BAB 8

13.1K 722 35
                                    

Setelah insiden pingsannya Nyonya Hyuuga karena kedatangan putrinya bersama laki-laki asing yang tidak jelas asal usulnya, sekarang mereka semua berada diruang tamu.

Naruto dan Hinata duduk berdampingan, Bersimpuh menghadap Tuan dan Nyonya Hyuuga yang memandang mereka tajam. Serta jangan lupakan Tuan dan Nona muda Hyuuga yang memperhatikan dipojok ruangan.

"Jadi kau Hinata?"Tanya sang kepala keluarga seolah lupa pada putrinya.

Hinata yang mendengar ayahnya seolah melupakannya hanya memajukan bibirnya merajuk. Jangan salahkan Hiashi. Karena Hiashi tidak pernah bertemu putrinya lagi semenjak Hinata pergi ke Tokyo. Ya Hinata gadis nakal yang tidak mau pulang.

"Siapa Namamu anak muda?". Tanya Hiashi kepada Naruto yang sedari tadi hanya menundukan kepala.

Naruto sangat gugup melihat mata khas klan Hyuuga. Dia merasa dikuliti disetiap sisi tubuhnya. Oh jangan lupakan mata lain yang sejak tadi melihatnya begitu bengis dan datar dari pojokan ruangan. Tahu kan siapa.

"Perkenalkan Nama saya Namikaze Naruto"
Semua langsung kaget. Siapa yang tidak kenal Namikaze. Pemilik Perusahaan bertaraf internasional yang katanya pewaris tahtanya tidak pernah memunculkan wajahnya di khalayak umum. Demi apa putrinya membawa konglomerat kerumahnya? Banyak sekali pertanyaan yang muncul dari kepala beruban  milik Hiasi Hyuuga.

"Jadi Nak Naruto ini siapanya putri nakalku hm? " sang nyonya Hyuuga bertanya jenaka.

Hinata yang mendengar sindiran dari mulut sang ibu hanya semakin memajukan bibirnya hingga seperti bebek.

"Saya kekasih putri anda" Jawab Naruto tegas.

Dan kembalilah terkaget semua orang yang berada disana. Hinata gadis pemalu mendapat kekasih seorang konglomerat? Mimpi apa keluarga Hyuuga.

"Kyaa.. nee-chan pacarnya keren sekali! Kaya lagi! Naruto-nii aku adik dari kekasihmu! Namaku Hanabi, Hyuuga Hanabi! Kau sungguh tampan. Apa kau punya teman lagi yang setampan dirimu?". Cerocos gadis muda itu dengan tidak sopannya. Naruto yang mendapat pujian bertubi-tubi dari calon adik iparnya merona dibalik wajah datarnya.

Disamping Hanabi terlihat Neji menaikkan sebelah alisnya mendengar bahwa sang adik mempunyai kekasih kaya raya. Dia sungguh heran. Bagaimana bisa adiknya yang pemalu pulang membawa kekasih.

"Namamu Naruto kan? Apa kau serius menjadi kekasih adikku? Kalau kau hanya main-main pintu keluar ada disana!" Kata Neji sambil menunjuk pintu keluar.

Naruto cukup kesal pada perkataan Neji. Demi apa dia diperlakukan seperti ini. Tapi dia harus sabar. Inilah ujian sebelum menikahi seorang gadis, ia harus mengambil hati keluarganya dulu.

"Saya sangat serius. Dan kedatangan saya kesini saya ingin melamar Hinata untuk menjadi istri saya. Saya harap kalian semua memberi restu pada kami"

Secara lugas Naruto mengatakan maksud kedatangannya sambil membungkukkan badan sebagai tanda permohonannya.

Semua orang menganga tidak percaya. Hinata membawa pacar saja sudah membuat jantungan. Eh sekarang status kekasih langsung berubah jadi calon suami. Apa ini mimpi? Bahkan keluarga Hinata saja sudah memprediksikan Hinata tidak akan menikah seumur Hidupnya. Salahkan saja sifat pemalu dan Hobby aneh yang dimilikinya. Apa hinata memang senista itu.

"Benarkah nak Naruto kau melamar Hinata?". Sang Nyonya Hyuuga bertanya sekali lagi karena ingin memastikan pendengarannya.

"Benar" Jawab Naruto meyakinkan.

Sang kepala keluarga yang sudah sadar dari kekagetan akibat terkejut langsung buka suara.

"Jadi Hinata? Kau sudah insaf dari hobby mu yang selalu memandangi benda berurat milik laki-laki berambut Hitam di ponselmu itu?".

HAIYU NO HENTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang