8

1.1K 141 4
                                    

Sehun dan chanyeol akhirnya menyusul kyungsoo dan yifan naik wahana kincir air.
Menikmati pemandangn malam hari kota seoul dari atas merupakan pemandangan yg indah.
"Hah, sepertinya aku sudah lama sekali tidak naik ini", kata chanyeol melihat keluar kincir air melalui jendela kaca transparan.
Sehun dan chanyeol duduk berhadapan.
"Kapan terakhir kau naik chanyeol~ssi?", tanya sehun.
"Ehm...," chanyeol berpikir, mencoba mengingat kapan terakhir kali ia naik wahana itu.
"Saat kyungie masih didalam kandungan, kira-kira usia kandungan istriku 2bulan.
Kau tau harusnya diusia kehamilan muda itu para ibu hamil akan mengalami mual muntah dan tidak akan bisa naik wahana seperti ini bukan.
Tapi istriku malah ingin sekali naik wahana ini, bahkan dia terus merengek samapi tiga hari karna aku belum mengabulkan keinginannya sebab aku banyak Job", cerita chanyeol dengan senyum diwajahnya.
Sehun hanya tersenyum dan mengangguk.
"Ah, mian aku jadi bercerita tentang mendiang istri ku".
"Kwaenchana chanyeol~ssi".
"Ah jangan panggil chanyeol~ssi, panggil saja chan atau yeollie agar terdengar lebih akrab".
"ah Ne, panggil aku sehun saja Ne".
"Bagaimana dengan hunnie?,".
"Lucu hehe", sehun tertawa kecil.
"Kau cantik jika tertawa seperti itu".
"Ah, hehehe", sehun salah tingakah karna pujian chanyeol.
"Oh ya, kapan kalian akan menikah?", tanya chanyeol, "Jika butuh pengisi acar kau boleh meminta tolong padaku", tawar chanyeol.
"Ehm em em", sehun menggeleng.
"Maksudmu?".
"Kau tau kan kalau aku dijodohkan dan, ehm dan ah lupakan".
"Dan apa mksd mu?".
"Ehm mian mungkin aku tidak bisa cerita tentang itu".
"geure, aku tidak akan memaksa. Tapi kalian sudah bertunangan berapa lama?".
"2tahun, sejak aku lulus kuliah dan mulai mengajar di SHS".
"Lama sekali".
"Ne".

Karna sehun terlihat tidak nyaman dengan pembicaraan tentang dirinya dan perihal tunangannya chanyeol mencoba mencari topik lain.
"Apa kyungie di sekolah jadi anak yg baik hunnie?".
"Ehm yah, kyungie anak yg baik. Tidak pernah membuat masalah. Nilai-nilainya bagus semua.
Ketika ditanya bagaimana cara kyungie belajar dan mendapatkan nilai yg bagus, kyungie akan selalu menjawab itu semua karna bantuan daddynya."
"Jinja?".
Sehun mengangguk.
"Aku tidak sebaik yg kyungie ceritakan, setiap malam sepulang kerja aku selalu tidur meninggalkan kyungie belajar sendiri.
Terkadang aku membuat kyungie menunggu ku menjemputnya, sampai dia harus menunggu lama".
"Kyungie anak yg cerdas, dia pasti mengerti kenapa daddynya selalu seperti itu".
"Yah, semua itu juga aku lakukan untuk kyungie.
Terkadang ada rasa bersalah karna tidak bisa menemani kyungie menyelesaikan pekerjaan rumahnya, mengajarinya belajar tune-tune nada.
Bahkan aku lupa akan mengajarinya memainkan piano, kyungie tidak pernah mengeluh dan meminta yg merepotkanku.
Kecuali satu hal yg belum bisa aku kabulkan sampai sekarang".
"Apa itu?".
"Mommy untuk kyungie", chanyeol tersenyum memandang wajah sehun.
"Jika aku bisa memutar waktu, dan memilih. Aku akan memilih untuk bertemu kau dan kyungie, yeollie.
Dan tidak berada pada sebuah hubungan yg rumit, tapi takdir berkata lain.
Sekarang kita hanya lah teman, lebih tepatnya aku adalah Saem dari kyungie putrimu", batin sehun membalas senyuman chanyeol.
"Ehm, sehun. Apa kau memikirkan sesuatu?",tanya chanyeo.
"Ah, aniya", lamunan sehun buyar.

"Tuhan, apa aku mulai menyukainya?, aku harap semua ini tidak salah. Karna aku mulai menyukai chanyeol dan senang berada didekat chanyeol.
Aku nyaman bersama chanyeol, entahlah ini hanyalah perasaan yg aku rasakan dan belum pernah aku rasakan saat bersama yifan", monolog sehun, pandangan matanya menerawang jauh.



Setelah beberapa kali putaran, kyungsoo, yifan, chanyeol, sehun turun dari wahana.
Kyungsoo berlari menghampiri daddynya.
"Daddy......", teriak kyungsoo, dibelakangnya yifan berjalan mengikutinya.
"Waeyo kyungie".
"Aku ingin cutton candy".
"geure, kita beli Ne".
"Kajja, ah aku ingin yg berwarna ungu itu daddy, yg ada sedikit warna pinknya sepertinya lezat", kyungsoo bergelayut manja dilengan chanyeol.
"Ne, kau mau berapa?", tanya chanyeol mengacak rambut kyungsoo, mereka berjalan menuju penjual cutton candy, yifan dan sehun mengikuti mereka.
"Aku ingin dua, ah tidak tiga. Dua untuk ku satu untuk saem.
Saem mau kan cutton candy?", tanya kyungsoo menoleh kearah sehun.
"Boleh", sahut sehun.
"Kau ini anak kecil jangan terlalu banyak makan yg manis-manis nanti gigimu bisa hilang", ejek yifan mendahului kyungsoo, chanyeol dan sehun.
"Aku mau beli coffee kalian mau?", tanya yifan pada chanyeol dan sehun.
"Boleh, coffee latte", kata chanyeol.
"Sehun?, coffee milk sperti biasa?", yifan menatap sehun dan dijawab dengan anggukan oleh sehun.
"Ish dasar Ahjussi, Ahjussi aku mau. Coffee milknya juga".
"Andwae!, kau masih kecil tidak baik minum coffee", kata yifan dan segera pergi meninggalkan sehun, chanyeol dan kyungsoo menuju kedai coffee yg tidak jauh dari penjual cutton candy.
"Yak!, ahjussi awas kau", teriak kyungsoo.
Yifan mengabaikan kyungsoo yg berteriak jengkel kepadanya.


Kyungsoo mendapat tiga cutton candy, dua untuknya satu untuk sehun.
Sebenarnya kyungsoo juga tidak begitu suka, ia hanya suka dengan warnanya. Aneh bukan?, itu yg terkadang membuat chanyeol harus bersabar dengan tingkah kyungsoo.

Chanyeol selalu memaklumi tingkah kyungsoo yg seperti itu, karna chanyeol tau sifat dan tingkahnya itu ia dapat dari mendiang mommynya baekhyun.

"Daddy, daddy ini besok mau aku kasih ke dahyun. Dia sangat suka dengan cutton candy apalagi dengan warna yg seperti ini, ungu, pink ah dan ini biru langit cantik hihihi", celoteh kyungsoo ketika menunggu yifan yg membeli coffe.
Mereka bertiga, chanyeol, sehun dan kyungsoo menunggu yifan di gazebo yg disediakan di setiap ujung tempat untuk pengunjung yg sekedar melepas lelah setelah berkeliling dan menikmati makanan yg ada di foodcourt.

"Kenapa kau tidak memberi daddy saja malah memberi dahyun?", tanya chanyeol.
"Daddy kan bisa beli sendiri tadi, huh".
"Haha baiklah-baiklah", chanyeol terkekeh melihat tingakah putrinya.
"Apa kau ingin makan sesuatu sayang?",tanya chanyeol pada kyungsoo.
"Ani, nanti kita makan dirumah saja daddy. Kyungie ingin makan masakan daddy, ah kyungie ingin makan bulgogi, ehmm yummy."
"Geure, nanti daddy masakan untukmu yg banyak Ne".
"Ne".
"kau bisa masak yeollie?", sahut sehun.
"Ne, saem. Saem harus coba masakan daddy. Enak sekali dan saem pasti akan ketagihan", kata kyungsoo.
Chanyeol hanya mengangguki perkataan kyungsoo dan tersenyum.
"Baiklah, kapan-kapan saem akan mencicipi masakan daddy kyungie".
"Jinja?,"
Sehun mengangguk.
"Janji ya saem. Berarti saem akan kerumah kyungie?".
"Ne".
"Yess!! Berarti kesempatan daddy dan saem untuk berdekatan akan selalu ada. Aku harap daddy dan saem bisa segera saling menyukai hihi", teriak kegirangan kyungsoo dalam hatinya. Dia senyum-senyum membayangkan daddynya dan sehun bisa memiliki banyak waktu untuk pendekatan.

"Ah, apa kalian menunggu lama?", tanya yifan yg membawa 4 cup ditangannya.
"iya kami menunggu hingga lumutan ahjussi", kata kyungsoo kesal.
"Ish, kau ini", yifan menaruh cup didepan kyungsoo.
"Ini, Strawberry milk bagus untuk pertumbuhan anak kecil sepertimu", kata yifan mengacak rambut kyungsoo.
"Daddy, ahjussi jahat mengataiku anak kecil", rengek kyungsoo pada chanyeol.
"Yifan tolong hentikan mengatalan kyungie anak kecil", kata sehun.
"Wae?, bukan kah memang dia anak kecil lihat tingginya", kata yifan.
"Yifaaan", kata sehun lagi memohon untuk tidak menggoda kyungsoo. Sehun tau jika yifan hanya menggoda kyungsoo.
"Ah baiklah-baiklah, kau menang kyungi yg manis", yifan mencubit pipi kyungsoo.
"Oh iya, chanyeol~ssi aku minta tolong antar sehun pulang Ne.
Aku dapat telp ada hal penting yg harus segera aku urus", kata yifan pada chanyeol.
"Ne, tidak masalah".
"Tidak apa kan sehun?",tanya yifan.
"Ne", sehun sedikit kecewa. Sehun tau apa hal penting untuk yifan dan itu hanya satu yaitu Luhan. Yah luhan pacar yifan yg selalu yifan prioritaskan dari pada sehun.

"Baiklah, aku pergi dulu Ne. Kyungie yg manis sampai ketemu lagi Ne, byeee", pamit yifan pada kyungsoo dan juga chanyeol dan sehun.
"Ish dasar ahjussi, pergi sana mengganggu huh", batin kyungsoo dengan menunjukan muka sebalnya.

"Ah kesempatan", kata kyungsoo dalam hati.
"Daddy kita pulang sekarang Ne, kyungie lapar. Ah saem sekalian makan dirumah kyungie Ne?", tanya kyungsoo pada sehun.
"Geure, bukan kah saem akan mencicipi masakan daddymu kyungie", sehun tertawa kecil.
"Ah tentu saja, daddy harus masak yg enak nanti", kata kyungsoo.
"Tentu saja, kajja kita pulang".

Ketika mereka baru saja akan keluar dari area taman bermain, tiba-tiba hujan deras turun dengan cepat.
Mereka berlari menuju parkiran mobil dan langsung masuk kemobil.
Setelah itu chanyeol dengan segera melajukannya agar cepat sampai rumah karna baju mereka luamyan basah karna guyuran hujan.

Yeojachingu for My Daddy (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang