Duduk disisi kolam,Gissele menggerak-gerakkan kakinya merasakan gelombang air kolam yang diciptakannya sendiri.
Rambut coklat keemasan meliuk tertiup angin,membingkai wajah manis pemiliknya.
Beberapa kali dia sempat tersenyum melihat lucunya kelakuan Edo yang manja setengah mati dan Vera yang jutek setengah hidup.
Mereka berdiri didepan sebuah pemanggang bbq,sedang menyiapkan makan siang.Aland berdiri didekat mereka.
Armand dan Sisyl?
Mereka sedang membicarakan sesuatu di ruang tengah.
Gissele dan Vera sudah berhasil meyakinkan Sissyl untuk menghadapi masalahnya dengan kepala dingin.Gissele tahu,Armand sayang Sissyl.
Begitu pula sebaliknya. Namun,status Armand yang mantan buaya lah yang membuat Sissyl ragu."Makan siang?" Tawar Aland,membawa sepiring steak ditangannya.
Gissele tersenyum lalu mengangguk pelan.Membiarkan Aland duduk disampingnya dan meletakkan piring itu diantara mereka.
"Kamu ga makan?"
Tanpa menjawab,Aland memotong-motong daging itu lalu menyodorkan sepotong kecil kehadapan Gissele.
"Lebih enak makan sepiring berdua.Buka mulutnya."
Gissele terkekeh pelan lalu menerima daging yang disodorkan.Dikunyahnya perlahan.
"Kalau menurut kamu,gimana hubungan Edo dan Vera?" Tanya Gissele saat Aland mengunyah steak bagiannya.
Sesaat dia terdiam, nampak berpikir keras.
"Baik-baik aja."
"Ish.Maksud aku bukan itu... mereka cocok ga?"
"Cocok." Ucapnya singkat sembari menyodorkan sepotong steak lagi.
"Buka mulutnya."Gissele melotot tanda menuntut jawaban lebih.Membuat Aland menghembuskan nafas panjang.
"Aku mana ada waktu ngurusin hubungan mereka berdua.Ngurusin kamu aja kadang bikin pusing."
"Emang kapan aku musingin kamu?"
"Makan dulu.Baru aku jawab." Paksa Aland.
Sembari cemberut Gissele mengunyah dan menelan makanan sampai habis.
"Udah habis kan.Sekarang kamu harus cerita."
"Cerita apa?"
Gissele menarik nafas panjang. Mengorek informasi dari Aland memang sulit luar biasa.Bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami.
Aland berdeham sekali lalu mengalihkan pandangannya jauh kedepan.
"Bersama Vera,Edo kelihatan lebih bahagia.Itu aja yang aku lihat.
Dulu,Edo menjalani hidup ini tanpa tujuan.Sekarang dia sudah menemukan tujuannya.
Seperti aku dan kamu."
Blush
Pipi Gissele bersemu merah.
Aland memang tidak pandai merangkai kata tapi dia pintar memilih waktu yang tepat saat mengatakannya.
"Jadi,jangan tanya lagi tentang mereka yah.Aku ga biasa ngomongin orang lain dibelakang."
Gissele mengangguk pelan tanpa berani mengangkat wajahnya. Membuat Aland tertawa dan mengacak-ngacak rambut cewek disampingnya, gemas.
"Lucu banget sih...jadi pengen dikarungin." Ucap Aland sembari mencubit pipi Gissele.
"Emang aku anak kucing?"
"Bukanlah.Mana ada anak kucing selucu ini." Goda Aland sembari perlahan merangkul punggung Gissele dari samping.
Sungguh,Aland pun geli dengan apa yang dikatakannya sendiri. Entah dia kerasukkan atau keracunan makanan.
Tapi kata demi kata gombal mengalir dengan mudahnya.Ada yang tahu penyebabnya?
"Duuuh....enak banget yah yang pacaran.Dunia serasa milik berdua.Sisanya mah ngontrak." Sindir Edo yang duduk bersama Vera didepan sebuah meja makan kecil dekat kolam.
Sejak kapan mereka duduk disana?
"Kayak lo nggak aja." Jawab Aland ketus.
"Kalau lo sih enak mesra-mesraan.
Nah gue, jadi korban KDRT terus.ADAW!" Teriak Edo saat Vera mencubit lengannya tanpa ampun."Singa betina lo pacarin." Tambah Armand sembari duduk didekat Edo dengan wajah tanpa dosa.
Vera melotot hendak menerkam Armand namun cowok itu tidak terlihat terintimidasi.
"Sissyl mana?" Tanya Gissele.
"Tidur." Jawabnya singkat.
"Do,gue pinjem kamar tidur tamu lo." Kata Armand yang disambut tatapan sadis Vera."Lo apain temen gue?!" Tanya Vera galak.
Armand berdecak."Ga diapa-apain kali.Abis nangis bombay dia tidur sendiri.Padahal gue dah rayu dia ampe berbusa nih mulut,eeeeh...
Yang diajak ngomong malahan bobo." Gerutu Armand.Edo tertawa.Tertawa puas bahkan.
Sementara Aland terkekeh pelan.
Baru kali ini mereka melihat Armand mati kutu didepan gebetannya."Mending lo ganti gebetan aja Mand.Cewek sepolos Sissyl ga pantes pacaran sama badak berhidung belang kayak lo." Ledek Edo.
"Heh sempak garing! Ga usah belaga polos deh.Koleksi DVD JAV lu juga bejibun.Mendingan gue,busuk busuk juga ga munafik.
Daripada lu,maniak terselubung."
Balas Armand buka kartu.BRAKK!!!
Vera menggebrak meja makan.Hampir saja dia membelahnya menjadi dua bagian.
Edo mengkerut.
Armand sudah membuka salah satu kartu AS nya.Kartu AS yang sudah membangunkan banshe dari tidur panjangnya.
"Anter aku ke kamar kamu." Ucap Vera pelan,tegas dan tajam.
"Sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
UP !!! #wattys2017
ChickLitAsam manisnya kehidupan SMA disaat Cinta, Persahabatan Bahkan Benci menjadi warna dalam kehidupan. Mencari cerita yang mengocok perut dan menguras air mata? Silahkan baca dan selamat datang di dunia putih abu-abu didalam... ...