20.KUNCI HATI

214 14 3
                                    

Beberapa kali Gissele menggeleng geli menyaksikan Aland yang menatapnya heran dari kejauhan sana via video call.

Bagaimana tidak? Aland memintanya menyalakan notebook malam-malam saat Gissele sudah mengenakan piyama dan memakai masker lumpur di wajahnya.

Oh ya.Jangan lupakan roll rambut yang tergelung rapih di rambutnya.

Sungguh Gissele terlihat seperti zombie yang baru saja bangkit dari kubur.

"Kamu pake apa...itu?" Tanya Aland dikejauhan sana sembari memicingkan mata.

"Ini masker lumpur,Al.Ga usah norak deh." Ucap Gissele geli.

"Oh."

"Ada apa nyuruh aku nyalain notebook malem-malem? Kenapa ga video call an pake HP aja."

Aland berdeham sekali lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Aku cuma mau pastiin kamu benar-benar pulang ke rumah."

Ucapan Aland memang terdengar pelan namun Gissele dapat mendengar nada kekuatiran juga didalamnya.

"I'm ok,Al...Kalau kamu masih kuatir soal yang tadi pagi..."

"Sorry...aku cuma..."

"Dasar cowok possesive." Gurau Gissele

"Aku cowok protektive,Gi." Ucap Aland membenarkan.

"Aku menjaga orang-orang yang aku sayang."

Deg!

Jantung Gissele berdetak kencang mendengarnya.Untung aja masker lumpur itu dapat menutup pipinya yang merona.

"Gi..."

"Ya Al..."

"Sorry..." Aland berdeham sekali lagi.

"Bisa ga maskernya kamu copot dulu.Aku berasa lagi nonton twilight zone."

"Hah?"

"Pokoknya...lepas dulu maskernya dulu ok?"

"Oh.ok.Bentar."

Gissele berbalik melangkah menuju kamar mandi.Ga sampai 10 menit dia kembali ke depan notebooknya sembari mengeringkan wajahnya dengan handuk.

"Nah...ini baru Gissele yang aku kenal." Ucap Aland sembari tersenyum tipis.

"Cantik ga?" Goda Gissele sembari mengedipkan matanya.

"Cantik.Hatinya apalagi."

Kali ini Gissele tidak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya.

Dia mendengus lalu membuang wajahnya kesamping,berusaha menyembunyikan senyumnya.

"Cieee...baper ya." Goda Aland.

"Ih...nggak." sangkal Gissele.

"Baper juga ga apa-apa kok."

"Ih!!! Aland!!!"

"Apa sayang?"

Eh?

Demi apa Gissele dengar Aland panggil dia sayang?

"Mukanya ga usah horror gitu dong.Emang apa yang salah kalau aku panggil kamu sayang?"

"Al....kamu kesambet apa sih? Apa salah makan?Apa kamu lagi sakit?" Tanya Gissele kuatir.

"Aku masih waras,Gi.Kalau itu maksud kamu.Makasih." ucap Aland datar, membuat Gissele menggigit lidahnya karena salah bicara.

"Abisnya...ga biasanya kamu ngegombal."

"Bagian mananya yang gombal?Semua yang aku bilang barusan itu jujur kok." Ucap Aland mantap sembari menatap lurus ke depan layar.

"Iiihhh....udah ah Al.Geli dengernya."

"Geli? Emangnya aku ulat bulu?"

Gissele tak dapat menahan tawanya lagi.Dia tertawa renyah,memperlihatkan lesung pipit yang sekian lama tersembunyi di kedua sisi bibirnya.

"Al..." panggil Gissele saat menyadari Aland melamun di kejauhan sana.

"Ah.Ya?"

"Ih.Ngelamuin apaan?"

"Nggak....gak...eh...udah malem nih.Mending kamu istirahat.Besok aku jemput."

Sesaat terlintas kekecewaan pada wajah Gissele namun tak sampai sedetik kemudian dia tersenyum.

"Ok.Good night." Ucapnya sembari memberi kecupan jauh.

Aland tersenyum lalu mengusap layar yang menunjukkan wajah Gissele di hadapannya.

"Good night...my love..."

Pip.

Aland mematikan koneksi video call.Jemari yang sedari tadi mengusap layar komputer perlahan terkulai lemas lalu meraih sesuatu dari dalam laci.

Sebuah amplop berwarna coklat.

Aland menarik nafas panjang lalu mulai menatap surat dihadapannya.

Akhirnya aku bisa lihat tawa kamu lagi,Gi.Sesuatu yang aku nantikan selama ini.

Aku harap aku masih punya banyak waktu untuk ngejagain kamu,bikin kamu tertawa setiap hari tanpa beban..

Tapi....

Kalau memang saatnya sudah tiba untuk kita berpisah lagi,aku harap kamu bisa jaga diri kamu selama aku pergi.

Karena walaupun raga kita berpisah tapi hati kita akan selalu terikat selamanya.

Aku janji.

Aland menarik nafas panjang lalu menaruh surat itu didepan meja.

Entah mengapa langkahnya terasa  berat.Seakan separuh nafasnya tertinggal di suatu tempat.

"Maaf....."

"Sepertinya aku harus membuat kamu menungguku."

"Lagi......"




UP !!! #wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang