last chapter (ending)

58 0 0
                                        

  Malam ini sia sama sekali tidak memakan apapun bahkan ia hanya meminum segelas air putih saja membuat bi desi khawatir dengan kesehatan nyonya nya yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri "nyah kenapa tidak makan lagi? Bibi tidak enak ya masaknya?" Sia hanya termenung memandang makanan di meja makan "bi apa salah kalau sia rindu dave?" "Nyonya jangan seperti ini , kalau nyonya menyiksa diri sendiri pasti tuan juga tidak akan suka nantinya" sia dengan lunglai berjalan meninggalkan bibi di meja makan saat hendak menaiki anak tangga sia terjatuh pingsan dan ia pendarahan membuat bibi teriak dengan sangat kencang "nyonya...." .

  Sia dengan segera dibawa ke RS david membuat seluruh RS gempar dan langsung menangani sia dengan cepat,  sedangkan david yang baru landing ia segera melajukan kendaraannya dengan kecepatan max ke RS setelah mendapat kabar dari bibi .

  Sesampainya di RS david tampak gusar ia bahkan tidak pernah menanyakan keadaan sia sedikitpun selama bertengkar dengannya seminggu yang lalu , david dengan cepat memasuki ruang VVIP di lantai 10 RS itu ia melihat sia terbaring lemas pucat bahkan terlihat sangat jelas kalau sia tampak lebih kurus dari biasanya "sia sayang... bagaimana keadaan istri saya?" David bertanya pada dokter yang menangani sia "maaf tetapi kondisi ibu kurang baik pak, pertama ia kekurangan cairan dan ibu terlihat sangat stres dan itu tidak baik bagi bayi di kandungannya dan untungnya kandungan ibu sangat kuat jadi pendarahannya tidak berpengaruh bagi bayinya" jelas dokter itu pada david yang masih menggenggam erat tangan sia "bayi? Sia hamil? Berapa bulan?" "Bapak belum tahu kalau ibu hamil? Kandungan ibu memasuki 6 minggu pak" "baiklah kalian boleh pergi sekarang" david hampir menangis melihat keadaan sia yang sekarang "maafkan aku sia bahkan aku tidak tahu kalau kamu mengandung anak kita dan lihat perbuatanku padamu aku tidak sedikitpun peduli padamu akhir akhir ini" gumam david pada sia yang masih menutup matanya.

  Sia terbangun dari pingsannya ia melihat ruangan yang tampak tidak asing baginya dan bau ethanol yang menyengat di setiap sudut membuat sia hafal kalau ia sedang di RS saat ia sadar kemarin ia terjatuh ia langsung memegang perutnya "anak ku.. bayi ku.. apa di baik baik saja disana" sia menangis dengan keras david yang tertidur di sofa langsung terkejut "sayang ... sayang... tenang sayang bayi kita baik baik saja" david langsung memeluk sia dengan erat "dave... maafkan aku karena tidak memberitahu mu lebih awal" "tidak apa sayang yang penting kamu dan bayi kita baik baik saja dan maafkan aku juga selama seminggu ini aku ada perjalanan bisnis tanpa memberitahukan kamu dulu" "miss you dave" "me too sayang ku" .

  Setelah seminggu sia di rawat di RS akhirnya sia di perbolehkan pulang oleh dokter yang merawatnya "jaga makannya ya bu, harus yang banyak gizinya karna kan sekarang ibu makan untuk berdua " ucap sang dokter pada sia dan david yang hendak meninggalkan ruang rawar mereka lalu mereka di antar oleh para direktur ke lobby RS dan dengan segera david melajukan mobilnya ke rumah.

  sesampainya dirumah david dengan sigap membukakan pintu mobil untuk sia "hati hati sayang" david Beriskap hati hati pada sia dan akan jabang bayi di rahimnya "dave apa kamu terpaksa melakukannya?" "Maksud kamu sayang? Terpaksa?" "Kan waktu itu kamu.." "ssttt gak ada kata dahulu sayang tapi saat ini prority ku adalah kamu dan keluarga kecil kita ya sayang" david tersenyum manis pada sia sungguh senyuman yang selalu sia nantikan saat ini bahkan david bersikap sangat manis padanya seperti saat pertama mereka menikah "dave apa kamu akan berubah lagi nantinya? Saat aku sudah jelek gendut dan sibuk mengurus anak anak kita? Bahkan saat kulitku sudah tidak halus lagi" "ya ampun sayang sebodoh itukah aku menyianyiakan mu? Cukup seminggu aku menderita tanpa kamu sayang tidak saat ini dan kapanpun lagi ya" dengan lembut david mencium bibir sia namun berakhir dengan sangat erotis saat sia membalas kecupan lembut david seakan mereka berdua sedang di mabuk cinta .

  Setiap hari sia dan david menjalani hari yang romantis sampai seakan dunia ini hanya milik mereka saja tanpa ada orang di sekelilingnya "hemm tuan teh nya di meja ya, bibi tidak liah kok" david yang sedang menciumi pipi sia dan mengelus si jabang bayi langsung terkejut karena si bibi yang mengejutkannya "bibi selalu deh menghancurkan moment terindah aku, sekarang ada little dave di dalam sana bi" ulah david membuat semua tertawa karenanya "sayang kamu tidak kerja? Ini sudah siang " tanya sia karena ini hari senin tapi david masih bermalasan di rumah "aku ingin di rumah saja hari ini menemani anak dan istri ku saja" sahut david yang tak menghiraukan raut wajah sia yang berubah "dave.. kamu bolos?? " "oh my god sayang mana ada aku bolos? Aku cuti sayang tapi aku akan kerja via email nanti , liat perut buncit mu ini apa mungkin kamu sebentar lagi melahirkan tetapi aku tetap kerja?" David sangat sensitif saat ini karena sia sudah mendekati hari kelahiran anak mereka .

  H-10 sebelum sia melahirkan namun apa boleh buat sia sudah pecah ketuban dan membuat semua orang panik dibuatnya "dave... dave... sakit" sia berteriak karena sudah memasuki pembukaan satu mulas luar biasa yang sia alami membuat david tidak bisa berbuat apa apa karena ia sendiri tidak tahu rasanya melahirkan "sabar ya sayang sabar... sebentar lagi kita akan punya baby yang lucu.." semangat david membuat sia tidak ujung berhenti menarik nafasnya, selama persalinan berlangsung david menemani sia di ruang bersalin dan di jaga oleh para body guard karena takut banyak pers yang mengganggu privasi mereka dan sia berjuang sekuat tenaga untuknyabdan bayi mungil yang segera lahir ke dunia ini "lagi hu..hu... tarik nafasnya bu buang pelan pelan ya " intruksi dokter bersalin ke sia "huftttt huftttt " "oaaaaa oaaaa" bayi mungil sia dan david telah terlahir ke dunia dengan selamat "jangan tidur ya bu... " saran sang dokter pada sia .

  Di luar ruang bersalin banyak yang menunggu kabar bahagia ini termaksud ridwan gisella bryan dan istrinya serta banyak pers juga yang menanti, setelah selesai sia di pindahkan ke ruang vvip dan hanya da keluarganya disana "dave sia jagoan mungil kita mau di beri nama siapa nak " sahut gisella yang sedang asik menggendong si baby " alvaro dachia white what you mean sayang? Apa kamu suka itu ada perpaduan nama kita di tengahnya " "hemmm seperti papa dan mama ya yang memberikan namanya pada ku, kamu nyontek ya dave??" Ulah sia membuat para orang tua tertawa akan kelakuan anak anak mereka.

  Sia dan david sibuk mengurus baby alvaro karena sia lebih memilih mengurusnya sendiri di bantu oleh bi desi tanpa baby sister sedikitpun karena mereka ingin merasakan bagaimana pertumbuhan jagoan kecil mereka nantinya, sia tidak lagi menjadi model yang terkenal walaupun ia masih sering melakukan photo shoot di berbagai ajang modelling dan david tetaplah CEO yang tampan dan tegas yang sudah terkenal di seluruh RS internasional maupun nasional.

***

I'M HERE...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang