Entah kenapa sia merasa sangat senang saat david melamarnya padahal sia tahu bahwa david memiliki kekasih di malaysia yaitu maria , sia merasa tidak terbiasa dengan perlakuan david akhir akhir ini namun sia juga tidak mengerti apa yang harus dia lakukan apabila harus menerima lamaran david sedangkan harus ada hati yang tersakiti karena keputusannya kelak.
David berharap bahwa sia akan menerimanya sebagai kekasih hidup dan matinya karna sejujurnya david selalu mengagumi sia dari kecil hingga saat ini walaupun sia tidak pernah tahu perasaan david sebenarnya seperti apa, david selalu memperhatikan setiap langkah sia setiap kegiatan sia dan segala sesuatu yang bersangkutan dengannya .
David memandang sia dengan penuh harapan "sia ke toilet sebentar ya" ucap sia lalu meninggalkan mereka di sana "saja juga permisi ya jeng mas " gisella mengikuti anaknya ke toilet setelah di toilet gisella berusaha mengajak sia berbicara secara baik baik "sia sayang kamu kenapa? Kamu marah dengan kami ya? Atau ada hal lain yang mengganggu fikiran kamu sayang?" Tanya gisella karena merasa penasarannya saat ini "sia tidak ingin menyakiti siapapun mah, tapi apa sia orang jahat kalau menerima ini semua? Bahkan sia sendiri tidak tahu bagaimana perasaan sia sebenarnya ma" sia memeluk mamanya dengan sesak sia menahan agar tidak menangis namun ia tidak kuasa dan gisella berusaha mengerti akan perasaan anaknya "sia tidak boleh terbebani dengan semua ini sayang, kamu ikuti saja bagaimana kata hati sia berbicara dan jalani saja dulu sampai waktunya tiba ya sayang" ucap gisella sambil mengelus rambut sia dengan halus , sia merasa tidak sanggup kembali ke sky lounge lagi " ma sia ingin pulang "kepala sia sakit" sia memegangi kepalanya sambil keluar toilet dan entah kenapa ada david yang juga baru keluar dari toilet "sia kenapa tante sakit?" Tanya dave yang merasa khawatir dengan sia "sia kurang sehat nak, kami ingin pamit pulang dengan papa mama kamu nak" sahut gisella dengan menuntun sia "tidak usah tante lanjutkan sama berbincangnya biar dave yang antar sia ya tante" sahut david dan langsung menggendong sia dengan cepatnya "akhh dave kamu.. turunkan aku , aku malu dave aku bisa jalan sendiri" ucap sia yang berusaha turun dari david "sia kalau kamu bergerak terus ternyata kamu berat juga ya aku baru tahu ternyata ada model seberat kamu" sahut david sambil tersenyum dan gisella pun tertawa melihat ekspresi sia saat ini "dave.. sia malu tahu" sahut sia dengan wajah yang ditutupi dengan sebelah tangannya "hati hati ya sayang" ucap gisella dan berlalu meninggalkan david serta sia di depan lounge .
David menggendong sia sambil tersenyum bahagia karena akhirnya david bisa menyentuh sia yang selama ini di dambakannya "dave kalau aku berat kanu bisa turunkan aku sekarang" ucap sia saat di dalam lift berdua dengan david "kamu demam ya, badan kamu panas si? Kita kerumah sakit dulu ya?" Sahut david tanpa menjawab pertanyaan sia "sia kamu tahu kalau aku menjadi pria terbahagia saat ini " "memang kenapa" tanya sia penasaran "kalau kamu buka tangan kamu saat ini kamu akan lihat bahwa mereka memperhatikan kamu sia" karna sejak tadi sia menutupi wajahnya dengan sebelah tangan nya dan akhirnya karena malu sia menenggelamkan wajahnya di dada david yg lapang itu "dave masih jauh ya lobbynya? Sia malu" ucap sia "kamu boleh buka mata si" ternyata mereka sudah di lobby lalu sia turun dari gendongan david dan segera masuk ke dalam mobil david yang telah terparkir di depannya , kemudian mereka langsung pergi meninggalkan hotel dan david mengarahkan mobilnya ke rumah sakitnya sesampainya di rumah sakit sia tertidur karena lelah dan demam yang melanda dirinya .
David ingin membangunkan sia namun ia tidak sampai hati untuk melakukannya akhirnya david menggendong sia dengan hati hati karena takut akan membangunkannya , david yang di sambut dengan para dokter dan pegawai rumah sakit terheran melihat pimpinannya menggendong seorang gadis cantik lalu seorang direktur RS menghampirinya dan bertanya kepada david "malam pak dave, gadis ini siapa pak? Apa dia sakit sampai bapak harus menggendongnya" david yang tidak ingin membangunkan sia namun ia merasa kesal oleh sikap direktur RS yg ia pekerjakan bertanya dengan tidak profesional terhadapnya "kamu fikir dia sedang tidur siang sampai saya harus menggendongnya? Pergi dan siapkan kamar vvip sekarang?" david merasa tidak diharga dengan pertanyaan direktur tersebut walaupun david lebih muda namun ia sangat profesional dalam bekerja , sia terbangun saat david hendak menurunkannya dari pelukan david "dave..." sia terkejut kerena sudah berada di kamar rumah sakit "akhirnya kamu bangun juga " ucap dave sambil menggelus rambut sia "kapan kita sampai kenapa kamu membiarkan aku..." "permisi pak david" ucapan sia terhenti saat mendengar suara dari luar pintu "ya masuk" sahut david menyuruh staff rumah sakit masuk dan beberapa dokter serta perawat masuk membawa infus dan obat obatan untuk sia "malam nona , anda sudah sadar rupanya " sapa salah satu doker ke sia "ia dok , maaf merepotkan dave sedikit berlebihan.." "sstt ... " david menyuruh sia berhenti berbicara " saya cek tensi dahulu ya nona" ucap sang perawat "sus biar saya saja yang melakukannya untuk dia tolong kamu catat dengan benar ya agak dia tidak sembarangan lagi dengan tubuhnya mulai sekarang" david berbicara panjang lebar dengan maksud memarahi sia karena telah membuatnya khawatir "baik dok" sahut sang suster dan para doker yang lain hanya memperhatikan saja " tensi 100/70 darah rendah astaga sia, kamu ... " david menahan amarahnya ke sia yang tidak memperhatikan gaya hidup dan pola makannya dengan benar "ok catat baik baik nama orchia giselle widjaja umur 19 tahun golongan darah O negative , memiliki riwayat asam lambung kronis dan darah rendah yang berkempanjangan TB 170 BB 48kg" ucap david sambil bertolak pinggang mengahadap ke sia denga wajah yang seakan ingin menelan mangsanya hidup hidup "bagaimana kamu tahu itu semua? Termaksud berat badan ku ?" Tanya sia yang penasaran "dari aku menggendong kamu barusan, ternyata kamu memang berat si" ucap david sambil tersenyum karna kepolosan sia "maaf ini sia bukan? Model yang sedang naik daun itu bukan?" Tanya salah satu dokter pria yg seumuran dengan david ke sia "ya saya sia dok" sahut si sambil tersenyum ke dokter pria itu membuat david cemburu padanya "pantas saja tidak asing saya melihat anda, ternyata lebih cantik dari yang di lihat saat di tv ya" membuat semua tertawa kecuali david " bisa saja dokter ini" sahut sia berusaha mencairkan suasana yg membeku karena david "ok kalian bisa pergi sekarang " david menyuruh semua orang untuk pergi meninggalkan mereka berdua "kami permisi ya nona sia , selamat malam" ucap salah satu doker kemudian mereka meninggalkan kamar vvip itu.
"sia sayang kenapa kamu sampai darah rendah lagi .." david terhenti saat sia menyela pembicaraan "tunggu sebentar dave dari mana kamu tahu semua itu? Bahkan mediapun tidak tahu riwayat kesehatan ku? Dan kamu baru saja memanggil aku dengan sebutan sayang? " tanya sia sambil mengernyitkan dahinya ke david "apa aku tidak boleh memanggil calon istri ku dengan sebutan sayang? Apa kamu punya panggilan sendiri untuk ku orchia giselle widjaja? " tanya david seakan mengintimidasi sia saat ini namun sia malah menutupi wajahnya dengan selimut rumah sakit, sia berusaha tidak membahasnya lagi dan saat sia membuka selimutnya ternyata wajah david hanya berjarak 2cm dari wajahnya sia yg terkejut hanya terdiam saja membiarkan david mengecup bibirnya dan entah kenapa sia malah membalas kecupan david yg semakin menggila merekapun tidak dapat menahan hasrat mereka saat ini sampai sampai mereka tidak sadar david sudah berada di atas kasur sia dengan terengah engah karena kehabisan nafas mereka mengakhiri ciuman itu "I love you sia" bisik david di telinga sia namun sia hanya terdiam karena merasa bersalah terhadap maria "dave apa yang kita lakukan barusan adalah salah kamu tidak seharusnya menciumku seperti itu, aku tidak bisa seperti ini kepada maria dave karna aku juga wanita" ucap sia.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M HERE...
RomanceDimana rasa sayang dan cinta harus di pertanyakan keberadaannya... By : s08eight