bab XVI

27 0 0
                                    

   Sia yang sedang asik dengan handphonenya dan memainkan buah tanpa sadar menabrak seseorang saat keluar dari lift yang tak lain adalah richard dan di saat yang bersamaan buah apel sia tergelincir dari tangannya dan dengan sigap richard menahan sia yang akan jatuh "mrs hati hati makanya jangan main handphone terus" ucap richard berusaha memberi tahu namun sia seakan kesal "yahhh... jatuh " "kenapa mrs?? Apa yang jatuh?" "Apel ku jatuh padahal baru satu gigitan, dan aku lapar sekali dokter aaaa" sia menunjuk apelnya yang menggelinding bebas di lobby tetapi richard malah tertawa akan tingkah lucu sia "mrs lucu sekali, gemas aku kalau mrs bukan atasan ku pasti sudah ku cubit pipinya saat ini hahahhh" "dokter kamu hutang apel itu ya  padaku, karna mu aku jadi kehilanga  makan siang dan malam ku" "maksudnya mrs belum makan apapun selain apel itu, yasudah ayo aku traktir makan malam" richard menarik tangan sia namun sia menolaknya "tidak usah dokter, next time saja ya hari ini aku sudah ada janji dengan dave tetapi ingat ya dokter hutang buah itu padaku" sahut sia yang sambil berjalan menuju lobby luar agar segera melajukan mobilnya menuju RS chamomille , richard yang masih melihat sia denga  tingkah lucunya hanya terkekeh dan meninggalkan ruang UGD karena jam kerjanya sudah selesai.

David yang masih sibuk dengan pekerjaannnya yang menumpuk seakan tidak mendengar bahwa seseorang telah masuk ke ruang kerjanya "dave.." "ya.." setelah menjawab panggilan itu david hanya terpaku pada file file di laptopnya namun seketika ia terbelalak karena tidak mungkin  kalau sekertarisnya akan memanggilnya seperti itu dan david lebih terkejut lagi bahwa yang ada di hadapannya adalah caroline sahabatnya "carol bagaimana kamu bisa masuk? Apa sekertarisku tidak ada?" David bahkan lupa bahwa ia telah mengizinkan sekertarisnya untuk pulang terlebih dahulu "bukannya kamu sudah menyuruhnya pulang?" Sahut caroline yang sudah duduk di sofa yang berada di hadapan meja kerja david "kamu ada perlu apa malam malam datang kemari ?"david segera meninggalkan meja kerjanya dan menyusul caroline yang sudah duduk di sofa "aku perlu kamu dave.. " caroline berpindah duduk langsung tepat di samping david dan menimpa tubuh david yang seakan tak berdaya "carol hentikan aku sudah menikah , ini tidak benar" david  mendorong caroline kebelakang karena merasa tindakannya tidaklah benar "tetapi caroline langsung menarik dressnya sendiri hingga sedikit sobek "kalau seperti ini apa kamu masih menolakku dave, aku lebih sexy dari istri mu itu bahkan kamu tahu seluruh tubuhku sebelum bersamanya dave" "itu dulu carol tetapi sekarang aku hanya mencintai sia istri ku" david yang berusaha berdiri namun terhuyung saat caroline memeluknya dari belakang dan berusaka menggesekan dadanya yang berukuran DD ke dada bidang milik david sungguh caroline telah membangunkan singa dalam tubuh david "hentikan atau aku akan panggil security kemari carol!!" Ucap david dengan nada yang tinggi.

Sia yang telah sampai di RS chamomille langsung menuju ruangan david tidak heran baginya untuk menjadi pusat perhatian setiap orang dengan cepat sia melangkah menuju lift yang akan mengantarnya ke ruangan david saat sampai di depan ruangan david semua tampak sepi bahkan sekertarisnya pun sudah tidak ada bahkan sia sendiri tidak yakin apakah suaminya itu masih di kantor atau tidak , namun sia langsung membuka pintu ruangan david dan apa yang ia dapati malam sesuatu yang seakan merobek dan mencabik hatinya.

***
David yang mengelak dari pelukan caroline malah terjebak di antaranya karena ia tertahan oleh tubuh caroline yang menindihinya di sofa saat ini dan dengan lahap caroline menyambar bibir david...

David yang terkejut akan suara sia langsung mendorong caroline dari tubuhnya "sayang ini tidak seperti yang kamu lihat" sia yang sudah terlanjur sesak di dadanya hanya berlari sekuat tenaga meninggalkan mereka dan menaiki lift yang tepat mengarah turun "sia tunggu sayang" david berusaha mengejar namun terhalang oleh lift .

  Seakan cobaan yang tiada hentinya david dan sia selalu di uji kesetiannya oleh berbagai macam cara bahkan dengan kejadian ini sia yang sempat mengukuhkan hatinya agar mencintai david seakan sirna bagaikan kertas yang sudah terbakar habis tidak akan kembali seperti semula bagaimanapun caranya.

  Sia terus berlari saat di lobby dan segera menancapkan gas mobilnya untuk segera pergi walau ia tahu tidak mungkin ia pulang kerumah david bahkan rumah orang tuanya karena ia tidak ingin orang tuanya khawatir , walaupun sebenarnya sia tidak tahu akan pergi kemana saat ini.

  David yang berusaha mengejar sia dengan mobilnya namun tak terkejar karena ia tahu saat sia tidak marahpun akan membawa mobil dengan kecepatan di atas 80km/jam apalagi sia sedang marah dan kesal seperti saat ini , david tidak ingin sia salah paham padanya karena kelakuan tidak senonoh caroline padanya tadi.

Handphone sia terus berdering yang tak lain adalah telpon dari david tetapi sia tidak menghiraukannya , sia yang sudah tak kuasa dengan segala tangisnya akhirnya memutuskan kembali ke RS melalui pintu masuk belakang agar tidak ada yang mengetahui kalau ia datang dengan mata sembab seperti saat ini.

  Karena takut ada yang melihatnya sia memutuskan memakai kacamata hitamnya sambil memasuki ruangannya dan sia mengunci ruangannya dari agar mereka semua mengira sia sudah pulang, dengan lampu yang tetap di matikan sia menangis  dengan kencangnya dan isak tangisnya seakan tiada arti "apa arti diriku ini dave, apa benar aku hanya teman tidur mu saja hanya alat untuk melampiaskan nafsu mu saja aku berjanji tidak akan mencintai mu lagi sampai kapanpun dave" teriak sia dalam hatinya walaupun jika sia teriak dengan kencang tidak akan ada yang mendengar karena ruangannya kedap suara.

  David terus berusaha menelfon sia namun tiada hasil dan ia memutuskan menelfon rumah "halo kediaman david white" "halo bi desi apa sia sudah pulang?" "Belum tuan, nyonya belum pulang" "ya sudah bi , kalau sia pulang tolong telpon saya ya bi terima kasih" "baik tuan" david mematikan telponbya dengan frustasi, ia tahu sia tidak mungkin pulang ke rumah orang tuanya karena ia bukan tipikal orang yang senang membuat otang tuanya khawatir lalu kemana perginya sia.

  Malam ini sia meneguk alkohol bagaikan meneguk juice sampai rasanya alkohol tidak sanggup membuatnya mabuk bahkan sia terjaga sampai pagi dan davidpun sama halnya dengan sia tetap terjaga sampai pagi di kamar tempat perpaduan mereka dan terus berusaha menelpon sia tiada henti sampai handphone sia lowbat dan mati dengan sendirinya "kamu dimana sayang ku" gumam david dalam hatinya lirih, memang salahnya tidak langsung mengusir caroline saat baru memasuki kantornya namun apa boleh buat nasi sudah jadi bubur tidak ada yang bisa di sesali kini hanya saja david harus menjelaskan semuanya ke sia agar ia tak salah paham seperti saat kejadian dengan maria dahulu.

  sia bergegas pergi sebelum ada yang mengetahui bahwa ia berada di ruangannya sampai saat ini dan sia segera menuju ke salah satu pusat perbelanjaan yang terletak tidak jauh dari RS nya lalu sia bergegas membeli baju dan 1 set pakaian dalam untuk ia ganti di toilet mall, dengan cepat setelah sia mendapatkan apa yang ia cari lalu langsung kembali menuju RS seakan ia baru sampai di RS.

  Sia yang baru keluar dari mobilnya di sambut oleh richard yang juga baru sampai "morning mrs sia" sia yang tetap mengenakan kacamata hitamnya seakan membuat richard heran padanya "morning dokter" sia berusaha membalas richard senormal mungkin " kamu baik baik saja sia? Aku rasa ada yang tidak beres pada mu?" Richard berusaha akrab sebagai teman tanpa ada jarak seperti atasan dan bawahan "everything ok dok" richard mengendua ke arah sia dan benar saja ia menemukan sesuatu yang aneh pada sia "hemmm bau alkohol pantas saja ada yang aneh" "akhh masa?? Aku hanya minum seteguk semalam dok" "makanya jangan mabuk kalau tidak mengajakku hahahh ketahuannkan " "richard kamu ini selalu menggoda ku" "begitu donk tersenyum ini baru sia yang aku kenal selalu ceria" sahut richard yang langsung meninggalkan sia masuk ke ruang UGD dan melambaikan tangannya ke sia serta di balas dengan sia melalui senyum manisnya walau sebenarnya berat bagi sia untuk tersenyum lepas.

I'M HERE...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang