Aland merenggangkan lehernya perlahan.Bangun pagi tampaknya tak cocok baginya tapi hal ini harus dilakukannya untuk memulai rencananya hari ini.
Sembari menyenderkan tubuhnya pada mobil yang diparkirkannya di halaman sekolah,dia mengedarkan pandangannya kesekeliling sekolah,seakan sedang menunggu seseorang yang belum datang.
Sebuah Pajero berwarna hitam melesat anggun memasuki halaman sekolah.Aland menengok ke arah kursi pengemudi, mendapatkan Armand yang tersenyum bangga.
"Nih.Ini daftar cowok-cowok yang pernah jadian atau PDKT sama Gissele." Ucapnya sembari memberikan selembar kertas pada Aland.
"12?banyak juga."
"Gissele kan cantik Al.Angka segitu mah wajar lah." Katanya enteng.
"5 diantara mereka udah lulus kemaren tapi gue dah kirim konco-konco gue untuk nyelidikin mereka."
"Berarti 7 lagi?"
Armand mengangguk.
Aland melayangkan pandangannya sekali lagi pada halaman kosong di hadapannya.
Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi.Pantas saja belum ada satu batang hidung murid pun terlihat berseliweran di sekitar sekolah.
"Edo masih blom ada kabar Man?"Sejak kejadian kemarin,Edo menghilang tanpa kabar bagai ditelan bumi.Dia tidak mengangkat telepon ataupun membalas pesan mereka.
"Mungkin dia masih butuh waktu untuk sendiri,Al..." ucap Armand pelan.
Aland mengangguk pelan namun pandangannya terpaku seketika pada sebuah motor sport berwarna merah yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.
Aland dan Armand saling bertukar pandangan.Motor dihadapan mereka jelas motor Edo tapi pengendaranya terlihat gontai berjalan.
"Edo, man." ucap Aland sembari berlari terpogoh-pogoh ke arah motor itu berhenti.
Edo membuka helm full face nya.Merasa nyeri di ulu hatinya dia berlari ke sisi lapangan lalu...muntah.
"Parah lu Do.Mabok ya lu?" tanya Armand sembari menepuk-nepuk punggung Edo.
"Nggak."jawab Edo sembari berusaha berdiri tegak.
"Lu bisa dikeluarin dari sekolah kalau kelihatan seperti ini.Mending sekarang lu pulang." bujuk Aland.
Edo malah terkekeh seperti orang gila."Gue ga perduli. Armand yang nyuruh gue kesini.Sebagai temen yang baik ya...gue dateng."
"Tapi ga dalam keadaan kayak gini juga,Do." timpal Armand.Jujur saja dia cukup ngeri melihat keadaan Edo sekarang.Baju berantakan, mulut berbau alkohol dan bengap dikedua sisi wajahnya
Padahal Edo lah yang paling kuat minum diantara mereka berdua.Perkiraan Armand mungkin Edo minum sekitar 3-4 botol sampai goyah seperti ini.
"Edo?" panggil sesosok cewek dari balik tubuh mereka.
Aland dan Armand otomatis berbalik dan mendapatkan Vera berdiri didepannya dengan tangan yang terlipat didepan dada.
"Anjir!" desis Armand. "Panjang nih urusan."
"Eh,Ay." sapa Edo sambil nyengir.
Vera mundur sembari mengernyitkan dahinya.
"Dia mabok?...kalian..."Buru-buru Armand menggelengkan kepalanya sembari mengangkat tangannya.
"Kita ga ikutan dan ga tahu apa-apa." kata Armand.
"Dia jadi gini karena lu mutusin dia secara sepihak kemaren." ucap Aland tiba-tiba dengan kedua lengan terlipat didepan dada.
Vera berdecak kesal lalu menarik Edo ke arahnya."Ikut gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
UP !!! #wattys2017
Literatura KobiecaAsam manisnya kehidupan SMA disaat Cinta, Persahabatan Bahkan Benci menjadi warna dalam kehidupan. Mencari cerita yang mengocok perut dan menguras air mata? Silahkan baca dan selamat datang di dunia putih abu-abu didalam... ...