17.

1K 189 3
                                    

Siang itu terasa panas bagi daniel, mungkin karena ia terbiasa dengan tubuh tak nyatanya yg terasa dingin, ia jadi belum cukup bersosialisasi.

"Huh! Panas sekali"

ia menyeka peluh di pelipisnya, ia terus menatap kearah cafe tempat jinah bekerja, ia juga melihat jinyoung disana, dan hal itu membuatnya sedikit geram.

"Aish! Aku tak tahan lagi, aku harus masuk."

Ia melangkahkan kakinya memasukin cafe tersebut,

"Selamat datang, ada yang bisa–"jinah menggantungkan kata-katanya, ia kaget karena daniel yang berada disini.

"Ani–aku hanya ingin berkunjung."ujarnya dingin,

"Baiklah"

ia memilih kursi dekat kasir agar ia bisa memperhatikan jinyoung dann jinah,

"Cih! Bahkan aku lebih tampan darinya" gerutu daniel,

Cling!

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?"

Ia yakin jika itu suara jinah,namun karena ia kesal ia hanya menatap ke arah luar jendela cafe.

"Strowberry cake dan milkshake oreo."

Entah mengapa daniel seperti mengenal suara tersebut, ia menolehkan kepalanya menuju ke arah meja kasir, dan ia menemukan seseorang yang ia kenal.

"Kim jaehwan?" Ujarnya, orang bernama jaehwan itu pun mendengar panggilan tersebut kemudian menoleh.

Ekspresinya kaget, ia tak percaya siapa yg ia liat sekarang.

"K-kang daniel?!"

Mulutnya takdapat tertutup karena belum sadar jika ia benar-benar melihat daniel.

-

"Bagaimana bisa daniel-ah? Bukankah bulan lalu kau dinyatakan meninggal?"

Daniel kaget mendengarnya,

"Jinjja?!Aku meninggal?! Siapa yang mengatakan itu hah?! aku bahkan masih ada disini, menurut malaikat yang kutemui aku masih hidup dan bisa kembali jika aku menemukan jasadku."

"Sstt pelankan suaramu bodoh!" Jinah datang dengan pesanan yang ia bawa, ia meletakkannya dan pamit untuk kembali ke belakang.

"Ceritakan padaku semuanya daniel-ah" ujar jaehwan.

"Ceritanya panjang, yang jelas aku bertemu dengan jinah tepat di tempat kejadian kecelakaan itu" daniel mengelus tengkuknya.

"Tapi, bukankah ayahmu belum meninggal?aku dengar ia sudah pulang dan sekarang ada di kediamanmu" jelas jaehwan,

pemuda itu mengeluarkan sebuah kertas dan memberikannya pada daniel.

"Ini kartu namaku, jika sewaktu-waktu kau membutuhkan aku, aku siap membantumu." Daniel menatap kartu tersebut, ia mengangguk dan tersenyum.

"Arraseo, oh ya, apa kau tau dimana aku di makamkan?" Ujar daniel, jaehwan sedikit menerawang kedepan, dan menjawab pertanyaan daniel.

"Tepat di muji hills tak jauh dari rumah sakit muji,tempatmu di rawat."

Daniel seakan kehilangan semangatnya, ia sudah meninggal jadi ia benar2 hantu penasaran.

"Jadi aku ini benar-benar hantu jaehwan-i?" Ia merunduk, jaehwanpun mengelus punggungnya.

"Geokjeongmaseyo, sekalipun kau hantu, aku tetap temanmu" kemudian ia tersenyum.








Tbc

Sumpah aku seneng banget ff ini byk yang suka:'

Aku kira ff ini ngga ada peminatnya, soalnya terakhir aku liat itu readersnya masih 200 orang, dan skrg udah 600+

Tetep vote dan komen ff aku ya buat kelangsungan ff aku, aku kayanya bakal end-in ff ini 5-7 chap lagi,soalnya ini short story jadi agak byk chapnya hehe

maaf klo ngga bagus dan ga nyambung atau apalah itu:'

Ini bener2 murni mikir pas lg mood nulis doang:'

Dan klo kalian tanya

"Kenapa pendek banget sih, "

"Kok kecepetan"

"Kok sedikit banget"

Itu kemua emang sengaja aku bikin cuma 300+ kata aja

Maaf ya kalo misal aku jarang up, tapi skrg aku bakal up kok hehe

Ghost ; Kang Daniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang