bab XII

27 0 0
                                    

Tidak lebih dari 30 menit menuju RS mawar putih david langsung tiba disana karena ia melaju dengan porsache merahnya dengan kecepatan tidak kurabg dari 100km/jam karena khawatir akan sia yang sakit lagi.

Saat ia memasuki lobby semua mata beralih kepadanya baik itu staff , pasien bahkan pengunjung pasien yang terpesona oleh ketampanan david , rahangnya yang manly badannya proposional serta pakaiannya yang menambah ketampanannya ia langsung menuju receptionis menanyakan sia "siang , saya ingin tahu pasien a.n orchia giselle widjaja di kamar mana ya?" Sang receptionist terheran karena yang ia tahu itu adalah nama pimpinan yang baru "setahu saya itu adalah pimpinan baru kamu pak, apa anda sudah buat janji karena sebentar lagi beliau akan pulang" "pimpinan? Boleh saya tahu dimana ruangannya?" "Lantai 14 sebelah kanan " "terima kasih" david berlari menuju lift ia sangat bingung dengan apa yang dikatakan receptionist tadi apa benar sia bekerja? Atau mereka salah mengira? David berguman sendiri di dalam hatinya.

David berfikir keras saat di dalam lift apa ini benar atau salah dan saat ia keluar lift langsung menuju ruangan dimana sia berada "siang saya sudah ada janji dengan nona orchia giselle widjaja apa beliau ada di ruangan ?" "Maaf dengan siapa?" "David" "sebentar ya, silahkan duduk " "maaf bu ada tamu namanya david, baik bu" "silahkan masuk pak" saat david di persilahkan masuk ia terkejut melihat sia yang duduk di balik meja kerjanya dengan sangat anggun tanpa basa basi david langsung memeluknya "oh hunny.. kenapa kamu tidak pernah bilang padaku" "maafkan aku dave , aku lupa memberitahu mu oh ya tadi aku ketemu om bryan dia sedang bertemu dengan papa sepertinya" "really biarkan saja yang penting aku bersama mu ".

david tidak ingin melawatkan moment langka langsung dengan cepatnya ia melahap bibir sia yang ranum itu dan sia pun membalasnya dengan panas tangan david yang meraja lela ke tengkuk leher sia serta hampir menyibak dress sia namun sia menghentikannya david mendorongnnya kebelakang dengan cepat "ini tidak benar..." sia langsung merapihkan pakaian serta rambutnya dan segera mengambil tasnya serta blazernya tanpa menatap david sedikitpun "sia.. sia maafkan aku , aku terlalu lama menahan semuanya aku hanya rindu padamu sampai sampai aku" david berhenti mengucapkan kata kata karena sia mulai meninggalkannya di belakang sia pergi dengan asisstennya "kamu sudah boleh pulang, terima kasih untuk hari ini dian" sia berbasa basi karena tak ingin ia mengetahui apa yang terjadu barusan di dalam kantornya.

Sia dengan cepat langsung menuju lift agar turun ke bawah "sia tunggu" david yang memanggil sia dengan kerasnya namun ia tidak menghiraukannya sedikitpun , sia merasa tidak di hargai karena kesepakatan yang mereka jalani selama ini agar tidak melewati batas namun di patahkan oleh david .

Sia tahu ini semua juga salahnya karena merespon sikap david barusan dan ia sedikit merasa kekanak kanakan akan sikapnya namun jika tidak seperti ini david akan mengulanginya lagi suatu saat nanti, david yang menyusul sia dengan cepatnya sia yang akan segera meninggalkan lobby terkejut saat david tiba tiba teriak dengan kerasnya "orchia giselle widjaja can you listen me now...!!!" Sia tersentak di dalam diam dan terhenti namun tidak membalikan badannya ke arah David yang berada 1m dari nya di belakang "aku akan mengesahkan mu menjadi milikku dalam 2 minggu ini" sia terkejut bukan main dan segera menghampiri david dengan tersenyum menggoda "david white... are you kidding?? Jangan membuat malu jika kau tidak bisa memegang kata katamu sayang" ternyata david tidak main main dengan perkataannya dan david hanya tersenyum karena sia sangat di luar dugaannya "ini yang membuatku selalu menginginkanmu sia" david berbisik ke sia dengan pelannya nanun sia hanya mebalikkan badan dan meninggalkannya begitu saja david tertawa karena baru kali ini david merasa di campakan oleh sia untuk yang kedua kalinya "hahahhhh OMG sia ,,, very beauty manner " dan david yabg merasa sangat malu segera meninggalkan RS karena semua orang memperhatikannya saat ini.

seminggu setelah kejadian tersebut sia tidak pernah mengangkat telfon dari david bahkan menemuinya saat david berkunjung ke kantornya, dan mulai besok sia akan sangat sibuk karena sia ada fashion show dengan vinessia secret serta pemotretan yang membunuh waktu waktu sia dengan cepatnya.

Sia sibuk menyelesaikan sisa sia tugasnya sebelum ia terlalu sibuk nantinya sampai ia tidak makan siang bahkan makan malam sedikitpun "beep..beep.." telfon kantor sia berdering "halo dian ada apa?" "Malam bu maaf apa masih ada yang saya harus kerjakan? " sia melihat jamnya sudah menunjukan pukul 10 malam "ya ampun dian maafkan saya membuat mu lembur, tolong masuk ke dalam ya dian" sia berusaha meminta maaf ke pada dian dengan memberikan uang transport pribadi ke dian "ia bu" "ini dian untuk uang transport kamu, naik taksi saja ya jangan naik bus lagi" sia menyorkan amplom coklat ke dian "dari mana ibu tahu saya naik bus?" Sia hanya tersenyym karena diam diam sia memperhatikan semua karyawannya "ambillah ini berhak kamu terima dian" lalu dian segera mengambilnya dan berterima kasih ke sia lalu segera bersiap untuk pulang namun sia masih melanjutkan sisa pekerjaannya karena besok akan ada rapat bulanan.

Waktu telah menujukan jam 00.30 dini hari lalu sia bergegas pulang namun sia bertemu dengan dokter yang dahulu menyapa nya "malam ibu pimpinan" sia menoleh dengan cepatnya saat seseorang memanggilnya "kamu, dr...." "richard" "ehhhmm ya dr. Richard , tugas malam?" "Ya saya sedang bertugas di UGD malam ini, ibu kenapa masih disini? Lembur? Nanti kecantikan ibu luntur saja kalau terlalu lelah bekerja" "bisa saja kamu menggombal" "btw anda masih menjadi modelkah? Atau hanya sebagai pimpinan disini?" "Kamu luang besok?" "Memang kenapa? Anda mau mengajak saya kencan ya" "hahahhhh bukan, kalau kamu tidak sibuk lihat saja channel fashion ya pukul 8 malam" "ya ya baiklah bu.. pertanyaan saya ternyata salah, emmm anda sangat cantik sekali sejak saya pertama bertemu anda" sia hanya tersenyum lalu meninggalkannya dan segera menghambur ke mobilnya.

Sia tidak bisa tidur dengan cepat karena selalu di ganggu oleh berbagai pesan dari david yang tidak pernah di balasnya "kenapa dave selalu saja membuatku kesal di saat yang tidak tepat, hufftt dave dave.. maafkan aku ya" sia bergumam dengan dirinya sendiri lalu beranjak segera ke kasurnya yang nyaman itu.

Pagi ini sia bersiap ke kantor dengan pakaian yang sangat modis , dress out off shoulder berwarna merah padam dan heels merah serta handbag merah really hot item for sia.

Sia tidak lupa sarapan dirumah bersama gisella dan ridwan "sayang ayo sarapan" panggil gisella ke anaknya yang sedang menuruni anak tangga "sini si sekalian papa mau berbicara penting nak" ridwan pun ikut bersua "ya pah mah, memang ada apa pah?" "Kamu hari ini ada rapat ya? Fokus ya sayang karena rapat hari ini kamu bergabung dengan para pimpinan dari RS lain yang bergabung termaksud RS david nak" "really? Kenapa sia tidak tahu? Akhhh d*mn kenapa harus sekarang" sia mengumpat di depan orang tuanya dan orangtuanya yang mengira mereka baik baik saja sepertinya salah "kalian sedang bertengkar sayang" tanya gisella baik baik ke sia namun sia hanya terdiam sambil menikmati roti di tangannya "bukannya kalian sedang mempersiapkan pernikahan kalian? Tinggal menghitung .." "sia berangkat duluan ya pa ma" belum ridwan selesai dengan kata katanya selalu sia tidak mendengarkan bahkan membiarkan orang orang itu menyelesaikannya terlebih dahulu.

I'M HERE...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang