BAB 5

14.8K 841 21
                                    

Setelah acara kecupan singkat itu berakhir. Tak ada seorang pun yang mulai berbicara. Hanya ada keheningan yang mendominasi. Naruto yang hanya berkedip-kedip lucu dan memalingkan wajahnya kesamping. Dan Hinata yang yang merona menundukkan kepalanya. Mereka sama-sama merasa malu atas apa yang baru saja terjadi.

'Sial! Apa yang barusan aku lakukan? Hinata pasti berfikir aku tak tahu malu' batin Naruto memaki dirinya sendiri.

'Hueee..Ciuman pertamaku' Kali ini batin Hinata menangis.

Suasana sangat Hening karena mereka berdua sibuk berdebat dengan batin mereka sendiri.

Prang!

Sesuatu berbunyi sangat keras dari arah dapur. Mereka berdua yang terkaget otomatis saling memeluk. Dan ketika sadar mereka berdua gelagapan dengan wajah yang sama-sama memerah.

'Ada apa dengan jantungku?'

Naruto memegangi dadanya. Dia merasa aneh pada jantungnya saat berdekatan dengan Hinata.

'Aku harus segera terlepas dari Borgol sialan ini' tekad Naruto.

Dia tidak ingin mati jantungan karena terus berdekatan dengan Hinata. "Hey lalat! Ayo kita pergi ke ahli kunci. Aku sudah tidak tahan berdekatan denganmu!" Beo Naruto pada Hinata.

"Apa maksudmu dengan lalat Hah?!" Maki Hinata tidak terima.

"Kau seperti lalat yang selalu mengikutiku. Bahkan kau pernah melamarku!"

Naruto menyeringai. Hinata menundukkan kepala sambil mengepalkan tangan sembari mengatupkan giginya kuat.

Hinata mendongak dengan pancaran api di matanya.

"Lalat sepertiku juga tidak akan berada disini jika kotoran sepertimu tidak memecat dan memindahkanku kesini!". Teriak Hinata sambil menunjuk Hidung Naruto.

"Kau kotoran yang tidak tahu diri! Kau kira aku mau menjadi asistenmu Hah?! Lupakan aku yang pernah melamarmu waktu itu! Aku menyesal pernah mengatakannya!" Tambah Hinata penuh emosi.

Naruto hanya diam. Entah kenapa dia tidak marah. Dia malah merasa lucu melihat Hinata begitu emosi.

"Aku mau mandi" ucap Naruto tiba-tiba.

" Apa maksudmu hah? Kau lupa keadaan Kita?"  Sungut Hinata pada Naruto. Hinata berpikir apa Naruto sengaja mau menodai mata suci Hinata?.

"Sudahlah kita mandi bersama! Lagi pula aku tak tertarik dengan Badanmu itu!"

Naruto berjalan menuju ke kamar mandi. Hinata lagi-lagi terlihat seperti kain pel karena kakinya tertarik oleh tangan Naruto. Dasar borgol sialan.

***

Dikamar mandi sepasang manusia saling berhadapan. Mereka masih memakai pakaian lengkap. Mereka bingung cara untuk mandi jika pakaian mereka tidak bisa terlepas.

"Aku rasa kita harus ke ahli kunci lebih dulu". Hinata bersuara dan begitu saja berjalan. Naruto otomatis terjatuh dan terseret kaki mungil Hinata. Tenaga gadis mungil ini mampu menyeret tubuh besar Naruto.

***

Jalanan ini terlihat sepi. Karena jarang ada orang  yang Mau melewatinya karena ada rumor angker yang beredar di masyarakat sekitar.

Dari ujung jalan terlihat Hinata sedang berjalan penuh percaya diri. Kedua tangannya berada didalam saku jaketnya. Daun berguguran tertiup angin Diiringi musik yang entah darimana menambah kesan dramatis. Hinata terlihat bagai pahlawan yang datang dari perang.

HAIYU NO HENTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang