22.

1K 142 1
                                    

Setelah kejadian itu, hubungan mereka kian membaik, namun daniel tak tahu dimana sanggyun sekarang.
Difikirannya ia hanya perlu menemukan jasadnya,dan harus bertemu ayahnya.

Jinah tengah menyiapkan hot americano  dalam gelas yang akan ia antar di meja nomor 13 itu, matanya terus menatap daniel yang sedang merenung, sampai mocca tersebut melewati batas gelas itu.

"Akh!" Rintihnya, ia merasa kaget ketika cairan kopi itu menempel pada tangannya.

"Nunna?" Tiba-tiba jinyoung menghampirinya dengan khawatir, ia melihat gelas di tangan jinah yang kini sudah basah karena air mocca tersebut.

"Yak! Waegeurae? Gwaenchana?" Jinnyoung menuntun jinah meletakan gelasnya kemudian menyuruhnya membasuh tangannya di wastafle.

"Apa kau sedikit kurang sehat?"sekali lagi jinyoung berkata,dan jinah masih tak menatapnya,ia masih memperhatikan daniel.

"Jinyoung-ah, bisakah aku ambil cuti hari ini?" Belum sempat jinah mendapat jawaban,seonho keluar dari dapur dan memberikan tas milik jinah.

"Kha nunna, pergilah, aku rasa daniel hyung butuh sesuatu" ujar seonho, jinah tersenyum dan membungkuk hormat, iq melepaskan clemeknya dan berjalan menuju daniel.

"Kang danie. Ayo kita pulang,aku harus bicara padamu"

-

Setelah sampai di rumah, jinah melepaskan seluruh pakaiannya dan berganti dengan pakaian yg lebih santai, ia menuju dapur dan menyediakan hot chocoa untuk daniel.

"Minumlah, ceritakan padamu apa yang akan kau lakukan" jinah meletakan chocoa itu.

Daniel sedikit menghela nafasnya, ia kemudian mengambil chocoa itu dan menyesapnya pelan.

"Aku ingin menemui ayahku." Terangnya,

"Apa kau yakin?"

"Aku yakin, aku harus bertanya padanya, dimana jasadku" ia menatap jinah serius.

gadis itu menelan ludahnya dengan sedikit susah karena tatapan itu, akhirnya gadis itu mengangguk dan menyetujui keinginan daniel untuk menemui ayahnya.

-

"Apa kau yakin disini tempatnya?"

"Ini rumahku,jelas aku yakin" ujar daniel, ia menekan tombol bell di depan pagar rumah besar utu hingga seorang satpam membukakan gerbang tersebut.

"Selamat si- KANG DANIEL?!!" Satpam tersebut di buatbkaget dan terhuyung kebelakang karena kaget, ia jatuh terduduk di lantai.

"Ahjussi? Gwaenchana?" Melihat satpam rumahnya jatuh, jinah menghampiri satpam tersebut namun tangannya di tepis olehnya.

"K-kau kang daniel? K-kau kan sudah mati!" Ujar pria paruh baya tersebut gagap sembari menunjukkan telunjuknya kearah daniel.

"Ahjussi ,appa dimana?" Daniel langsung melenggang masuk tanpa memperdulikan pria yang masih terduduk itu, jinah mengikuti daniel masuk kedalam kawasan rumah super mewah itu.

"Kau yakin?" Tanya jinah sekali lagi.

"Aku yakin"



Daniel mengetok pintu kayu itu 3x sampai seseorang membukanya, dapat di pastikan orang tersebut membeku dan matanya terbelalak melihat daniel berada di depannya.

"K-kau?"














































"Appa, na wasseo." Daniel tersenyum dan pria di hadapannya itu jatuh pingsan.

Ghost ; Kang Daniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang