"Daddy! " teriak kyungsoo yg tiba-tiba lari keluar dari kamarnya karna mendengar kegaduhan.
"Daddy! Mana saem? " tanya kyungsoo menatap daddynya yg masih berdiri mematung sejak kepergian sehun, ia tak bergeming sedikitpun.
"Saem mana, daddy?! " tanya kyungsoo setengah berteriak pada daddynya. Ia menggoyangkan tubuh daddynya yg tak kunjung menjawab pertanyaannya.
Kyungsoo memeluk daddynya, terisak menangis lagi untuk kesekian kalinya.
"Daddy, kita susul saem. Kyungie mau saem." kata kyungsoo.Chanyeol dia tak mengeluarkan sepatah kata apapun. Tangannya bergerak mengusap surai rambut kyungsoo.
"Kyungie, tak bisakah kita tak membebani sehun saem? Kita relakan saja sehun saem karna sepertinya memang takdir tak berpihak pada kita.""Tidak! Kyungie tidak ingin sehun saem menikah dengan ahjussi itu. Sehun saem juga tak mencintai ahjussi itu. Sehun saem mencintai daddy dan daddy mencintai sehun saem" kata kyungsoo mendongakan kepalanya menatap daddynya.
"Kyungie sayang, kau belum tau apa arti itu cinta sayang. Jika salah satu kita tersakiti itu bukan cinta. "
"Daddy, tidak ada yg tersakiti disini. Hanya ada sebuah penghalang diantara daddy dan sehun saem. Cinta itu harus diusahakan daddy.
Seperti daddy dulu mendapatkan mommy kyungie.
Daddy, kyungie mohon.""Jika daddy, tidak mau menjemput sehun saem. Kyungie akan pergi sendiri! " kyungsoo melepaskan pelukannya dan bergegas keluar rumah dan menyambar kunci mobil menuju mobil daddynya.
"Kyungie! Kyungie! " teriak chanyeol memanggil kyungsoo dan segera menyusul kyungsoo. Karna setahu chanyeol, kyungsoo tak bisa mengemudi.
Mobil miliknya melaju, chanyeol segera menghadang dari depan dan mobilnya berhenti.
Dia kaget, tapi itu tak penting dari mana kyungsoo bisa mengemudi. Yang penting adalah bagaimana caranya agar putrinya itu tak berbuat nekad.
"Kyungie! Buka! " teriak chanyeol mengetuk kasae kaca mobil disisi bangku kemudi.
Kyungsoo membuka pintu mobilnya.
"Baiklah, kita kerumah sehun saem sekarang! " kata chanyeol.Kyungsoo pindah kebangku sebelah dan chanyeol masuk, mobil pun melaju dengan kecepatan tinggi.
"Appa! Lepaskan hunnie! " teriak sehun, dia masih berusaha melepaskan diri dari appanya.
"Appa! " teriak sehun, kali ini tangannya ia hempaskan sangat kasar dan itu membuat tangannya terbebas.
"Appa! hunnie tidak ingin menikah dengan yifan" teriak sehun.
"Kau! Kau berani membantah appa?!" teriak appa sehun tak kalah keras.
"Appa, apa yifan yg mengatakan keberadaan sehun tadi? Hah, aku tak menyangka yifan sepicik itu!."
"Kau salah! Yifan tak mengatakan apapun ketika bertemu appa. Appa mengetahui karna appa ke sekolah tempatmu mengajar dan kau tidak ada, appa menelpon yifan dan yifan berbohong!."
"Masuk! " teriak appa sehun meraih tangan sehun namun sehun menepisnya.
"Shirreo!." tolak sehun.
"Appa, hunnie mohon kali ini saja appa. Hunnie mohon batalkan pernikahan ini, hunnie tidak mencintai yifan dan begitu juga sebaliknya.""Apa kau sedang mengarang cerita? Yifan mencintaimu hunnie!. "
"Atas dasar apa, appa mengatakan yifan mencintai hunni?!."
"Yifan itu tunanganmu!."
"Tidak! Yifan tidak mencintaimu dan ini---" sehun menjeda kalimatnya, ia melepaskan cincin berlian yg tersemat dijari manis tangan kirinya.
"Ini semua bohong! Yifan mencintai luhan, dan yifan tidak menginginkan pernikahan ini! " sehun membuang sebarang cincin pertunangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yeojachingu for My Daddy (End)
FanfictionThis is about my daddy and Me "Daddy I Love You So Much" 🙆😘😘