"Udah dateng belom,Do?" tanya Armand sembari celingak-celinguk memeriksa keadaan sekitar.
Pria bermata sipit itu menggeleng tapi matanya sempat terpicing sesaat.
"Eh,itu Sissyl kan?" tunjuknya dengan gerakan dagu.
Tiba-tiba tubuh Armand menegang.Dia tidak sanggup menggerakan kakinya.
"Lha,lu napa?"
Armand berdeham sekali lalu memalingkan wajahnya."Ga apa-apa.Biasa aja."
"Tapi siapa cowok yang duduk disebelahnya?"
'ANJIR!!! MANA?!" teriak Armand menubruk Edo untuk mendapat penglihatan terbaik dari balik dinding.
Ya.Mereka sedang bersembunyi di balik dinding.Walaupun tubuh besar Armand mudah dilihat,tetap saja mereka berdua bersikeras bersembunyi disana.
"Biasa aja bro.Paling temen sekelas.Possesive banget lu jadi cowok." tegur Edo.
"Tapi dia lihat-lihat Sissyl."
"Ya kali,dia ngobrol ama Sissyl tapi ngeliat orang lain."
"Itu tangannya ngapain?! tangannya ngapain?!" protes Armand saat melihat cowok yang duduk disebelah Sissyl menepuk puncak kepalanya lembut.
Saking kesalnya dia melampiaskannya dengan menepuk-nepuk keras punggung orang didepannya. Siapa lagi selain Edo.
"Uhuhk!!!Uhuk!!Mati gue dah.Lu samperin aja gih.Daripada gue mati ditangan lu!"
Armand menggeram. Melangkah tegap ke tempat Sissyl duduk.Dia menarik nafas panjang.
Jujur dia ingin sekali menghajar cowok kurang ajar itu sampai kakinya pindah ke ketiak.
Tapi dia tidak ingin Sissyl ketakutan dan menghindarinya.Sebulan sudah dia mengejar-ngejar Sissyl dan selalu penolakan yang dia terima.
Baru kemarin Sissyl setuju dijemput di rumah Gissele walaupun dia diam sepanjang perjalanan.Tapi tak apa. Armand sudah cukup bahagia
Dan sekarang tiba-tiba ada cunguk yang mengelus rambut Sissyl didepan matanya.
Padahal Armand belum pernah menyentuh Sissyl sedikitpun.
"EHEM!" Arman berdeham.Membuat cunguk berkaki dua itu kelimpungan.
Persis seperti maling yang terpegok mencuri."Ah!Eh!kak..." sapanya gugup
Armand menaikan alis kanannya."Lu siapa?!"
"Sa..sa...sa..."
"Sayur asem?!"
"Bu...bu...bu"
"Bubur ayam?!"
Wajah cowok itu berubah semakin panik.Maka dia mengalihkan pandangannya pada sissyl.
"Si.Ini cowok lu?"Sissyl yang sejak tadi menikmati batagornya mendongakkan kepalanya sesaat.
Armand berdecak kesal."Ngapain lu ngajak Sissyl ngobrol lagi,cunguk?! pergi sana!" usir Arman sembari menempati ruang diantara mereka berdua.
Syukurlah cunguk itu tahu diri.Buru-buru kabur sebelum mood Armand semakin buruk.
"Yang barusan itu siapa?" tanya Armand pada Sissyl sebelum memutuskan untuk mengarungi cunguk itu nanti malam.
Yang ditanya hanya menggerakan dagunya seakan bertanya apa yang Armand tanyakan.
Sayangnya,Armand sedang malas bercanda.
Seakan menyadari mimik muka Armand yang berubah.Sissyl berhenti makan lalu mengeluarkan sesuatu dari balik rambutnya.
Head Set Wireless.
KAMU SEDANG MEMBACA
UP !!! #wattys2017
Literatura FemininaAsam manisnya kehidupan SMA disaat Cinta, Persahabatan Bahkan Benci menjadi warna dalam kehidupan. Mencari cerita yang mengocok perut dan menguras air mata? Silahkan baca dan selamat datang di dunia putih abu-abu didalam... ...