum... nanti aku bayar yah tapi nyicil ya."ucap Andika jujur.

Fredella tersenyum tipis, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kakak engga usah ganti, aku ikhlas kok. Sesama manusia kan harus saling membantu, aku cuma minta kakak kalau di bully jangan diem aja tapi lawan karena yang bayarin sekolah kakak bukan mereka. Dan yang terpenting jangan lupa belajar yang giat buat banggain keluarga kakak, Oke!"ucap Fredella sambil mengacungkan jempolnya.

"Della duluan ke kelas ya kak, dadah."pamit Fredella sambil melangkah meninggalkan Andika sendirian di depan ruang tata usaha.

Andika menatap kepergiaan Fredella dengan senyuman tipis, baru kali ini dirinya bertemu dengan orang yang sebaik Fredella.

"Semoga kita besok ketemu lagi ya."ucap Andika pelan.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Selamat hari anak nasional🙏🏻walau telat😂
Pesan saya buat kalian semua semoga kita engga menjadi korban bully atau jadi seorang pembully. Mari kita bantu teman kita jika mereka lagi kesusahan, mari juga kita intropeksi diri menjadi lebih baik.
Dan jadilah penerus bangsa yang memiliki jiwa sosial dan mencintai negeri kita sendiri.

Aku bangga menjadi anak Indonesia.

Apalagi menjadi pacar kamu//plak ngarep//🤣🤣🤣

The Journey Of Madness Triplets 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang