11.LUPA

189 6 0
                                    

Vera membawa Gissele ke gedung club karate dibelakang sekolah.Diajaknya Gissele untuk masuk dan mereka duduk pada jajaran kursi lipat di pojok ruangan.

Vera melayangkan pandangannya kesekeliling ruangan,memastikan tidak ada orang lain di ruangan ini.

"Diem disini dulu ya Gi.Gue sama Sissyl harus ngisi acara di panggung.Bentar kok.Abis itu kita pulang bareng." ucap Vera lembut.

Gissele mengangguk lemah.Tubuhnya masih bergetar hebat dan wajahnya sepucat kertas.

Vera dan Sissyl bertukar pandang.Sesungguhnya mereka tidak tega meninggalkan Gissele dalam keadaan seperti ini tapi mereka sudah tercatat sebagai pengisi acara, kalau mereka tidak ikut pasti akan ada guru yang mencari mereka.

"Ga apa-apa kok...bentar lagi gue juga pasti keluar.Gue ga bisa tinggalin tanggung jawab gue sebagai petugas PMR."ucapnya serak.

Perlahan dia menghapus air matanya lalu tersenyum kecil.
"Gue cuma butuh waktu untuk sendiri."

Sesaat Vera terteguh melihat ketabahan Gissele.Vera menepuk bahu Gissele perlahan,memberi semangat.

"Ver." panggil Gissele.

"Mmm?"

"Lu sama Edo..."

Vera tersenyum"Ga usah dibahas Gi." katanya lembut.

"Gara-gara gue..."

Vera menoleh,menatap lurus ke depan."Yang terjadi biarlah terjadi.Bukannya kita ga bisa memutar balik waktu?" ucapnya tegar.

Gissel menatap Vera kagum lalu menghamburkan pelukannya pada Vera."Maafin gue...hiks...hiks..."

Sissyl yang masih belum mengerti apa yang terjadi,ikut sedih melihat kedua sahabatnya.

"Sissyl juga minta maaaaafff."

Gissele dan Vera saling bertukar pandang lalu tertawa.Seperti biasa,Sissyl selalu lola alias loading lama.

"Gak kok.Sissyl ga salah apa-apa.Gue yang salah,punya temen unik kayak lu." Gurau Gissele.

Sissyl cemberut,namun dalam hatinya dia bersyukur dapat membuat Gissele tersenyum.

Sissyl tak sepolos itu.Sissyl tak sebodoh itu.Dia hanya menempatkan dirinya pada posisi itu asalkan sahabatnya dapat tertawa.

Disaat kita dapat membodohkan diri
Menertawakan diri sendiri
Demi menghibur seseorang yang tak memiliki ikatan darah.
Itulah yang dinamakan sahabat

***
Gissele melirik malas jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Tak terasa,sudah 2 jam berlalu setelah peristiwa yang menguras tenaga dan air mata itu terjadi.

Gissele menghela nafas panjang. Seakan hendak melepas beban berat di pundaknya.

"Acaranya pasti udah dimulai." gumamnya sembari bangkit dari kursi lalu merenggangkan tubuhnya sesaat.

Kresek!!!

Gissele memalingkan wajahnya ke sumber suara berasal.Tidak ada siapapun disana.

Seketika bulu kuduk Gissele meremang.Dia ingat urban legend yang sering diceritakan teman-temanya mengenai ruangan kosong disebelah ruangan club karate.

"Ada tentara tanpa kepala..."

"Ada yang suka jongkok di depan ruangan kosong.Waktu disamperin..."

"Ada yang pernah lihat ada anak kecil lari-larian disana..."

Krieeettt... pintu terbuka perlahan.

Mata Gissele melebar, sungguh dia ketakutan luar biasa.

Tanpa menunggu sosok di luar masuk,dia meraih sebuah papan kayu yang sering dipakai latihan oleh anak karate lalu berlari menerjang keluar sembari memukul-mukulkan papan pada sosok di balik pintu dengan mata tertutup.

"Aduh...aduh!" sosok yang dikira Gissele,mahluk dari dunia lain itu pun mengaduh kesakitan.

Perlahan,cewek bergigi gingsul itu membuka sebelah matanya,seakan memastikan keadaan sebelum dia menurunkan 'senjatanya'.

Bukannya sesosok makluk mengerikan.Dia malah mendapat sesosok cowok manis berkulit sawo matang sedang mengernyit kesakitan.

Mata Gissele sempat berkedip beberapa kali seakan tidak percaya apa yang dia lihat.Manusia Serigala di film Bella Swan dan Edward Cullen tiba-tiba ada di Indonesia.Lebih tepat,dihadapannya saat ini.

Manusia serigala itu tersenyum lebar, memperlihatkan gigi putihnya yang menyilaukan.
"Hai.Halo." katanya sembari mengibas-ngibaskan tangan di depan wajah Gissele.

"Oh.Ya.Apa Jacob?" tanyanya ngaco karena bayangan Jacob,sang manusia serigala tidak bisa hilang dari benaknya.

Cowok itu terkekeh geli. "Nama gue bukan Jacob tapi Juna."

Alamak,senyumnya bikin gue speacless.

"Nama lu siapa?" tanya Juna.

"Renesmee..." gumamnya dalam lamunan.

"Hah?"

"Eh..nama gue Gissele."

Tiba-tiba Juna mengerutkan dahinya.Dua alis tebalnya bertautan.
"Gissele Warmadi?"

"Iya.Emang kita saling kenal sebelumnya?"

Sesaat Juna terpaku mendengar pertanyaan Gissele lalu dia terkekeh kembali.

"Kamu bener-bener udah lupa ya?" tanyanya heran.

Gissele ikut menatap heran.Dipandanginya Juna dari bawah kaki sampai atas kepala.Lalu dia memiringkan kepalanya.

Juna ikut memiringkan kepalanya lalu memasang ekspresi lucu di mukanya.

Gissele memalingkan kepalanya lalu tertawa
"Ok.Paling nggak kasih tau dulu.Apa dulu kita pernah satu sekolah?"

Juna mengatupkan bibirnya lalu mengangguk pelan.

"SMP?"

Juna menggelengkan kepala.

"SD?"

Juna mengangguk.

"Bentar...temen gue pas SD ga banyak kok.Cuma Sissyl,Meta,Fariz sama..."

Seketika matanya terbelalak.Dia menunjuk sosok didepannya.
"ONYE?!!!"

Juna menyeringai geli.Tebakan Gissele benar.

Sosok bocah berkulit pucat dan bertubuh kurus kering di masa lalu sudah berubah 360°.

Dan kini bocah itu masih menyeringai geli.Dia menyenderkan bahu bidangnya pada dinding sembari bersidekap.

Dipandanginya sosok Gissele yang berubah semakin cantik.Tebakannya saat melihat Gissele di lapangan,benar.Gissele dimasa kecilnya adalah sosok teman yang sangat pengertian sama seperti saat kemarin Gissele meminta Aland menghentikan hukuman lompat kodoknya di lapangan.

Kini dia sudah menemukannya. Menemukan alasan dirinya melewati hari demi hari di LA dan kali ini dia bersumpah dalam hatinya tidak akan melepaskannya lagi.

"Apa kabar utun?Miss me?"

=============================

Jezz mau minta tolong rekomendasi cast cewek dan cowok ya karena jujur aja Jezz rada kudet,ga tahu perkembangan dunia per-online an saat ini.

Cuma,diutamakan cast nya yang berwajah Asia ya.Yang mukanya bule udah mainstreem banget.Hehehe.

Makasih ya udah mengikuti sampai part 11.Mudah-mudahan Jezz bisa tamatin cerita ini dengan ending yang memukau hahaha.

Love u sunshine

UP !!! #wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang