16.

1K 164 1
                                    

Daniel berdiri tepat di depan nakas tersebut, kini ia mengerti, jika batu itu tak akan membuatnya nampak jika tak ia pegang, dan ketika jinah yang memegangnya, maka kakaknya pun dapat melihatnya dalam bentuk tak berwujud(hantu)

Ia meraih batu tersebut dan,

Ia dapat melihat pantulan wajahnya di cermin,

Ini cukup melegakan, karena selama ini ia tak dapat bercermin, bahkan ia sangat penasaran apakah wajahnya menyeramkan?
Atau sebaliknya?

-

Alarm itu terus berdering kencang ,membangunkan sang empu dari tidur panjangnya, ia meraih ponselnya dan mematikan alarm sialan itu.

Baginya  ia hanya ingin hidup normal tanpa memeras tenaganya,ia ingin sekolah, hidup bagai anak muda lainnya, ia ingin menghabiskan masa mudanya dengan berkencan dan melakukan liburan bersama keluarga,

Namun itu semua ia tepis jauh-jauh, kakaknya dan dia bekerja untuk masa depannya sendiri, ia tak boleh banyak berharap, cukup syukuri aaja pemberian tuhan agar ia lebih bisa menghargai hidup.

Ia mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi namun sesuatu terdengar dari dalam sana, seperti gemericik air yang tengah di nyalakan, apakah seongwoo sedang mandi di kamarnya?

Ia menunggu sampai seseorang di balik pintu hijau itu terbuka, namun ketika pintunya terbuka, bukan seongwoo yang ia temui,melainkan daniel.

"KYAAAAAA!! YAKK!! MWORAGO! KENAPA KAU DISINI DASAR SETAN MESUM!" Jinah menutup matanya dan melempar semmua bantal kamarnya termasuk boneka kesayangannya ke arah daniel.

"Ampun-ampun! Aku tidak bermaksud!" Ia menghindari pukulan ringan dari jinah, sampai ia berhasil mengunci pergerakan jinah.

"Apa yang kau lakukan dengan bertelanjang dada dan hanya berbalut handuk di pinggangmu kang daniel!" Gerutu jinah,daniel menatapnya dalam, ia mebghembuskan nafasnya dan mencoba menjelaskan.

Ia menjelaskan bahwa dirinya merasa ingin mandi setelah sekian lama,ia juga bercerita tentang batu itu, dan jinah sedikit paham dengan arah pembicaraan daniel.

"Jadi, jika aku memegangnya ,orang di sekitarku dapat melihatmu? Jika kau yg memegang otomatis tubuhmu dapat jadi nyata?" Daniel mengangguk menanggapi pertanyaan jinah, jinah menatap daniel bingung.

"Apakah ini batu ajaib?batu bertuah?atau sejenisnya?atau kau datang kepada seorang dukun?!" Kepalanya di jitak keras oleh daniel, ia merasa ucapan jinah yabg terakhir menyakiti hatinya, mana mungkin ia mendatangi dukun, sangat konyol.

"Jika aku dapat hidup selayaknya manusia biasa dengan batu ini, aku berencana menggunakannya tiap hari" ujar daniel, jinah memperhatikannya tanpa bersuara

"Dan—cari jasad aslimu kemudian bangunlah dari masa koma mu" sambung jinah.

Daniel mengangguk.











Tbc

Ghost ; Kang Daniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang