Sia kembali ke apartement dengan wajah sendu dan air mata yang mengering di wajahnya sesampainya di apartement sia langsung membereskan barang barangnya untuk kembali ke tanah air setelah selesai semua sia memutuskan mengabari mama dan papanya " halo sia sayang kamu dimana? Papa dan mama ada di RS chamomille berkunjung sebentar nak sebelum kembali ke jakarta" sahut ridwan dengan nada gembira namun ia merasa heran dengan sikap sia karena ia tidak menjawabnya " sia ... sia sayang?" "Iya pa sorry sia lagi ambil sesuatu tadi" sahut sia berbohong pada papanya "kamu dimana sayang?" "Aku di apartement pa baru sampai, pa ma maaf ya sia tidak bisa antar kalian ke bandara karena sia ada acara lagi" sia berbohong karena tidak ingin mereka tahu sia menangis karena david .
Tidak lama sia mematikan telfonnya lalu berdering kembali ternyata reina yang menelfonnya "halo rein, ada apa? Apa maria baik baik saja? " tanya sia dengan suaranya yang serak "sia aku harap kamu jangan bersedih lagi ya, aku sangat menyayangimu sia seperti aku menyayangi adikku sendiri" sahut reina yang berusaha menghibur sia "aku baik baik saja rein, gimana dengan maria?" Sia ingin mengetahui apa maria baik saja namun reina malah memarahi sia "kamu selalu ya sia tidak pernah memikirkan dirimu sendiri tetapi malah menanyakan kondisi orang lain, dan kamu tahu si maria hamil " sia terkejut maria hamil sampai ia menjatuhkan handphonennya "halo sia.. sia.. halo si??" Reina memanggil sia karena bunyi benturan Akhirnya reina menutup telfonnya dan masuk ke kamar rumah sakit menemani maria sedangkan david berada di parkiran RS dengan wajah tanpa ekspresi sedikitpun.
Sia yang terkejut banyak sekali pertanyaan di benaknya "dave berbuat sejauh ini dengan maria? apa itu anak dave? Lalu kenapa dave ingin menikah dengan ku kalau ia akan memiliki anak dengan maria? Kenapa harus menunggu ku jikalau ia bisa melampiaskan hasrat birahi sesaatnya dengan wanita manapun?" Sia merasa sangat sesak di dadanya dan air matanya mengalir derasnya dengan frustasi meminum alkohol di apartemennya berbagai jenis vodka dan wine di habiskan olehnya sampai sia mabuk berat, bahkan sia meminum obat anti depresi bersamaan dengan alkohol hingga membuat sia tertidur.
David merasa bersalah ke sia namun ia tahu walaupun sebenarnya anak yang di kandung maria bukanlah anaknya karena ia tidak pernah melakukannya bersama maria serta david tahu maria memiliki pria lain selama dia di jakarta , akhirnya david memutuskan pergi ke apartement sia dengan langkah yang berat david melangkah menuju pintu apartement sia.
"ting tong..." bel apartement sia berbunyi untuk yang kesekian kalinya saat david menyerah dan ingin pergi ternyata daun pintu itu terbuka dan david mendapati sia dengan keadaan yang sangat kacau "sia.. sia kamu mabuk sayang?" Saat david berusaha mendekati sia serta mengajak sia berbicara seketika sia pingsan di pelukan david "sia..sia..bangun sia , ya ampun maafkan aku sia membuatmu seperti ini" david sambil menggendong sia ke kasurnya dia merutuki dirinya sendiri lalu ia menelfon dokter dari rumah sakitnya untuk datang ke apartement sia dengan segera, dave melihat berapa banyak botol alkohol yang sudah sia tenggak sampai habis serta dia menemukan obat anti depresi di laci obat sia "apa sia minum ini?? Akhh d*mn " david menatap wajah sayu sia yang terbaring lemah tak berdaya di kasur dengan penuh penyesalan .
Setelah kurang lebih 20 menit akhirnya datang 2 orang dokter untuk memeriksa sia dan memberikan infus ke sia serta beberapa obat yang di minta david untuk sia "bapak pimpinan mengenal dia? Ini bukannya model terkenal itu ya?" Dengan polosnya doker itu bertanya pada david yang sedang stres saat ini karena sia tidak kunjung sadarkan diri "memang kenapa? Kamu suka padanya? Dia calon istriku" sahut david datar pada sang dokter dengan tatapan dingin david berusaha agar mereka tidak menyebarkan berita ini ke media "jangan sampai media tahu kalau sia seperti ini mengerti? Dan kalau media sampai tahu itu berarti kalian pelakunya " david membuat sang dokter merinding karena ucapannya "iiya pak baik, saya pastikan mereka tidak tahu" lalu sang dokter berpamitan pada david yg terduduk di pinggir kasur sia sambil mengelus rambutnya.akhirnya sia sadarkan diri dan langsung lari ke kamar mandi untuk memuntahkan alkohol yang sudah bergejolak di perutnya "sia kamu pusing? Apa sudah mendingan? Kita kerumah sakit ya sayang?" Ucap david sambil menekan leher sia yang sedang menuangkan semua alkohol di perutnya itu ke dalam wastafel namun sia menghempaskan tangan david dari tubuhnya "pergi dave aku tidak mau melihat mu lagi, aku lelah dave" dan dengan cepat david menyerah terhadap sia lalu segera berjalan meninggalkan sia "secepat ini kamu menyerah? Ternyata benar itu anak kamu ya? Good, tuhan masih sayang padaku hingga aku tidak perlu mengerti kamu lebih jauh lagi dave" teriak sia dengan kencangnya membuat david terhenti di ruang tamu ,lalu sia menghampiri david dan menamparnya dengan keras dan sia menangis di hadapan david "kamu tidak pantas mendapatkan semuanya, terlalu mudah aku bagimu dave" ucap sia dengan nada serak kemudian david memeluk sia dengan eratnya "itu bukan anak ku sia, percaya padaku karena aku tidak pernah menginginkannya bersamanya" sahut david Dengan sungguh sungguh entah kenapa sia dengan mudahnya luluh terhadap david "lalu apa yang kamu inginkan dari ku? Apa hanya cinta satu malam? Atau.." sia berhenti berbicara karena david membungkam sia dengan cepat melalui ciuman lembutnya dan david membisikan sesuatu ke telinga sia "sayang aku akan melakukan apapun untuk kita" dan sia membalas ciuman david dengan lembutnya "jangan pernah kamu membuat aku mempertanyakan semuanya lagi dave, karena aku akan belajar untuk mencintai mu" dengan senangnya david memeluk sia dan mereka menghabiskan malam ini berdua dengan cara cara romantis david "sia aku akan menjaga kamu sampai kapanpun " ucap david di sela sela mereka sedang melihat berita sia di televisi "dan aku tidak akan melakukan hal di luar batas sampai waktunya tiba" sahut sia yang membuat david semakin tidak sabar untuk segera menikahinya.
Lusa adalah ulang tahun sia yang genap ke 20 dan david berencana melamar sia untuk kedua kalinya , kali ini sia memilih tidak merayakannya hanya do'a yang ia butuhkan agar sia bisa mendapatkan apa yang selalu ia inginkan karena tanpa di ketahui siapapun sia melamar sebagai manager management pelaksanaan di RS tempat papanya bekerja .
Hari ini sia sibuk membereskan barang barangnya karena besok sia akan flight ke jakarta menyusul orang tuanya serta david yang sudah kembali ke jakarta kemarin malam "ting tong.." bel apartement sia berbunyi dengan cepat sia langsung membukakan pintu "iya siapa ya?" Sia terkejut karena yang datang adalah maria "hai sia, apa aku mengganggu mu?" Tanya maria dengan senyum di wajahnya "akhh tidak mar, mari silahkan masuk" ternyata maria datang dengan seorang bule yang sangat tampan "kamu mau minum apa mar?" Tanya sia namun maria menolaknya "sia aku hanya ingin memberi tahu kamu bahwa anak yang aku kandung ini... " sia menyetop pembicaraan maria dengan tangan yang menghadap ke maria "aku tidak mau dengar mar, kalau kamu ingin bersama david silahkan aku tidak melarang kalian" ucap sia dengan berat sambil menelan ludahnya yang seakan menusuk tenggorokannya "sia dengarkan aku dahulu, ini bukan anak dave tapi anak nya" sahut maria sambil memegang tangan bule tampan di sampingnya "maafkan aku kalau membuatmu menderita sia, aku sudah dengar semua ceritanya dari reina dan reina diberitahukan oleh dave saat aku di rumah sakit" sia memandang maria lalu berjalan memeluk maria dengan eratnya "maria so sorry semua bukan kehendakku mar" maria hanya tersenyum mendapati sahabatnya kembali padanya " datanglah ke pernikahan kami ya sia, minggu depan di bali" sia tersenyum bahagia mendapati sahabatnya akan menikah "iya mar, oh iya besok aku akan kembali ke jakarta see you di bali ya sayang" "heem" sia dan maria tersenyym bersama karena akhirnya semua perselisihan di antara mereka berakhir dengan bahagia.
malam ini sekitar jam 2 pagi sia sia sudah berada di bandara KUL untuk kembali ke jakarta disini sia di antar oleh pihak agency kerena ada beberapa pers yang mengikuti kepergian sia "sia .. sia boleh komentar sebentar" teriak salah satu reporter di samping sia tanpa melepas topinya sia menanggapinya "apa kamu akan kembali ke malaysia lagi?" "Apa kamu sudah punya oacar sia" "kamu sedang dekat dengan seseorang pengusaha ya" "sia apa kamu akan melakukan hal lain saat di jakarta" sia berusaha menanggapi semua pertanyaan mereka "malam semua, sia kembali ke jakarta karena disana tempat aku lahir dan kalau di tanya pacar aku belum punya pacar karena masih ingin meniti karir dahulu apalagi menikah heheh kalian bisa saja pacar saja tidak ada gimana menikahnya" sia membuat semua reporter tertawa dengab jawabannya "lalu apa sudah ada yang dekat dengan mu akhir akhir ini?" Pertanyaan ini membuat sia tersenyum tanpa menjawab , ternyata sia sengaja melakukan ini karena ingin sekali sekali menjahili david yang sudah pasti melihat berita tentangnya.
Pagi ini breaking news:"Orchia giselle ternyata belum memiliki kekasih hati"
David melihat berita ini dengan sedikit kesal "apa maksudnya ini?? Memang aku siapanya? Teman? Tetangga? Oh my god sia...."

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M HERE...
RomanceDimana rasa sayang dan cinta harus di pertanyakan keberadaannya... By : s08eight