17

1K 134 6
                                    

"Yeobo, apa yg kau katakan?" tanya umma sehun pad suaminya, seingatnya rencana mereka mendatangi sehun bukan ini. Dan ini apa pernikahan sehun tiga hari lagi?.
Pernikahan mereka itu masih lama, menunggu yifan benar-benar menjadi CEO.

"Apa kurang jelas? " appa sehun menatap istrinya dan memalingkan wajah menatap sehun.
"Tiga hari lagi pernikahan sehundan yifan akan segera dilaksanakan."

Kyungsoo menundukan kepala, menghentikan kegiatan makannya.
Tring!  Suara sendok yang ditaruh kasar oleh kyungsoo.
"Daddy, ayo kita pulang. " kata kyungsoo singkat dan bangkit dari duduknya.

"Grand-- ah maksudku, Tuan dan Nyonya Oh kami permisi." kata kyungsoo membungkukan badannya kepada appa dan umma sehun.
"Saem, kyungie pulang Ne. Terima kasih untuk makan malamnya. " kata kyungsoo tanpa menatap sehun, kemudian kyungsoo langsung berjalan keluar rumah.

"Kyungie! " panggil chanyeol.
"Ah, hunnie aku pamit Ne. Ahjumma, ahjussi saya pamit. " kata chanyeol bergegas menyusul kyungsoo.

"Appa? Apa maksudnya ini? " tanya sehun meminta penjelasan pada appanya.
"Appa mempercepat pernikahanmu hunnie. "
"Tapi appa."
"Aku lihat kau begitu dekat dengan muridmu itu dan juga daddynya.
Aku hanya mempercepat mempersatukanmu dengan yifan."
Sehun menghela nafasnya pasrah dan menatap ummanya, meminta tolong agar ummanya berbicara pada appanya.

"Yeobo, kita belum membicarakan soal pernikahan sehun yg dipercepat dan keluarga Wu juga belum memberikan keputusan apapun. " kata umma sehun pada suaminya.

"Yah, aku yg membuat keputusan baru saja!, aku akan bertemu dengan keluarga Wu besok dan mengatakan ini. Jadi sehun kau harus juga mempersiapkan diri.
Mulai besok kau harus tinggal dirumah appa bukan disini!. Tak ada penolakan atau kau tak appa perbolehkan mengajar disekolah! ", kata appa sehun tegas, dia tak menginginkan penolakan dari putri sulungnya.

Appa sehun tidak suka dengan keberadaan chanyeol tadi. Dia merasa jika chanyeol dan kyungsoo memiliki kedekatan diluar kata 'siswa dan orang tua siswa'.
Jadi dirinya membuat keputusan seperti itu.

Sehunpun tak berani membantah perkataan appany, dia pasrah. Dan hanya berharap jika yifan tak menyetujui pernikahan ini.
Hanya itu harapan sehun.



Selama diperjalanan hingga sampai dirumah, kyungsoo hanya diam tak bicara sepatah kata apapun.
Setelah turun dari mobil, kyungsoo langsung masuk kekamarnya.

Cklek! Suara pintu kyungsoo dikunci, chanyeol berusaha menyusul kyungsoo namun terlambat.

"Kyung, buka pintu sayang" pinta chanyeol dari pintu luar kamar kyungsoo.
"Baby.... Jangan seperti ini" kata chanyeol lagi.
Tidak terdengar pergerakan dari dalam kamar kyungsoo, chanyeol memutuskan untuk kekamarnya.

Chanyeol membanting kasar tubuhnya ketempat tidur. Menerawang jauh menatap langit-langit kamarnya.

Ponselnya tiba-tiba bergetar dan menampilkan ada pesan masuk dari sehun.

Ohsehun
Yeoli, apa kyungie baik-baik saja?.

Parkchanyeol
Dia mengunci diri dikamarnya, mungkin kyungie butuh waktu

Ohsehun
Ne, aku mulai besok akan tinggal dirumah orangtuaku.
Apa kita menikah dan pindah saja keluar negeri?.

Parkchanyeol
Tidak!, itu bukan solusi. Bersabarlah, aku akan memikirkan solusinya.

Ohsehun
Tapi waktu kita tidak banyak, aku tidak menginginkan ini tapi aku juga tak dapat menolak permintaan appaku.

Parkchanyeol
Istirahatlah hunnie, ini sudah larut. Yakinlah semua pasti ada jalan Ne.
Jika memang takdir tak bisa membuat kau menjadi milikku, aku juga tak mampu menggapaimu.

Tak ada balasan pesan lagi dari sehun.  Chanyeol memejamkan matanya, menarik nafasnya dalam-dalam.
"Hah! " dia membuangnya secara kasar.
"Jika sehun menikah, aku tak begitu mempermasalhkannya. Hanya saja, kyungieku. Aku tak tau apa yg akan terjadi. Dia sangat menginginkan sehun menjadi mommynya.
Bee, apa kau melihatku dari sana?, apa yang harus kulakukan?. Apa aku harus menikah dan pindah keluar negeri bersama sehun dan kyungsoo?.
Tidak! Itu tidak benar!. Pasti ada jalan. " monolog chanyeol.




Keesokan harinya chanyeol bangun dengan malas, memulai harinya seperti biasa, menyiapkan sarapan untuk putrinya.

"Kyungie, kita sarapan dulu." seru chanyeol dari luar kamar kyungsoo.
"Aku tidak lapar dad! Aku tidak mau sekolah! " sahut kyungsoo dari dalam kamar.

Chanyeol mencoba membuka kamar kyungsoo, namun masih dikunci.
"Sayang, bisa kita bicara? " tanya chanyeol lagi.
"Tidak dad, kyungie ingin sendiri. "
"Setidaknya makanlah dulu sayang. "
"Kyungie tidak lapar daddy!"
"Baiklah, jika kau lapar. Daddy sudah memasak makanan kesukanmu." kata chanyeol pergi meninggalkan kamar kyungsoo.

Chanyeol akhirnya membatalkan semua jobnya. Dia tidak mungkin membiarkan kyungsoo dirumah sendiri. Dan itu belum pernah sama sekali.

Dia kahwatir jika sudah seperti ini, putrinya yg sangat mencintai makanan tiba-tiba tidak mau makan sama sekali sampai siang hari. Keluar kamarpun tidak.

Chanyeol hanya mondar mandir diluar kamar kyungsoo.
"Kyungie, buka pintunya sayang! " seru chanyeol dari luar kamar kyungsoo.

Terdengar suara langkah kaki mendekati pintu dan pintu kamar kyungsoo dibuka.

Chanyeol masuk dan kyungsoo berbaring tengkurap dikasur.
"Baby, kau tidak makan? Nanti sakit sayang. " kata chanyeol lembut mengusap rambut kyungsoo.

"Hiks.... Hiks...." kyungsoo terisak menangis.

"Sayang, kau kenapa? Kenapa menangis? ", tanya chanyeol.

Kyungsoo bangun dan langsung berhambur dipelukan daddynya.
"Daddy, jika saem menikah. Lalu bagaimana dengan daddy? Daddy dengan siapa?.
Kenapa tiba-tiba saem menikah, bukankah saem tidak mencintai ahjussi itu? ", tanyanya dalam pelukan daddynya.

Chanyeol mengusap-usap punggung kyungsoo, "Shh uljima baby. Uljima Ne. Daddy tidak apa-apa.
Mungkin ini sudah kehendak takdir."

"Tidak! Tidak! " kyungsoo melepas pelukannya dan menggeleng cepat.
"Ini belum berakhir daddy. Daddy harus bawa saem kabur dan kita keluar negeri", kata kyungsoo.

Bagaimana bisa putrinya mempunyai pemikiran seperti itu, chanyeol menatap kyungsoo dan menangkup wajah kyungsoo.
"Sayang, dengarkan daddy.
Daddy tidak apa-apa. Dan itu bukan jalan yang tepat sayang, kabur?.
Itu sama saja lari dari masalah, itu seperti pengecut. "

"Lalu bagaimana daddy?, apa daddy tidak akan berbuat sesuatu?.
Lusa saem akan menikah, daddy. Kyungir mohon." kata kyungsoo dengan penuh harap pada daddynya.
Dia ingin daddynya melakukan sesuatu agar pernikahan sehun dan yifan dibatalkan.

"Tenanglah sayang....
Apa kau begitu ingin sehun saem menjadi mommy mu? " tanya chanyeol. Kyungsoo mengangguk.

"Seberapa besar? " tanyanya lagi. Bukannya menjawab kyungsoo malah menangis lagi dan memeluk daddynya.

"Daddy.... Hiks.... Daddy, jebal. Lakukan sesuatu. Hiks.... Jebal daddy." tangis kyungsoo.
Chanyeol juga bingung, apa yang harus ia lakukan. Dan lagi kyungsoo yang seperti ini menambah chanyeol semakin bingung. Dia tidak pernah melihat kyungsoo menangis seperti ini, bahkan sampai memohon.

Dia sebenarnya juga ingin menghentikan pernikahan sehun dan yifan. Tapi dengan cara apa?. Dengan cara apa, karna tak ada alasan kuat untuk itu.
Tidak mungkin chanyeol mengatakan semua kebenaran tentang yifan yg memiliki hubungan dengan luhan, adik sehun bukan? .

Itu licik namanya.

Chanyeol juga tidak mungkin mengatakan pada orangtua sehun jika putrinya sangat menginginkan sehun menjadi mommynya.

Tidak mungkin.

Sekarang chanyeol hanya ingin menengakan kyungsoo dan membujuknya makan, setelah itu dia tidak tau harus berbuat apalagi.
Dia bingung.

Yeojachingu for My Daddy (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang