26.B

875 131 9
                                    

Euigeon melepaskan tautannya, hanya sebuah tautan antara bibirnya dan bibir gadis di hadapannya.

Gadis di hadapannya masih menangis, masih dengan posisi semulanya.

"Jangan menangis jinah-ya" seongwoo mulai bicara setelah terdiam beberapa menit.

"O-oppa...dia daniel, dia danielku" jinah menatap seongwoo dengan mata sembabnya, membuat hati seongwoo terasa tercabik, pasalnya setelah ia melihat euigeon ia merasa adiknya kembali terluka.

"Jinah-ya, dia bukan daniel, dia partner kerjaku di kator, tolong mengerti....daniel sudah tiada" seongwoo berush menarik tubuh sang adik agar turun dari pangkuan euigeon,namun gadis itu bersikeras memegangi erat tubuh euigeon.

"Hyung, biarkan dia seperti ini sampai dia tenang" ujar euigeon

Ia mengusap rambut jinah,menghapus air mata gadis itu, menatapnya dalam.

"Aku akan menjad kang daniel, agar kau tidak menangis seperti ini lagi"kemudian di ciumnya kening jinah,

Jinah teringat, dulu daniel ingin sekali menciumnya, namun karena tidak bisa jadi ia hanya bisa berharap, ia ingat hal itu

"Mianhae..mianhae..saranghae.." ucapnya pelan, euigeon mengusap rambutnya, mendekpnya erat seraya berbisik

"Aku juga mencintaimu."

Deg!




Jinah tak merasa asing dengan nada suara dan desiran di dadanya kala mendengar ucapan itu berarti pemuda di hadapannya benar benar kang daniel
Ia dapat mendengar suara berat milik daniel.

"Aku yakin ini dirimu daniel"jinah tersenyum dalam isaknya



"Aku, daniel".


Kang euigeon pun menunjukkan smirknya.








-

Tak terasa sudah 3 hari sejak kejadian itu, jinah kini mulai melakukan hal yang biasa ia lakukan sebelumnya.

"Jinah-ya, oppa akan kembali pukul 5 sore nanti, kau jaga rumah ya! Oppa akan bawakan kau makanan enak malam ini!" Teriak seongwoo dari arah ruang tamu, jinah hanya tersenyum sambil mencuci piring bekas sarapan pagi mereka.

"Eh? Euigeon-ah?" Merasa tak asing dengan nama tersebut, gadis itupun segera mencuci tangannya dan berlari menuju ruang tamu.

"Daniel!" Ia menghambur dalam pelukan daniel, gadis itu benar-benar di buat mabuk cinta oleh euigeon.

"Eyyy euigeon-ah kau ini pagi sekali datang, apakah ingin berangkat bersamaku?" Ujar seongwoo

"Tidak hyung, hari ini jadwalku free, aku ingin menemani jinah dan mengajaknya jalan-jalan"euigeon mencolek hidung mancung milik jinah dan di dapati anggukan antusias darinya.

"Benarkah? Jadi kalian sudah memiliki janji sebelumnya? Aishh tau begini aku kosongkan jadwalku hari ini agar bisa jalan-jalan juga hahaha" guraunya, mereka semua tertawa dan pada akhirnya seongwoo memutuskan untuk berangkat.

Kini hanya mereka berdua.
Euigeon dan jinah.

"Daniel-ah, apakah kau ingat bagaimana pertemuan kita?" Ia kini sedang bersandar pada bahu tegap milik euigeon, yg di tanya hanya menautkan alisnya.

"Ummm mungkin aku sedikit lupa?" Ia mendekat ke arah jinah dan mengecup kening gadis itu.

"Yang terpenting adalah, kau dan aku kini bisa saling bersentuhan" ujarnyw, jinah mengangguk mantap dan tersenyum. Ntah mengapa ia sangat yakin jika pemuda di hadapannya adalan kang daniel.

"Tapi, apakah kau ingat bae jinyoung?" Tanya jinah, euigeon menggeleng mendengarnya.

"Siapa dia?"

"Ahh itu hanya temanku kkk ,dulu kau sangat cemburu dengannya" jelasnya, jinah kemudian menatap euigeon dalam waktu yg cukup lama sampai bibir keduanya bertaut.

-





















"Jadi apa rencanamu selanjutnya?"

"Aku akan berpura-pura menjadi orang lain, dan akan membalas dendamku kepada oramg yang sudah membuat ayahku mati."

"Bersyukurlah saat itu kau berhasil ku selamatkan, jika tidak mungkin kini kau tak akan bisa bertemu dengannya lagi."

"Terimakasih, andai saat itu kau tak berinisiatif datang ke rumahku, mungkin jinah pun sudah mati di tangannya."

"Aku beruntung mengenalmu jaehwan."








Tbc



Maaf ya ff ini sangat sangat slow updatenya karena aku sibuk kerja dan kuliah huhu sibuk ngebucin juga wkwkwkwk

So aku pasti akan lebih rajin update mulai sekarang karena aku tau kalian pasti gasabar wkwkwk


Ghost ; Kang Daniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang