1.AWAL DARI SEBUAH AKHIR

450 17 0
                                    

Hari yang hangat di SMA Merah Putih.Matahari bersinar cerah setelah hujan menerpa kemarin malam.Sissyl dan Vera duduk anteng di kantin sambil mengamati ponsel mereka.

"Gigi lama amat ya..." ucap Sissyl,gadis berambut ikal dan berpipi montok itu sambil mengaduk-ngaduk bubble tea nya malas.

Gadis berambut hitam lurus yang duduk di depannya itu terdiam sejenak lalu memalingkan kepalanya ke arah pintu masuk kantin.
"Tuh,anaknya dateng." katanya singkat.Penuh misteri.

Sissyl mengikuti arah pandangan dan menemukan Giselle berlari terpogoh-pogoh,entah menghindari siapa.
"Gigi!" panggil Sissyl sambil mengibas-ngibaskan tangannya lebar.

Gadis berambut coklat yang berlari seakan dikejar setan itu langsung berlari ke arah sahabat-sahabatnya dengan nafas yang terengah-engah.
"Minta Si.Aus." ucap Gissel sambil meneguk habis bubble tea Sissyl tanpa izin.

Sissyl hanya bisa melongo sambil cemberut."Kebiasaan deh."

Giselle terkekeh garing lalu mengalihkan pandangannya pada mie baso dihadapannya.
"Ini buat gue?"

"Tumben nanya.Biasanya juga maen embat." sindir Vera.

Tak sedikitpun terlihat raut tersinggung pada wajah Giselle.Malah tersenyum sumringah.
"Makasih ya Ver.Tahu aja gue laper." ucapnya antusias sambil mengunyah makanannya.

"Kali ini lu dikejar siapa lagi?" tanya Vera menebak-nebak.

Sudah tidak aneh bagi Vera dan Sissyl melihat Gisselle jogging di waktu istirahat, kabur dari mantan yang gagal move on atau calon pacar yang mengejar Gissele mati-matian.

Yang ditanya menjawab dengan mulut penuh. "Hhiighhoo."

"Anjay.Nyemprot Gigi!!!" seru Sissyl jijik sambil menyeka punggung tanganya yang tersembur kuah baso dengan tisu basah.

"Hehehe...sorry.Dirgo Ver.Nyebelin banget tuh anak.Udah 2 bulan ngejar gue.Padahal gue udah tolak dia.Pake cara halus udah, pake cara kasar udah.Ga tau harus pake cara apa lagi."

"Lu sih ngasih harapan." tuduh Vera.

"Belah mananya?"

"Itu,chat-chat an,goda-godaan.Sekuat apapun iman Dirgo ambyar kalau berhadapan sama lu."

"Lha,gue kan emang gitu ke semua murid Ver.Ga cewek ga cowok.Dia aja yang baper an."

Sissyl melirik pada mulut Giselle yang belepotan."Iya ya,kadang gue suka berpikir apa sih yang cowok-cowok itu lihat dari lu.Cantik kagak,jorok iya." katanya sambil menoyor mulut Gissele dengan tisu basah.

Belum sempat membalas perkataan Sissyl,mereka dikagetkan dengan teriakan membahana Dirgo.

"Gigiiiii!!!" panggilnya.

Saking kagetnya,Giselle tersedak dan hampir memuntahkan baso yang belum sempat dia kunyah.

"Kalau gini terus,gue bisa mati muda." keluh Gissele sambil meneguk segelas air dihadapannya.

"Lu sih,cari masalah." ucap Sissyl.

"Beresin masalahnya langsung Gi.Kalau dia masih rese biar gue yang maju." ucap Vera tenang.

Oh ya,bagi yang belum tahu,Vera pemegang ban hitam karate dan dia yang selalu maju disaat fans-fans fanatik Gisselle mengganggu.

"Hallo Gigi sayang!"

"Aaaakh!!" teriak Gissele kaget ketika Dirgo tiba-tiba ada disampingnya.

"Dirgo?!"

"Hehehe...gitu amat kagetnya.Kangen ya?"

Kangen lu peang

Vera mengamati tenang dua sejoli yang sedang berhadapan didepannya. Persis seperti drama di TV.Yang satunya ganteng yang satu cantik.

Bedanya

Yang satu mati-matian mengejar, yang satu mati-matian menghindar.

"Hehehe." Giselle tertawa garing sambil mundur selangkah saat Dirgo maju selangkah.

Gissele melirik Vera yang duduk tenang seperti pertapa.Vera mengangguk menguatkan Gissele.

"Gini,Dir...gue rasa lu jangan ngejar gue lagi."

"Emang kenapa?Ada yang marah?"

"Itu...anu..."

"Anu apanya.Ih, kamu jorok."

ih,situ yang otaknya harus di dry cleaning.

Mata Gissele menyapu liar sekeliling kantin mencari pertolongan lain sebelum Vera memutuskan untuk membanting tubuh Dirgo ke tanah.

Ada 3 orang murid cowok sedang duduk dipojok kantin.

"Bagus." gumam Gissele sambil berjalan mundur ke arah kerumunan itu.

"Gigi sayang.Mau kemana sih?" goda Dirgo.

Gissele menutup matanya, menyesali perbuatannya yang telah nge PHP in cowok segila Dirgo.
Cakep sih iya,sintingnya itu loh.

"Gini Dir.Mungkin lu salah paham.Gue cuma anggep lu temen."

"Ah masa.Jangan malu-malu kucing deh." goda Dirgo.

Anjay,lu kali pup kucing.

"Gi..."

"Ah!Gue udah punya cowok!" teriak Gissele spontan karena tidak punya ide lain.

Dirgo sempat tertegun lalu tertawa kemudian.
"Jangan mengada-ngada. Mana cowoknya?"

Mata Gissele menyapu liar kembali kesekeliling kantin.Hanya ada 3 cowok disana.

Ya udah deh,daripada gue jadian ama Dirgo.

Sembari berdoa singkat dia menarik salah satu cowok dari kumpulan itu dan merangkul lengannya erat.

"Ini cowok gue." katanya singkat tanpa melihat siapa yang dia tarik barusan.

Bodo amat dah.Yang penting gue selamet

Gissele berani melakukan hal itu karena hampir seluruh cowok di sekolah mengenalnya dan kebanyakan diantara mereka Gissele kenal.

"Lu..." ucap Dirgo tercekat menatap cowok yang berdiri di samping Gissele.

Gissele dapat melihat mimik muka Dirgo berubah semakin kusut saat entah siapa yang berdiri disampingnya merangkul pinggang Giselle dengan possesive.

"Ok.Gue nyerah.Dan lu jangan pernah hubungi gue lagi." katanya sembari mundur dan berbalik pergi

Dih.Siapa lagi yang mau ngehubungin lu.Dasar cowok baper.

"Eh,makasih ya.Udah nolongin..." ucapan Gissele terhenti saat menatap cowok yang ditariknya tadi.

Pemilik mata teduh dengan rambut sehitam malam itu tersenyum.Senyum yang bagi Gissel mengandung racun.

Gissele kenal senyuman itu.Senyum yang menjebak Gissele dalam cintanya sampai saat perasaannya dihempaskan sampai hancur berkeping-keping.

"Fans lu lagi,hmmm?"

Suara itu,suara yang pernah mengisi hari-harinya dengan cerita indah lalu berubah menjadi mimpi buruk.

Gissel menelan ludahnya kasar."Aland?...."

Keluar dari kandang buaya,masuk ke kandang singa.Apes banget sih gueeeee?!!!

=======================

Hi sunshine

Namaku Jeslyn.Kalian boleh memanggil Jezz.

Silahkan menikmati perjalanan cinta Aland dan Gissele yg mengocok perut dan menguras air mata.

See you in next part ya...

UP !!! #wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang