18

1K 136 4
                                        

"Kau sudah siap? " tanya yifan yang tiba-tiba sudah berada dirumah sehun, tepatnya rumah orang tua sehun, tanpa sepengetahuan sehun.

"Ne?." sehun kaget.

"Sudah siang, aku ada rapat sebentar lagi. Cepat berangkat" ajak yifan dan pergi mendahului sehun keluar rumahnya.

Sehun mengikuti yifan dari belakang dan ikut masuk.
"Bagaimana kau bisa disini? " tanya sehun meminta penjelasan.
"Appa memintaku mengantarmu kesekolah. Setelah itu kita akan fitting baju pernikahan." kata yifan santai.

"Ehm yifan. Kau menyetujui pernikahan ini? " tanya sehun ragu.
"Wae? Kau tidak mau?."
"Ehm, bagaimana dengan luhan? " tanya sehun lagi dengan pelan, takut menyinggung yifan.
"Luhan? Dia menerimanya. Katanya jika aku sudah menikah denganmu dan mendapatkan jabatan sebagai CEO. Aku harus segera menceraikanmu. "
"Mwo?!."
"Tenang, kau juga akan dapat bagian dari perusahaanku. "
"Aku tidak mau itu. "
"Jangan munafik. "

"Berhenti! " teriak sehun dan reflek yifan mengehentikan mobilnya.

Sehun keluar dari mobil.

Yifan keluar dan menyusul sehun yang pergi menjauh dari mobilnya.

"Hei! " teriak yifan meraih tangan sehun dengan kasar.
"Masuklah, atau aku akan dimarahi appamu! "
"Lepaskan! Aku mau pergi! " kata sehun, dia meronta ingin melepaskan genggaman tangan yifan.

"Hah! " teriak sehun saat tangannya berhasil lepas.
"Kau kira aku yeoja apa?! Hah!
Kau menikahiku kemudian menceraikanku, kau pikir aku mainanmu?!. Aku sudah muak dengan semua ini. Berpura-pura baik-baik saja dengan kebohongan ini.
Kau kira aku tidak sakit! Hah!.
Kau tau, kau tidak hanya menyakitinsatu orang tapi kau menyakiti banyak orang!.
Kyungie! Kyungie, bahkan dia tidak masuk sekolah sejak kemarin, chanyeol bilang kyungie tidak makan dan kesehatannya memburuk!
Apa kau sekejam itu hanya untuk keegoisanmu sendiri! Hah!
Dimana hati nuranimu?! Kyungie hanyalah anak kecil!." teriak sehun, dia meluapkan segala yang ia ingin ungkapkan sejak kemarin. Ia kesal namun dia juga tak tau harus seperti apa. Dia ingin menemui kyungsoo tapi tidak bisa, karna dia dijaga ketak oleh appanya.

"Kau! "

"Wae?!"

"Masuk! Kataku! "

"Tidak! Aku tidak akan ikut denganmu! Aku mau melihat kyungie" kata sehun dia terduduk lemas ditanah.
"Hiks, hiks.... " airmatanya tidak ia tahan lagi.
"Kau tau, aku sudah menuruti semua permintaanmu sejak awal pertunangan. Aku juga punya hak untuk bahagia bukan hanya kau saja. Kau bisa bersama luhan semaumu. Tapi aku, aku tidak. Bahkan untuk bernafas saja aku butuh ijin dari appaku.
Aku lelah, aku ingin bebas.
Aku mohon" sehun memegang kedua kaki yifan dan menundukan kepalanya.

"Aku mohon batalkan pernikahan ini. Aku akan meminta pada appamu untuk mengangkatmu menjadi CEO tanpa harus menikah denganku. Aku akan mengatakan jika itu adalah permintaanku untuk membatalkan pernikahan ini jadi kau tidak akan disalahkan" kata sehun dengan memohon.

"Hah! " teriak yifan menjauh dari sehun. Sehun terlempar kesamping.
"Pergilah! Temui kyungiemu! Jika sudah, jam pulang sekolah aku akan menjemputmu." kata yifan dan pergi meninggalkan sehun yang masih terduduk ditanah. Menyedikan sekali itulah sehun. Hanya untuk kebahagiannya sendiri, ia harus sampai memohon seperti itu.

Sehun segera bangkit dan mencari taksi. Dia akan segera kerumah kyungsoo. Menemui kyungsoo, karna chanyeol mengirim pesan jika kyungsoo tidak sedang sehat. Sejak kemarin kyungsoo tidak mau makan, chanyeol sudah membujuknya namun upayanya gagal.






"Kyungie" panggil sehun pelan, setibanya dirumah chanyeol, sehun langsung disambut chanyeol. Sekarang dia membawa nampan dengan mangkuk yang berisi makan dan lauk serta susu kesukaan kyungsoo.

Kyungsoo menoleh kearah pintu, lingkar hitam dimatanya sangat terlihat dan matanya membengkak karna sejak kemarin tak henti-hentinya dia menangis.
"Saem" kata kyungsoo dengan tersenyum.

"Kyungie sayang" sehun meletakan nampan dinakas dan berhambur memeluk kyungsoo. Dia duduk ditepu tempat tidur kyungsoo.

"Hiks.... Hiks saem...." isak kyungsoo, dia menangis kembali.

"Sshhh uljima kyungie. Uljima Ne" kata sehun melepas pelukannya dan menangkup wajah kyungsoo, menghapus airmata yg membasahi pipi kyungsoo.
"Kau terlihat jelak sekali jika menangis" kata sehun dengan tersenyum, " Sekarang makan ya kyungie sayang".

Kyungsoo menggelengkan kepalanya.
"Jika kyungie makan, apakah saem tidak jadi menikah dengan ahjussi yg menyebalkan itu? " tanya kyungsoo lirih.

Sehun menghela nafasnya, "Kau harus makan yg banyak untuk membuat saem tidak jadi menikah dengan ahjussi itu."
"Jinja?."
Sehun mengangguk.
"Baiklah, kyungie mau makan. "

Sehun mengambil mangkuk berisi bubur yang sudah dibuat chanyeol untuk putrinya, dia mulai menyuapi kyungsoo. Sebenarnya sehun juga tidak tau bagaimana cara untuk membatalkan pernikahannya, tapi setidaknya ini membuat kyungsoo mau makan.

Dari balik pintu chanyeol mengintip kedalam kamar kyungsoo, dia tersenyum setidaknya putrinya mau makan walaupun sebenarnya dia sendiri lupa kapan terakhir makan.

Selesai makan kyungsoo langsung beristirahat dengan ditemani sehun, sehun mengusap lembut rambut kyungsoo hingga terdengar dengkuran halus menandakan kyungsoo sudah terlelap.

Sehun keluar kamar kyungsoo dan mencari keberadaan chanyeol, ternyata chanyeol berada diruang makan. Dia hanya diam entah apa yg dia pikirkan.

"Yeolie" panggil sehun duduk disamping chanyeol. Chanyeol menoleh kearah sehun.
"Makanlah!" pinta sehun menyodorkan semangkuk bubur untuk chanyeol.
"Aku tau kau juga tak makan beberapa hari ini. Lihat tulang pipimu jadi kelihatan seperti ini" kata sehun mengusap lembut pipi chanyeol.

Chanyeol menatap sehun dengan diam, sebutir airmata jatuh dari ujung matanya.
"Apa kau benar akan menikah besok? " tanyanya dengan suata bergetar.

"Makanlah dulu yeoli" kata sehun mencoba menghindari pertanyaan chanyeol.

"Tolong kali ini saja, aku tidak ingin kyungie sedih" pinta chanyeol, dia berharap pada sehub untuk membatalkan pernikahannya. Sehun menggeleng.

"Aku tak bisa yeolie."

"Wae? Kau tak mencintai yifan bukan?."

"Orangtuaku. "

"Aku akan menemui orangtuamu. "

"Kau tak akan bisa merubahnya yeoli" kata sehun, kepalanya tertunduk. Ia menangis.

"Aku akan menemui orangtuamu. Untuk membatalkan pernikahanmu besok. " kata chanyeol lagi.

Brak! Suara pintu dibuka dengan kasar, sehun dan chanyeol menoleh kearah pintu.

"Hunnie! " teriak seorang namja paruh baya, dia berjalan menuju sehun dan menarik sehun kasar.

"A appa!" seru sehun.

"Kau tidak seharusnya disini. Kau besok menikah! " kata appa sehun berteriak dan menarik sehun keluar dari rumah chanyeol.

"Ahjussi, tolong lepaskan sehun" kata chanyeol memohon mengikuti sehun yg ditarik paksa oleh appany.

"Kau! Kau itu hanyala seorang duda dan sudah memiliki putri! Kau tak pantas untuk putriku! " teriak appa sehun pada chanyeol.

Seketika chanyeol berhenti dan membiarkan sehun dibawa appanya. Sehun masih meronta berusaha melepaskan tangannya dari genggaman appanya.
"Yeoli! Tolong aku! " teriak sehun.

"Appa! Jebal! Aku mohon kali ini biarkan aku memilih jalanku sendiri!" mohon sehun pada appanya.

"Kau! Masuk! " teriak appa sehun, didorongnya sehun masuk kemobil dengan kasar.
"Kau! Semenjak bersama namja itu sudah mulai membantah appa! ".

Brak! Pintu mobil dibanting oleh appa sehun.

Tak selang berapa lama mobil appa sehun pergi dari rumah chanyeol.

Yeojachingu for My Daddy (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang