9.PERTOLONGAN PERTAMA

204 12 0
                                    

Siang itu UKS dipenuhi murid-murid yang penasaran dengan yang terjadi kepada murid baru didalam.

Mereka saling berebutan mengintip dan saling mendorong.Bahkan,masih ada saja yang niat selfie di tengah keadaan seperti sekarang.

Gissele menggelengkan kepalanya lalu menoleh pada Edo dan Armand yang berjalan dibelakangnya.

"Do.Man.Tolong beresin."

Edo mengangguk lalu berjalan lebih dulu.Disusul Armad kemudian.

"Bubar WOII!! Lu pikir lagi nobar apa?" serunya ditimpali teriakan'huuuu' dari pada penonton.

Tapi saat Armand yang badannya sebesar beruang kutub, maju,baru lah mereka semua diam dan membubarkan diri.

Gissele dan Aland masuk ke dalam UKS.Dahi Gissel mengernyit seketika saat melihat seorang cewek berbaring tak sadarkan diri diatas tempat tidur.

"Gimana ceritanya bisa begini?" tanya Gissele sembari mengamati sosok di hadapannya.

Amel,salah seorang kakak pembina terlihat panik.Dia terus mengolesi minyak angin di leher cewek berhidung mancung itu.
"Ga tau.Tadi sih pas kita lagi nyanyi-nyanyi bareng.Tiba-tiba dia pingsan.Ga bangun-bangun lagi.Bibir dan kukunya membiru.Gimana dong Gi.Gue takut..."

Gissele menarik nafas panjang.Dia tidak boleh ikut panik.

Dia telah menjadi PMR Wira berlisensi,dalam artian dia mampu memberikan pertolongan pertama pada pasien cidera berat sekalipun.

"Gito." panggil Gissele pada Gito,adik kelas yang bertugas sebagai petugas PMR.

"Iya kak."

"Ambilkan tensimeter dan stetoskop di laci ke 2." lalu dia mengalihkan pandangannya pada Amel.

"Longgarin ikat pinggang dan kancing seragamnya.Lalu tutupi badannya pake selimut." perintahnya pada Amel.

"Al." panggilnya pada Aland yang sedari tadi mengamati Gissele dari samping.

"Ah.Ya?"

"Tolong cariin bantal cadangan di rak atas.Terus kasih ke Gito."

"Ok."

Dengan sigap,Gissel mengeluarkan sebuah senter kecil dari tas pinggangnya.

Dibukanya mata cewek itu sedikit lalu digerakkannya senter itu beberapa kali.

Gito menyerahkan tensimeter.Dengan mudah Gissele memasangkannya pada lengan cewek berambut hitam itu.

"Bantal taruh dibawah kakinya.Posisi kaki harus lebih tinggi dari kepala."

Gito mengangguk mengerti lalu mulai menjalankan perintah Gissele.

"Mel,tolong periksa tas nya
Lihat ada obat apa aja?"

Gissele memasang stetoskop ditelinganya lalu meletakkannya dibawah lilitan tensimeter dan perlahan menekan balon kecil dibawahnya.

"90/70...rendah sekali..." gumamnya.
"Pak Fajar mana?apa kalian sudah panggil ambulan?"

"Pak Fajar lagi panggil ambulan kak." jawab Dito

"Ada obat ini di tasnya Gi." kata Amel sembari menyodorkan beberapa bungkus obat dan sebotol minuman penambah darah."

"Betul perkiraan gue.Dia mengalami Syok hipovolemik. Syok yang disebabkan dehidrasi dengan gejala tekanan darah rendah.Kalau dilihat dari obatnya,kayaknya dia juga kurang darah deh."

"Terus gimana sekarang?" tanya Amel.

"Dia harus di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan infus segera."

Terdengar ketukan pintu dari luar.Armand memunculkan kepalanya dari balik pintu.

"Gi..."

"Ambulance nya udah datang."

                         ***
"Penanganan kamu sudah cepat dan tepat.Penderita Syok hipovolemik bisa berujung serius apabila tidak ditangani dengan benar." puji seorang staff ambulan.

Saat ini Gissele dan beberapa pembina mengantar pasien ke dalam ambulan.Tak henti-hentinya staff ambulan memuji kesigapan Gissele. Namun tak sedikitpun rasa sombong dalam diri Gissele.Dia hanya melakukan apa yang dianggapnya benar.

"Bapak terlalu berlebihan
Saya masih harus banyak belajar pa." ucapnya santun.

"Baik.Kalau begitu siapa yang mau antar temannya ke rumah sakit?"

"Saya pa." jawab Aland.

"Saya juga." ucap pak Fajar,Guru pembina MOS tahun ini.

"Baik.Kalau begitu,kita berangkat sekarang."

Sebelum naik ke dalam mobil,Aland menghampiri Gissele dan menaruh sesuatu di atas telapak tanganya.

"Jangan telat makan.Gue tinggal dulu ya."

Gissele tersenyum dan menatap perginya Ambulan di hadapannya.

Dibukanya genggaman tangannya yang terkepal.Sebungkus coklat kesukaannya.

Ternyata Aland masih ingat merk coklat kesukaannya.

Entah kenapa,perlahan ada rasa hangat menyelimuti hatinya.
=========================

Eaaaa...yang pernah di baperin mantan gebetannya,angkat tangan!

#authoryangpertamaangkattanggan#

Jezz BT campur seneng.
BT karena banyak silent reader.
Seneng karena ada yang baca.

Rasanya tuh...deket lagi ama gebetan tapi gebetan kita ga peka.Rasanya manis asem gimana gitu...

Pokonya jangan males comment dan vote ya.

Love u sunshine...

UP !!! #wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang