Part 20

13.6K 1.2K 34
                                    

Darwin menatap tak suka ke arah Rolando yang sedang asik menggambar dengan Fredella sebagai model nya.

"Dasar gado-gado jomblo! Doyan amat modus ke adik gue."

"Kalau si gado-gado modus, ya abang tinggal cari mean sama median aja."celetuk Ernest santai sambil mengalihkan perhatian Darwin.

"Di kata lagi belajar matematika pake acara cari mean sama modus. Kalau ngemodusin cewek sih, pasti gue mau."ucap Darwin semangat.

Ernest tersenyum kecil mendengar ucapan Darwin. "Iya sih abang pasti mau ngemodusin cewek. Tapi sayang, ceweknya yang gak mau di modusin sama abang. Makanya sampe sekarang abang jomblo."ucap nya tertawa kecil.

Darwin mendengus kesal. Seperti nya adiknya ini tidak bercermin, padahal dia juga jomblo.

"Mending gue jomblo tapi ganteng! Dari pada lo dek, udah jomblo ngenes pake acara hidup lagi."kata Darwin ketus.

"Akhir nya selesai juga! Makasih ya, Della." Seru Rolando sambil memandang puas pada kertas hasilnya gambarnya.

Perhatian Darwin teralihkan dan langsung menatap ke arah Rolando. Darwin beranjak dari duduknya, lalu berjalan ke depan menghampiri Rolando. Karena dia benar-benar penasaran dengan hasil gambar Rolando.

"Gue liat hasil gambar lo dong. Gue yakin pasti lebih jelek dari gambar anak SD."ucap Darwin tersenyum meremehkan.

Rolando menatap Darwin sinis. "Gue tau kok lo masih gak suka sama gue. Lagian gue menggambar ini dengan skill tingkat kelurahan dan skill kage bunshin no jutsu. Pasti hasilnya bakal bagus!"

"Gue ga peduli."

"Darwin, lo harus inget kata Tulus yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik! Tentu nya bisa aja gue jadi calon pacar yang terbaik buat Della, dan calon adik ipar yang terbaik buat lo."kata Rolando tersenyum miring.

Darwin memutar bola mata malas mendengar ucapan Rolando. Membayangkan memiliki adik ipar seperti Rolando saja sudah malas, apalagi sampai kejadian.

"Gue cuma mau liat gambar lo. Bukan mau denger visi misi modus lo!"

"Ishh... pantes aja jomblo. Ga bisa di ajak bercanda sih."ucap Rolando pelan.

"Gue masih bisa denger omongan lo, bego! Kalau mau ngomongin orang tuh ya dalam hati, bukan pas ada orangnya."balas Darwin kesal.

"Sorry, gue kan cuma ngomong jujur."

Darwin langsung merebut gambar itu dari tangan Rolando. Dari pada menunggu Rolando memberikan nya lama.

 Dari pada menunggu Rolando memberikan nya lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melihat gambar Rolando. Darwin akui ternyata memang lumayan bagus walau tidak terlalu mirip dengan wajah adiknya.

Darwin mengembalikan gambar yang tadi dia rebut ke tangan Rolando. "Alah ini sih jelek, bagusan juga gambar gue dua gunung terus kasih sawah sama orang-orangan aja." Darwin melirik ke arah Fredella. "Dek, jangan lupa minta fee sama ini ketos! Dia kan orang kaya, ya kali ga mampu bayar fee ke kamu yang jadi model gambar dia."lanjut nya tersenyum picik.

Fredella tak merespon ucapan Darwin, dia lebih memilih beranjak dari duduknya dan melangkah menghampiri Ernest.

"Bang, kantin yuk laper nih. Tapi bukan laper kasih sayang macam bang Darwin." Ajak Fredella setengah menyindir.

Ernest mengangguk setuju. "Ya udah ayo, tapi bayarin ya!"

Fredella mengacungkan jempol nya, lalu sedikit menarik Ernest keluar dari ruang seni. Sedangkan Darwin menatap kepergian kedua adiknya dengan tatapan bingung.

"Kok gue di tinggalin sih! Mending kalau ninggalin sama cecan, lah ini di tinggalin bareng cowok buluk"gerutu Darwin sebal.

"Mungkin Della pengen biar kita pdkt, kan kamu calon kakak ipar aku mas."goda Rolando sambil mengedipkan sebelah matanya.

Darwin bergidik ngeri mendengar Rolando mengubah gaya bicara nya begitu. Sungguh menggelikan!

"Najis! Gue masih normal, ga doyan pisang. Tapi doyan banana! Udah ah mending gue pergi aja." Darwin melangkah pergi meninggalkan ruang seni.

Sementara Rolando tertawa terbahak-bahak menatap kepergian Darwin. Tak lama kemudian tawanya pun berhenti dan Rolando terdiam sebentar berpikir sejak kapan dia bisa tertawa seperti ini kepada si kembar.

Rolando tersenyum misterius. "Ah, the game just started."

*****

Raka tersenyum geli sambil menatap  foto Fredella yang ada layar ponsel nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raka tersenyum geli sambil menatap foto Fredella yang ada layar ponsel nya. Fredella berhasil membuat nya menjadi seorang stalker.

"Bu, pesen es teh manis jangan pake gula. Soalnya saya udah manis."teriak Gabriel sedikit keras sambil duduk samping Raka.

"Tumben lo masuk sekolah, biasanya jam segini masih tidur. Dapat hidayah dari mana?"tanya Raka sambil menyindir sahabat nya.

Gabriel terkekeh mendapatkan sindiran seperti itu dari Raka. "Wi-Fi rumah gue gak di bayar sama bokap. Jadi gue sekolah aja, sekalian numpang Wi-Fi sekolah buat main game."

Tak sengaja pandangan Gabriel tertuju pada foto cewek yang ada di ponselnya Raka.

"Itu cewek siapa? Cewek lo? Akhirnya lo punya pacar juga ya! Gue kira lo homo, Raka."teriak Gabriel heboh.

Raka berdecak sebal. Dia merasa tak nyaman gara-gara kehebohan yang di buat oleh Gabriel beberapa siswa-siswi langsung menatap ke arahnya.

"Gue bukan homo, dan dia cuma adik kelas gue. Ga usah heboh deh!"

"Tumben lo tertarik sama adik kelas. Biasanya lo tertarik sama banci taman lawang."ejek Gabriel tertawa keras.

"Sehina itukah diri gue di mata lo?"tanya Raka sarkasme.

Gabriel tersenyum misterius. Dia langsung menyandarkan kepalanya di bahu Raka. Lantas melingkarkan tangan kirinya di lengan Raka. "Iya, kamu sangat hina di mata aku. Karena kamu gak bisa aku miliki, sayang."

Raka menyingkirkan kepala dan lengan Gabriel dengan kasar. "Menggelikan! Bisa gila gue lama-lama disini." Raka mengambil ponselnya, lalu beranjak dari duduknya, dan melangkah pergi meninggalkan kantin.

Sementara Gabriel merasa senang karena telah berhasil mengerjai Raka.

"Raka mulai naksir cewek. Si Rolando apa kabar nya tuh cucurut? Udah berhasil move on belum ya. Duh gue banyak ketinggalan gosip baru, lambe turah kurang update nih. Harus gue hack tuh akun gosip!"ucapnya tertawa kecil.

The Journey Of Madness Triplets 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang