19.

1K 147 1
                                    

Jinah tau jika ia bukan seorang purti raja yang kaya dan dari kalangan bangsawan, namun ia juga  mengharapkan mendapatkan pasangan anak seorang konglomerat agar hidupnya sedikit berkembang(?).

"Tsh! Bahkan hanya untuk membeli ramen saja aku harua benar2 giat lagi di keesokan harinya, aishh! Kapan aku hidup bahagia !" Ia menendang kerikil di depannya ia berjalan gontai menuju rumahnya, ia rasa ia butuh istirahat karena kelelahan.

"Jinah-ya" deru suara itu benar2 seperti sebuah panggilan yang membuat hati jinah bergetar, entah karena takut atau karena hal lain, namun ia tahu siapa pemilik suara berat nan serak tersebut.

"Wae?" Jawabnya singkat, ia memperhatikan pemuda di hadapannya ini dengan malas, ya–ia tak ingin berdebat ketika tubuhnya sudah merengek untuk berbaring.

"Aku...bertemu sepupuku, namun ia berlari ketakutan..." Ucapannya ia gantungkan,membuat jinah semakin tak mengerti.

"Maksudmu?Kau tau ia sepupumu?" Jinah mendekat,memastikan ucapan daniel adalah yang sebenarnya ,karena itu dapat mempermudah dirinya menemukan jasad milik daniel yg selama ini ia cari.

"Aku mengingatnya, namun ia seperti ketakutan saat melihatku, padahal ia sangat suka hal2 yang menakutkan kecuali seekor cicak" ia menyilangkan tangannya di depan dadanya, kemudian ia menunduk.

"Kau kenapa tak tanya padanya soal keadaanmu? Rumah sakit muji bahkan tak jauh dari sini, besok kita kesana—"

"Tidak perlu, aku sudah di kremasi"

Bagai terkena sengatan listrik bertegangan tinggi, ia menggoyangkan lengan daniel dengan keras.

"Y-yak! Mussunmariya? Ini tidak benar kan? Katamu kau dapat hidup lagi? Dengan begitu kau akan segera pergi dan aku tak akan kerepotan mencari jasadmu itu"jinah menggigit bibirnya keras,sampai bercak merah itu menetes lembut kebawah.

"Apakah kau ingin aku pergi?"

Jinah bagai tercekat, ia tau yang ia ucapkan 100% salah namun ia juga sedikot tidak senang dengan keberadaan daniel yang notabene adalah seorang hantu.

"A-ani geunyang—"

"Gwaenchana, aku akan secepatnya pergi jinah-ya"

"Yak! Kang daniel—"

"Aku pamit jinah-ya, besok kita akan bicara kembali."

Daniel meninggalkannya, dan entah sejak kapan hati jinah terasa sakit, bahkan matanya sedikit berkaca2 melihat kepergian daniel, ia salah tak seharusnya ia berkata seperti itu.

Ia berlari menuju ke arah daniel dan menarik baju pemuda itu dari belakang.

"Y-yak!kau akan kemana? Bukankan kau biasa tidur di rumahku" ia mengucapkannya dengan wajah yang ia tundukan .

"Aku akan pergi ke rumah jaehwan, lagi pula aku sekarang sudah nampak seperti manusia jadi jika aku tinggal di rumahmu,kakakmu akan salah paham"

"Hmm—arraseo" tarikan di baju itu mengendur seiring ia merelakan daniel yang mencoba meninggalkannya.







Tbc

Ghost ; Kang Daniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang