[✔] [i] [Park Jihoon] || Cinderella

Drie

"Biar Jihoon saja yang masuk ke ruangan saya, Pak. Hyungseob segera dibawa ke UKS saja." Itu suara guru BK memberikan instruksi.

Jihoon sedikit mengernyit ketika mendengar suara guru BK yang tidak cempreng seperti biasanya. Lebih serak, mungkin guru BK-nya sedang panas dalam?

Setelah Hyungseob dibawa pergi ke UKS, kini tinggallah Jihoon sendirian masih mematung di depan pintu.

"Jihoon kamu pingsan atau gimana?" Jihoon tersentak. "Ya masuk lah sini. Masa mau berdiri di depan pintu terus? Atau kamu cinta pandang pertama sama pintunya? Sama pintu aja udah kepincut kamu, apalagi waktu liat muka bapak nanti." Lalu Guru BK nya tertawa kencang.

Jihoon menggaruk tengkuknya. Ini Pak Jisung kesambet apa?

Sewaktu Jihoon membuka pintu, bukan Pak Jisung yang duduk di kursi guru, melainkan seorang guru baru, dengan rambut merah muda?

"Lu ngapa rambut pink?!" Jihoon spontan bertanya, lupa kalau yang duduk di depannya adalah seorang guru.

Sang guru yang bahkan rasanya terlalu muda untuk disebut Pak itu cuma tertawa, memamerkan eyes smile nya. Benar-benar menawan hati siapapun yang melihat, bahkan Jihoon pun terpana.

"Kamu harusnya lebih sopan dengan guru, Park Jihoon. Nah, duduklah." Jihoon menurut.

"Nah, pertama-tama, perkenalkan, nama bapak, Kang Daniel. Di luar sekolah panggil kakak saja ya."

"Halah, gak usah munafik Pak. Sok formal banget lu."

Pak Daniel memukul kepala Jihoon dengan kumpulan kertas yang digulung.

Jihoon mengaduh lalu mengelus pucuk kepalanya. Pemuda itu melotot tajam. Untung saja dia masih memikirkan sopan santun, dan batal mengamuk sejadi-jadinya.

"Oke, dimana Pak Jisung?" Jihoon berkacak pinggang lalu menunjuk-nunjuk muka Pak Daniel.

Daniel lagi-lagi tertawa, kali ini Jihoon sudah kebal dengan senyumannya.

"Pak Jisung sedang cuti. Dan saya sendiri hanya guru magang disini."

"O gidu?"

"Wah, ternyata benar. Kamu enggak sopan banget. Mulai sekarang bapak akan mengawasi kamu, sampai sikap kamu berubah."

"Setiap hari Pak?"

"24/7 :)"