9

1.2K 141 5
                                    

Hujan...
Kenangan...
Aku tidak membenci kenangan..
Aku juga tidak menyalahkan ingatan..
Aku hanya merasa akan tiba saatnya aku harus meninggalkan masa lalu dan menuju masa depan...
Mungkin itu terasa tidak adil bagi masa lalu..
Karna tanpa masa lalu tidak akan ada masa sekarang. Masa dimana aku memiliki putri kecilku yg sayang aku sayangi..
Bee... Bolehkah aku mencintai lagi?..
Bolehkah aku membuka lembaran baru lagi?,  ah bukan bukan...
Bolehkah aku memulai cerita baru untuk diriku dan putri kita kyungie?..
Aku harap kau mengijinkan itu Bee...
Aku harap kau tidak merasa kecewa...

Park chanyeol

......®®®......

Selama perjalanan menuju rumah. Chanyeol terus fokus menatap jalanan yg basah karna hujan. Menerawang jauh kedalam pikirannya sendiri.
Dia begitu ragu untuk melangkah, memulai untuk membuka hatinya untuk yeoja lain.
Untuk mengabulkan keinginan kyungie putri kesayangannya.

Sehun mengusap-usap kedua bahunya. Chanyeol melihatnya sekilas.
"Apa kau kedinganan hunnie?", tanya chanyeol.
"Ah, kyungie ambilkan jaket di belakang milik daddy dan berikan pada saem. Dan kau juga pakai Ne", perintah chanyeol pada kyungsoo.
"Ne, daddy", Kyungsoo mengambil jaket di ruang sela tempat duduk belakang dan pintu mobil.
Disana ada dua jaket milik chanyeol, yg sengaja ia bawa untuk berjaga-jaga saat manggung.

"Saem", kyungsoo mengulurkan jaket pada sehun.
"Ah, Ne. Kumawo kyungie", sehun menerima jaket dari kyungsoo dan memakainya.
"Apa kau tidak kedinginan juga yeollie?", tanya sehun.
"Kwaenchana, aku tidak terlalu basah".
Kyungsoo hanya menahan kesenangan hatinya saat ini, mencoba berekspresi biasa karan dia mendengar daddy dan saemnya sedang berbicara dengan memanggil 'yeolli' dan 'sehunnie'.
Sebuah perkembangan diluar dugaan kyungsoo.

Setelah sampai dirumah, chanyeol, sehun dan kyungsoo langsung turun dari mobil dan bergegas masuk kedalam rumah.
"Sepertinya hujannya akan lama hunnie. Kau menginap saja ya, besok juga hari libur", kata chanyeol membuka pintu rumahnya.
"Hah?", sehun agak tekejut.
"Aku punya kamar di studio musikku. Kau tidurlah dikamarku dan aku akan tidur di studio musikku. Atau kau mau tidur bersama kyungie?", chan masuk kedalam rumah di ikuti sehun dan kyungsoo.
"Ah itu...".
"Sudah saem menginap disini. Tidak ada penolakan. Dan lagi jika saem pulang, saem  tidak ada teman dirumahkan hihi", kata kyungsoo.
"Kyungie, apa yg kau katakan", chanyeol mengusak rambut kyungsoo yg basah.
"Bersihkan dirimu dan ganti baju. Daddy akan menyiapkan makan malam", perintah chanyeol pada Soo.
"Ne, daddy", kyungsoo langsung berlari menuju kamarnya.
"Jangan dengarakan perkataan kyungie tadi Ne. Ah iya kajja. Kau bersihkan diri dan ganti baju dikamar ku saja", ajak chanyeol dan sehun mengikutinya dari belakang.
"Kyungie lucu sekali. Dia sangat mirip dengan mommynya ya", kata sehun menatap bingkai foto besar diruang tengah milik chanyeol, saat mereka akan kekamar chanyeol.
Foto chanyeol dan baekyun saat menikah.
"Ah, itu. Iya dia sangat mirip dengan mommynya. Tingkahnya dan bicaranya yg sangat banyak. Bahkan sangat mirip sekali. Terkadang aku kuwalahan menanggapi kyungie. Nah kamar mandi disana. Aku masih menyimpan baju mendiang istriku nanti aku siapkan", kata chanyeol masuk kekamar dan membuka lemari dipojok kamar.
"Ah, Ne", sehun berjalan kekamar mandi dan chanyeol menyiapakan baju ganti untuk sehun, ia menaruhnya di tempat tidur.
Kemudian chanyeol mengambil baju ganti dan membersihkan diri di kamar mandi studio musiknya.

Setelah selesai membersihkan diri. Chanyeol ke dapur, menyiapakan makan malam.
"Aku akan memasak Soup ayam ginseng saja", gumam chanyeol dan menyiapkan bahan-bahan untuk memasak.
Sehun sudah selesai membersihkan diri dan menuju dapur.

Yeojachingu for My Daddy (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang