XIV

24 1 0
                                    

  Finally hari ini adalah pernikahan david dan sia acara berjalan dengan lancar serta khidmat , sia terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih model back off sungguh mempesona bahkan david yang sudah terbiasa melihat sia sungguh sangat terpana dan mereka bagaikan iklan di TV yang setiap menit berada di infotainment serta hot news.

  Setelah semua acara selesai dan sia serta david bermalam di suite room yang sangat indah david berusaha untuk menatap sia "sayang, apa kamu lelah? " "iya dave aku sangat lelah, sampai sampai kaki ku terasa lemas sekali" "mau aku pijat?" David tersenyum nakal ke sia "tidak perlu dave kamu juga pasti lelah" sia berusaha menjauh karena sia belum siap untuk melakukannya malam ini , setelah membersihkan diri mereka beranjak ke tempat tidur namun karena terlalu lelah sia sudah dengan cepatnya pergi ke alam mimpi "sia aku tahu kamu belum siap, aku akan menunggu kamu sayang sampai kapanpun " gumam david dalam hatinya dengan menatap wajah sia yang tertidur pulas bagaikan malaikat kecil yang tak berdaya.

  Pagi ini sia membereskan baju mereka karena akan check out siang ini, sia yang sudah selesai dengan segala pekerjaannya bergegas membangunkan david yang masih tertelap "dave.. dave bangun sayang,ayo bangun dan segera mandi dave" sia menggoyangkan lengan david namun dia tak merespon sedikit pun "ya sudah kalau tidak bangun akan aku tinggal sarapan " namun tiba tiba lengan sia di tariknya dengan cepat lalu sia jatuh di atas dada bidang david yang masih merebahkan diri di tempat tidur "kamu ingin meninggalkan aku sendiri??" "Dave lepaskan nanti kamu keberatan, aku pasankan saja ya sarapannya?" Dengan cepat david melumat bibir sia yang tipis itu dengan penuh nafsu sia tanpa sadar membalas ciuman itu bahkan seakan sia menikmatinya desahan demi desahan membuat david semakin liar oleh ciumannya yang telah mendarat di leher dan dada sia dengan semangat david langsung merayu sia agar melakukannya pada awal sia merasakan sakit pada bagian kemaluannya david yang mengerti itu langsung memperlahan gerakannya  dan sia menikmati setiap sentuhan sensual david padanya hingga mereka sampai pada puncaknya bersamaan.

  Sia langsung membersihkan diri lagi di susul oleh david yang tiba tiba memeluknya dari belakang "dave... aku mau mandi dulu" "biar aku bantu menggosok punggung mu sayang" "ini bukan membantu dave... sudah nanti kita kesiangan check outnya dave" sua menghentikan david dengan ciuman lembutnya dan mereka membersihkan diri mereka bersamaan "sayang sudah belum.."teriak david yang sudah selesai dengan pakaiannya dan bersiap untuk pergi "iya sudah tunggu high heels ku dave" david yang tidak bisa melarang semua kebiasaan sia agar tampil chic di setiap suasana membuatnya bangga karena sia tidak akan mempermalukannya dengan penampilan sia.

  Setelah semua selesai mereka beranjak pergi meninggalkan hotel dan tak sedikit paparazi yang sudah menunggu ingin mengetahui malam panjang mereka namun mereka di halangi oleh bodyguard david  , kemudian mereka melaju ke rumah david yang sangat megah dan bertaburan property mahal di setiap sudutnya bagaikan istana bagi sia karena di bandingkan rumah orang tuanya yang juga bisa di bilang mewah itu tidak ada artinya dibandingkan rumah david saat ini "ini rumah siapa dave?" "Rumah kita sayang rumah yang akan menjadi saksi masa depan kita" "maksud kamu rumah pribadi a.n kamu? Ini terlalu besar untuk kita berdua sayang" sia tampak terpesona oleh rumahnya saat ini "ada bibi desi dan pak ujang serta security sayang, kamu tidak usah takut ya" sia menjelajahi setiap sudut rumah itu dan ia berhenti di sebuah kamar yang sangat besar "dave ini kamar kita?" "Iya sayang kamar kita" david langsung menarik sia ke tempat tidur yang nyaman itu "sayang gimana kalau kita melanjutkannya saja yang tadi " "dave aku malu kamu.." tidak sempat menyelesaikan ucapannya david sudah menciuminya dengan sempurna membuat sia kalah telak Karena sia benar benar lemah akan sentuhan sentuhan david yang membuatnya menegang "akhh... akh... " setiap desahan sia membuat david semakin gencar dengan gerakannnya bahkan mereka tanpa henti melakukannya di setiap sudut kamar sampai mereka kelelahan dan sia pun terlelap di pelukan david "terima kasih sayang kamu telah membuatku sangat bahagia, aku harap kamu akan selalu bersama ku selamanya" guman david dalam hatinya.

  Sia terbangun saat hari sudah larut malam namun ia mendapati david sudah tidak ada di kamarnya "sayang.. dave.." sia mencari david di setiap sudut kamar tadi tidak menemukannya "aku lapar" sia begumam sendiri sambil mengelus perutnya yang lapar , ia baru sadar bahwa sejak pagi belum ada makanan sedikitpun yang masuk ke perutnya itu "kamu sudah bangun sayang" sia hanya menganggukan kepalanya pelan "kamu kenapa? Sakit? Di mananya sayang?" David langsung menghampiri sia di tempat tidur "aku lapar dave" david tertawa dengan tingkah sia yang bagaikan anak kecil lalu dave mengelus kepalanya dan mengecup kening sia "ya sudah kamu bersihkan diri dulu ya baru kita cari makan keluar, karena bibi sudah tidur sayang" sia langsung tersenyum dan melompat ke kamar mandi dengan cepatnya.

  Malam ini sia dan david pergi ke salah satu restaurant dengan cepat david memarkirkan mobilnya di depan restaurant tersebut , saat mereka memasuki restaurant seperti biasa mereka menjadi pusat perhatian pengunjung yang lainnya kemudian mereka memilih duduk di ujung restaurant setelah beberapa saat sia dan david menyantap makanan mereka dengan lahapnya terutama sia walaupun dia model sebenarnya ia tidak takut gemuk karena apapun yang ia makan tidak menambah timbangannya "dave... hii..." sentak sia terkejut saat ada suara wanita yang memanggil suaminya dengan akrab "hii.. carol apa kabar?"sahut david dengan senyum manisnya dan wanita itu langsung mencium pipi david tanpa memandang sia di hadapan david.

  Sia dengan tatapan dingin langsung menaruh garpu saladnya dan hendak mengambil tasnya untuk pergi karena kesal "sia kenalkan ini sahabat ku caroline " "hii.. carol kamu cantik sekali" "aku sia" "nama yang unik sesuai dengan mu" sia hanya terdiam dan mengurungkan niatnya untuk pergi "ini kekasihmu yang keberapa dave? Atau dia teman tidur mu hahhah"caroline berusaha melucu namun david tahu sia semakin kesal dengan ucapan wanita itu "What you mean?? Aku istrinya bukan teman tidurnya" sentak sia dengan menekankan kata istri pada carol lalu dengan kesal sia meninggalkan david serta carol di restaurant "sia ... sayang" david berusaha menjelaskan ke sia kalau itu hanya lelucon carol saja walau berlebihan namun sia bersikeras ingin pulang dan istirahat "aku mau pulang dave, kalau kamu masih ingin berbincang bersamanya silahkan kamu tidak perlu menemani teman tidurmu ini" sia menekankan kata teman tidur pada david yang membuat david frustasi "akhh d*mn... orchia giselle " teriak david di depan restaurant yang saat ini tampak sepi lalu sia mematung pada langkahnya karena merasa takut dengab kemarahan david saat ini.

  David menarik sia memasuki mobil dan segera pulang kerumah sementara di mobil sia menyalahkan radio dengan kencangnya karena ia tak mau mendengar sedikitpun kata dari mulut david namun david sendiri merasa bersalah ke sia karena telah membentaknya tadi dan ia mengecilkan suara radionya serta memastikan apa sia marah padanya atau tidak "sayang maafkan aku, apa kamu masih marah padaku?" David berusaha meraih tangan sia namun sia menolaknya " aku tidak ada hak untuk marah pada mu dave" david menghembuskan nafasnya dengan kasar "dia hanya sahabat ku sia, kamu tidak perlu cemburu sayang" "aku tidak cemburu" sahut sia dan langsung keluar dari mobil saat mobil david memasuki halaman rumah baru mereka.

  Sia berusaha berjalan secepat mungkin namun apa daya high heels yang ia kenakan terpelatuk kebelakang dan ia pun terjatuh "akhhh..." pergelangan kaki sia terkilir david yang melihatnya langsung berlari menghampiri sia "sayang.. " david bergegas mengangkat sia dan menggendongnya masuk ke rumah "kaki kamu sepertinya terkilir si" "kamu Jadi senang kan karena aku tidak bisa marah padamu" sahut sia dengan wajah meledek david "kamu ini paling bisa ya" david mengecup kening sia dengan lembutnya sedangkan wajah sia berubah menjadi merah padam karena malu dengan perlakuan david padanya.

I'M HERE...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang