6.

1.3K 210 0
                                    

VOMENT PLIS JANGAN JADI SIDER YAAAAA


Seusai ia mandi, gadis itu bersiap berangkat ke cafe biasa ia bekerja, tak lupa ia membuatkan sarapan untuk sang kakak, Daniel hanya menatapnya dalam diam.

"Kak aku berangkat!" Teriaknya lalu mengayuh sepedah yg biasa ia gunakan untuk bekerja,

Rasanya tidak asing

Ia seakan merasakan deja vu kemudian ia membelokkan sepedahnya ke arah TKP kejadian kecelakaan sebulan lalu, bulu kuduknya meremang kala ia mendengar suara berat itu,

"Disini"

Ia menutup matanya karena takut , ia lupa jika ia tengah mengendarai sepedahnya ,ia cepat membuka matanya dan melihat pandangan di depannya, ia terkejut.

Di depannya ada daniel yg sedang berdiri menatapnya tajam.

"Aaaaaaaaaaaaaaaakkkkhhhhh!"

Brug!

Jinah jatuh tepat di depan daniel, ia mengaduh karena sikutnya terluka.

"Disini" jinah menatap daniel sembari meringis, ia mendengus kasar.

"Sakit sshh" ia memperhatikan sikutnya yang berdarah,

"Disini, tepat disaat aku jatuh dalam kecelakaan tunggal sebulan yang lalu-" jinah membelalakan mata, seakan kejadian sebulan itu terulang kembali, ia ingat semuanya.

"-dan tanganku kau injak" nafas jinah terasa terhenti saat itu juga, ia benar2 tidak menyangka jika ia menginjak tangan daniel sampai meninggal.

"A-aku..t-tidak..."daniel kemudian berjongkok di hadapannya, menatapnya.

"Aku tidak mati karena kau injak bodoh-" ujar daniel seakan menatap sekitarnya kemudian ia bersuara lagi.

"Kecelakaan itu karena ulah ayahku, ia melajukan mobilnya begitu cepat dalam keadaan bertengkar dengan ibuku, aku di bagian belakang mobil hanya menutup telingaku dengan headset sampai malam itu kami melewati jalan ini dan melihat kucing hitam tengah menyebrangi jalan, kemudian ayahku kaget dan mendadak menginjak rem mobil hingga mobilnya terbalik dan terseret dan berhenti di tiang listrik ini-" ia menatap tiang listrik di sebelah kami lalu menatapku lagi.

"Aku belum meninggal" ntah mengapa jinah menitihkan air matanya, fikirannya kosong ia seakan mengingat orang tuanya yg sudah meninggal juga, ia merindukan ibu dan ayahnya.

ijinah mulai menatap daniel dengan mata nanarnya.

"Tapi....ayahku masih hidup,sedangkann ibuku sudah meninggal 3hari setelah kecelakaan itu berlangsung, aku tidak tau akan kembali hidup atau mati selamanya, karena akupun tidak ingat tubuhku berada dimana" lanjutnya, jinah seakan ingin merengkuhnya namun ia ingat jika ia tak dapat menyentuh hantu...

"K-kau tidak tau dimana tubuhmu sendiri?" Jinah berucap dengan pelan,sangat pelan.

"Aku tidak tau dimana aku di taruh,apakah di kamar mayat atau dimana, tapi yang jelas aku masih punya harapan hidup walau cuma 1% kemungkinannya" daniel menunduk, kemudian ia menatap jinah lagi

"Kau harus membantuku." Ujarnya dingin,matanya lurus menatap jinah tajam seakan mengintimidasi.

"A-aku?"

"Ya,siapa lagi? Hanya kau yang dapat melihatku"

Kemudian gerimispun mulai turun seirama hembusan angin...

Ghost ; Kang Daniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang