"Kegiatan hari ini adalah pengenalan ekskul,hunting tanda tangan pembina dan penutupan dengan api unggun.Mengenai jam,perserta dan yang lainnya sudah tertulis jelas pada selembar kertas yang kalian terima barusan.Ada pertanyaan?" Pandangan Aland menyapu seluruh ruangan rapat.Berharap ada yang mau bertanya atau menambahkan sesuatu.
"Baik kalau tidak ada pertanyaan...Den gimana soal panggung dan sound system?" Tanyanya pada Deni sie perlengkapan.
Cowok berambut kribo itu mengacungkan jempolnya."Tinggal final chek aja Al."
"Ok...sie keamanan." Panggilnya.
"Siap!!!" Seru mereka serentak.Edo dan Armand ada diantara mereka.
"Jangan lupa chek tugas yang kita suruh kemaren dan amankan panggung saat acara pengenalan ekskul nanti siang."
"Siap!!" Jawab mereka.
"Kru PMR." Panggilnya lagi.
"Siap!!" Jawab beberapa orang.Gissele ada diantara mereka.
"Tolong diawasi calon murid baru yang kelihatannya lemah atau sakit.Mending mereka disuruh istirahat di dalam kelas.Entar biar kakak pembinanya kasih tugas tambahan."
"Siap!!" Jawab mereka.
"Duh...giliran ke kru PMR aja,pake kata 'tolong'." Goda Edo.Satu-satunya murid yang berani ngomong ceplas-ceplos sama Macan SMA Merah Putih.
Armand terkekeh."Kayak ga tahu aja Do.Kita mah apaan atuh.Cuma ampas tahu."
"Lha, lu aja kali.Gue nggak." Jawab Edo seenak jidat yang dibalas dengan geraman dan jitakan dari Armand.
"Gue kawinin juga nih kalian berdua kalau berantem terus!" Geram Aland.Membuat ruangan hening seketika.
Aland melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Baru jam 06:15.Masih ada waktu untuk sarapan bagi yang belum.Kecuali lu ya Den.Sebelum final chek beres,dilarang dekat-dekat kantin." Ucapnya tegas. Disambut dengan bibir Deni yang mengerucut sembari menggumam "Sadis amat" dari mulutnya."Apa Den?" Tanya Aland dengan sorot tajam.
"Ah.Nggak...nggak...iya beres." Ucapnya pasrah.
Edo tersenyum miring lalu menepuk bahu Deni sebelum bangkit dari duduknya."Tenang aja.Gue tungguin lu ampe beres kok."
Wajah Deni langsung berubah sumringah. "Wah.Masa? Makasih ya."
"Iya.Tapi gue tungguinnya di kantin ya." Suara tawa lepas keluar dari mulut Edo.Disambung suara tawa semua orang.
Cuma Deni aja diam dengan muka yang kusut dan bibir yang mengerucut.
"Apes...Apes..." ucapnya pasrah.
***
Seorang cewek berambut panjang kecoklatan berdiri di lantai 2 memandang lapangan di hadapannya. Pandangannya menerawang jauh entah kemana."Tadi pagi lu belom sempat sarapan kan?" Tanya Aland yang tiba-tiba datang sembari menyodorkan sebuah bungkusan berlogokan minimarket.
Sesaat Gissele menatap Aland heran lalu dia terkekeh pelan.
"Bentar lagi juga waktunya makan siang kok.""Iya tau.Niat ngasihnya sih dari tadi pagi.Tapi baru sempat kasih sekarang."
Gissele tersenyum.Dibukanya bungkusan itu.Sebungkus roti dan sekotak susu coklat. "Ada apa sih antara lu sama susu coklat?" Godanya.
Aland terkekeh."Maaf.Cuma itu yang gue tahu."
Aland mengalihkan pandangannya jauh kedepan lalu menghembuskan udara yang memenuhi paru-parunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UP !!! #wattys2017
ChickLitAsam manisnya kehidupan SMA disaat Cinta, Persahabatan Bahkan Benci menjadi warna dalam kehidupan. Mencari cerita yang mengocok perut dan menguras air mata? Silahkan baca dan selamat datang di dunia putih abu-abu didalam... ...