Hari ini Naruto berniat ke makam kedua orang tua dan kakeknya guna memperkenalkan Hinata sebagai calon istrinya. Setelah itu disambung ke makan kakeknya.
Seperti layaknya tempat pemakaman lainnya suasana begitu sepi dan sedikit membuat bulu kuduk berdiri. Hanya terlihat beberapa orang yang mungkin mengunjungi makam keluarga mereka.
Disinilah Naruto bersama sang gadis pujaan, di depan sepasang abu yang beruliskan nama kedua orang tuanya. Namikaze Minato dan Namikaze Khusina.
Mereka berdua, Hinata dan Naruto membungkukkan badan dan menangkupkan tangan untuk berdoa. "Kaa-chan, Tou-chan. Maafkan Naru yang tidak pernah mengunjungi kalian. Naru hanya kecewa karena kalian meninggalkan Naru sendiri didunia ini". Ucap Naruto sendu. Hinata yang melihat itu berinisiatif menggenggam tangan Naruto.
"Hai Kaa-san dan Tou-san! Perkenalkan nama saya Hyuuga Hinata. Calon menantu kalian!" Sapa Hinata ceria. Naruto mengalihkan pandangannya dari lantai ke wajah Hinata yang sedang melihat pada abu kedua orang tuanya.
"Saya berjanji akan selalu mendampingi putra kalian dalam keadaan apapun. Jadi beristirahatlah dengan tenang, Heheheh".
Terharu dan berkaca-kaca. Mimpi apa Naruto sehingga Kami-sama masih berbaik hati mengirimkan malaikat seperti Hinata di hidupnya. Gadis yang sejak awal menarik atensinya. Walau pertama kali pertemuan sempat terjadi insiden aneh. Yaitu lamaran frontal dari sang gadis, tapi itu semua membuat Naruto bahagia.
Lamunan Naruto buyar saat Hinata mulai curhat pada kedua orang tuanya.
"Apakah kalian tahu! Anak kalian pernah bekerja sebagai aktor hen- hmmpp".
Mulut Hinata dibekap oleh Naruto.
"Hahaha jangan dengarkan dia kaa-chan, Tou-chan hahaha".
Tawa Naruto terkesan dipaksakan. Gadis ini sungguh gila. Bagaimana jika orang tuanya tau. Bisa-bisa nanti diakhirat dia di bantai sang ibu.
Tanpa mereka sadari dua orang paruh baya tertawa terbahak-bahak melihat pasangan calon suami istri tersebut.
"Kyaaa menantuku lucu dan imut sekali ttebane!". Seorang hantu wanita berambut merah panjang berseru kegirangan. Sambil menepuk keras tubuh tegap seorang pria berambut pirang disampingnya.
"Aku tahu sayang~ bisakah kau berhenti memukulku? Aku bisa mati nanti" Kata sang hantu lelaki.
"Kita ini sudah mati Minato-kun. Jika kau lupa" Kata Kushina sambil memutar matanya bosan. Apa suaminya ini amnesia batin Kushina sebal.
"He he he aku lupa" Tanggap Minato cengengesan.
"Aku senang akhirnya Naru-chan menemukan gadis yang baik. Aku kira dia akan single sampai mati. Kau ingat kan dia pernah bekerja sebagai apa? Dia memang dobe!". Kata Kushina bersungut-sungut.
"Yah kau benar Kushi-chan! Sebentar! aku mau menggunakan kekuatan hantuku". Seru Minato tiba-tiba. Minato mendekati pasangan NaruHina yang saat ini sudah berada didepan abu Jiraiya.
Tep
Hinata merasakan bahunya dipegang seseorang. Dan itu membuatnya menoleh.
Deg
'Mata itu, Rambut itu seperti Naruto-kun' batin Hinata.
Hinata bingung dan mengeryitkan alis. Hinata melihat pria kembaran Naruto walau lebih tua itu berjalan menjauh. Tapi kemudian berbalik dan melambai, Menyuruhnya mengikuti. Hinata pun mengikutinya dan meninggalkan Naruto yang sedang curhat pada kakeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIYU NO HENTAI
FanfictionSeorang perempuan aneh menghampiriku mengatakan ingin aku menjadi suaminya. Aku rasa dia sudah gila. Dia terus mengikuti ku seperti lalat. Hingga sedikit demi sedikit dia menghancurkan sifat dinginku dan membuatku mencintai dirinya. Disclaimer : M.K...