Vier

1.2K 188 23
                                    

Pak Daniel bukan bercanda saat dia bilang akan mengawasi Jihoon 24/7. Buktinya, bahkan saat Jihoon keluar dari ruang BK pun, Pak Daniel ikutan keluar menyusul.

Saat di kelas juga. Pak Daniel malah ikutan kegiatan belajar mengajar, berpura-pura menjadi salah satu siswa.

Saat Jihoon bolos juga. Pak Daniel hanya mengawasi. Tidak komen macam-macam apalagi repot-repot mengajak Jihoon kembali ke kelas.

Bahkan ke wc pun Pak Daniel masih setia mengawasi. Jihoon kesal, dia jadi tidak punya sedikit pun celah untuk menindas si lemah Ahn Hyungseob itu.

Namun, walaupun Pak Daniel begitu intens mengawasi setiap langkah seorang Park Jihoon, pemuda tersebut selalu berhasil kabur ketika sudah saatnya jam pulang sekolah.

Tentu saja, Jihoon tidak ingin seorang pun, bahkan guru BK nya itu sekalipun, tau betapa kacaunya keadaan rumah Jihoon.

Hari ini pun, ketika sekolah telah usai, pemuda gembil tersebut berhasil melarikan diri lagi dari Pak Daniel.

Dan ketika ia memasuki rumahnya, benar saja dugaannya. Rumahnya masih kacau, bau busuk menyengat tercium dimana-mana, pakaian kotor yang berserakan. Dan di pojokan sana, tertidur masih dalam kondisi mabuk, ibu kandungnya. Alasan dibalik semua kehancuran hidup Jihoon.

Jihoon tau dia durhaka jika mengabaikan ibunya begitu saja. Tetapi dia sudah muak dan lelah dengan ibunya.

Ia langsung menuju kamarnya, mengabaikan ibunya yang berteriak mencacinya, anak dodol kurang ajar yang lebih baik tidak dilahirkan.

Jihoon mungkin terlihat kuat, tapi bagaimana pun juga dia tetaplah remaja berumur 17 tahun.

Di kamar, ia menggigit keras bibirnya. Ia tidak ingin sebutir air mata pun menetes dari kelopaknya. Dia sudah berjanji, untuk menjadi lebih kuat, demi adiknya.

Dan ketika Jihoon dalam kondisi lemah itulah, dia muncul kembali. Seseorang yang akan memutar balikkan seluruh perjalanan hidup Jihoon.

[✔] [i] [Park Jihoon] || CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang