BAB 11

14.6K 741 27
                                    

Ujian terakhir sebagai menantu keluarga Hyuuga akan dilaksanakan pada esok lusa. Kakashi dan Yamato sudah kembali ke Tokyo untuk mengurus beberapa urusan penting disana.

Malam ini suasana di kediaman Hyuuga begitu sepi. Dikarenakan semua anggota keluarganya sedang pergi ke kota Amegakure untuk urusan bisnis pertanian. Menyisakan Naruto dan Hinata dirumah berdua.

Malam ini Hinata memutuskan memasak Ramen untuk makan malam mereka. Hinata terlihat begitu pandai dalam hal ini. Terlihat dari begiti cekatan dan luwesnya dia meracik bumbu. Dia terlihat begitu senang karena mulutnya tak berhenti untuk menyanyikan beberapa syair lagu.

Naruto memandangi Hinata dari meja makan yang terletak di dapur. Entah kenapa dia berpikir Hinata yang memasak dan menggunakan apron itu sangat sexy. Naruto memperhatikan bentuk tubuh Hinata dari lehernya ke bahu lalu turun kepinggul dan berakhir di bokong sintal milik gadisnya itu. Sesuatu miliknya menegang. Celananya menyempit 'sial'  batinnya Ngilu.

Kemudian Naruto mengalihkan pandanganya agar tidak semakin membuat tubuhnya gerah. Hinata yang sudah selesai memasak membawa dan menghidangkan Ramen buatannya. Naruto seketika berbinar dan merasa lapar hanya karena mencium aroma Ramen didepannya. Kelihatannya dia sedikit melupakan laparnya yang lain.

Naruto memakannya lahap dan bahkan menambah beberapa kali. Gadisnya memang pandai memasak. Pujinya dalam hati. Naruto bersandar sambil mengelus perutnya yang kenyang. Dia sudah menghabiskan empat mangkok Ramen.

Naruto memandang Hinata yang sedang meniup-niup Ramen dengan mulutnya. Netranya terfokus pada bibir Hinata yang merona. Sesuatu yang sempat redup dalam diri Naruto bergejolak kembali. Entah kenapa badannya tiba-tiba memanas. Dan dia sangat ingin menuntaskan hasratnya itu. Kenapa dengan tubuhnya saat ini, Dia haru menahan mati-matian nafsu yang tiba-tiba bergejolak. Naruto tidak ingin menyakiti Hinata.

'Tahan kawan jangan membuatku susah' batin Naruto dan merapikan caranya duduk.

Hinata yang sudah selesai menyantap Ramennya membawa mangkuk kotor dan mencucinya. Dia tidak menyadari Naruto yang memandang tubuhnya liar. Naruto sepertinya sudah termakan nafsu. Dia menuju Hinata dan memeluknya dari belakang. Dan Hinata tidak mempermasalahkan hal itu sepertinya.

"Himehh~ " suara Naruto memberat. Hinata menoleh dan disambut oleh ciuman panas Naruto padanya. Naruto meraup rakus bibir Hinata hingga membengkak. Hinata berusaha memberontak tapi tenaganya kalah kuat dengan Naruto.

Kecup dan h isap, terus melumat. Tangan-tangan yang nakal mulai menginvasi seluruh bagian ditubuh mangsanya. Terkesan buru-buru dan menuntut. "Hmmp.." Hinata mendesah tertahan karena bungkaman Naruto dibibirnya.

Naruto seolah menjadi orang lain, dijamahinya seluruh tubuh Hinata. Dibuka seluruh atributnya dan juga Hinata. Saling mendekap. Atau lebih tepatnya Naruto memaksa Hinata mendekapnya. Rabaan kuluman dan hisapan mewarnai aksinya. Naruto malam ini sangat menginginkan Hinata.

Teriakan Hinata terdengar pilu saat penyatuan terjadi. Tapi entah setan apa yang merasukinya Naruto malah semakin beringas menggagahi Hinata. Dia terus menerus melakukannya. Di pantry, di meja makan bahkan di lantai dapur sekalipun. Tak memperdulikan teriakan Hinata yang semakin kesakitan. Yang dia fikirkan hanya menuntaskan Hasrat ini secepat mungkin.

Peluh membasahi tubuh mereka. Naruto masih terus menempatkan dirinya didalam Hinata, walau terlihat sang wanita sudah hampir pingsan.

"Ughh..sebentar haah lahgih Himeehh... ".

Dan setelah pelepasan yang entah keberapa, Naruto ambruk di atas Hinata. Tapi kesadaran yang masih tersisa dalam dirinya membuatnya bergeser dan memeluk wanitanya.

HAIYU NO HENTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang