CERAHNYA PAGI

11 1 0
                                    

Menado pagi ini seperti nya cerah, dan venus sangat bersemangat untuk memulai hari itu untuk secepatnya bisa menjalan kan misi dari redaksinya dengan segera.

tapi sepertinya tidak sesegera yang bisa di harapkan venus,  venus duduk di salah satu sudut meja makan bulat di Cakrawala Coffee Shop hotel dengan gelisah, mengaduk ngaduk sisa sarapan yang hanya berupa telur acak dan sedikit sisa saos sambal.

venus mengangkat gelas berisi air putih yang sisa setengah dengan tangan kiri dan menenggaknya sekali teguk. 

mata venus terus menatap ke arah pintu masuk, dia berharap tara cepat datang menjemput, venus ingin bisa memulai liputan sepagi mungkin.

jam besar putih bulat di dinding coffe shop menunjukan arah 9 : 10 WITA. dan venus sudah hampir 1 jam menunggu.

kesibukan pagi di coffie shop membuat kegelisahaannya semakin menjadi, venus kuatir tara terlalu siang menjemputnya.

venus harus bisa mendapatkan berita terbaru dari lucky perdana, dan dia tidak boleh membuang waktu karena berita ini sangat di tunggu redaksinya di Jakarta.

venus sudah mengirimi tara sms agar menemuinya di coffie shop sekitar 30mnt yang lalu hingga 2x, dan ingin rasanya venus menelfon atau mengirim sms lagi ke nomer tara untuk menanyakan tara di mana, tapi kuatir akan membuat tara terganggu.

-akhirnyaaa.. dateng jugaa...-

ucap venus girang dalam hati melihat sosok tara yang muncul dari arah pintu, dan venus langsung berdiri di pinggir meja dengan sumringah.

walaupun venus ragu, apakah dirinya girang karena akhirnya tara datang untuk menjemputnya liputan atau girang karena melihat tara sangat tampan pagi ini.

-aaah terserah laah.. bodoo amaatan.. yang penting hari ini gue sama dia seharian..- venus mengoceh ke dirinya sendiri.

"maaf saya terlambat yaa..?" wajah bersalah di tunjukan tara sesaat setelah berada di hadapan venus.

"tadi ada yang harus saya kerjakan dulu.. kamu ngga terlalu lama menunggukan..?? 

"ngga papa kok.. aku belum lama nunggu", venus berbohong.

 "kamu udah sarapan...? sarapan sekalian yuu..", venus menawarkan.

"aku udah sarapan tadi di rumah...", tara menolak dengan sopan.

"atau mau kopi..?"

tanpa menunggu jawaban selanjutnya tara, venus kembali duduk di kursinya dan melambai ke arah pelayan meminta secangkir kopi untuk tara, mendadak lupa kalau tadi dirinya ingin buru buru liputan.

Tara menarik kursi di sisi meja yang lain,mereka duduk berhadapan.

"kita ngga akan kesiangan kan buat nemuin kalapas..?"

tanya venus santai, dan matanya memperhatikan kaos kerah polos warna biru langit yang di kenakan tara, dengan jeans hitam serta sepatu yang sama dengan yang di kenakan semalam, tara terlihat segar hari ini menurut venus.

pagi ini sebenarnya venus bangun lebih pagi dari biasanya kebiasaan venus, dan mandi sedikit lebih lama agar betul betul wangi. bahkan venus mematut diri lebih lama tadi di depan cermin wastafel dalam toilet hotel. venus berdandan lebih manis hari ini, tidak dekil seperti semalam.

venus mengenakan kemeja hitam dipadu dengan jelana jeans hitam. rambutnya tetap di kuncir kuda seperti semalam tapi di sisir dengan lebih rapi dan setelah sekian lama tak berguna, lipstik kering andalan yang jarang venus perdulikan di antara kotak peralatan mandinya, dia pulaskan di bibirnya yang tipis. venus juga menyemprotkan minyak wangi dengan brutal keseluruh tubuh dan pakaiannya, tidak sepelit seperti sebelum bertemu Tara kemarin.

tak ada alasan pasti kenapa dirinya ingin mandi atau bercermin lebih lama tadi, yaaaah oke venus berbohong...! venus memang harus mengakui kalau dirinya ingin membuat tara terpesona hari ini. hihihi.. venus menahan senyumnya sendiri.

"tidaak.. tidaak.. aku rasa ngga akan kesiangan.... lagi pula jarak antara hotel ini dan rutan tidak jauh kok.. masih sempat untuk minum kopi sebentar, kan kamu sudah terlanjur minta kopi ini untuk aku... 10mnt lagi kita brangkat"

Tara menunjuk cangkir kopi yang baru di letakan di meja oleh pelayan cafe dan tersenyum.

venus sukaaaa senyum tara.

"oke.. tapi tiup dulu tuch kopi..! panaaas kaaan...!"

ahhaahahahah...

venus tertawa melihat tara kepanasan karena menghirup kopi panas dengan terburu buru.

"hahhahahha... haduuh..."

wajah tara merah karena malu dan panas kopi, tapi tara ikut tertawa.

"haahahahahaahah... kamu sich buru - buru", venus terus tertawa dan memperhatikan tara yang membersihkan bibirnya dengan tisu.

"iyaah.. haduuh.. kenapa aku ceroboh yaa..?! ucap tara lagi dengan gugup

"kamu tuuuch.. terpesona mungkin sama aku... jadi lupa kalau tuch kopi panas... hahahaahahah...." venus tertawa jail

wajah Tara semakin merah dan tertawa semakin gugup mendengar celetukan venus.

melihat tawa gugup Tara, walaupun menurut venus ini sudah terlalu siang untuk memulai liputan, tapi venus malah meyakini dalam hati kalau hari ini akan sangat menyenangkan.

....................................................................................................................................................

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Venus Gnadeyn  : Gerhana Untuk Venus  (Menado, Sulawesi Utara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang