BAB 16

11.9K 558 28
                                    

Naruto masih menatap Hinata tajam. Walau aura bahagia masih nampak di pancaran Shappire milik lelaki itu.

"Kenapa kau pergi tanpa pamit waktu itu?". Tanya Naruto pada Hinata dengan nada tajam. Yang ditanya mendadak gugup.

"A-a-a-k-ku ha-hanya ingin saja heheheh". Jawab Hinata berkeringat dingin.

"Bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan bayi kita?". Tanya Naruto penuh selidik. Hinata yang merasa jengah karena Naruto terus menyudutkan dirinya akhirnya berteriak tidak terima tepat didepan wajah tampan calon suaminya itu.

"Kau jahat! Kenapa kau memarahiku?!Aku juga tidak tahu kalau aku sedang hamil waktu itu. Aku tidak jadi menikahimu! Biar kau menjadi pria tua lalu mati dengan ke-single-anmu itu!". 

Wah wah wah Hinata yang sedang hamil merusak filter mulutnya. Naruto yang kelabakan mendengar perkataan calon istrinya merangkul sebelah kaki Hinata seperti koala.

"Jangan! Aku mohon nikahi aku Hime~ aku sangat mencintaimu. Jangan tinggalkan aku Maafkan aku ya?".

Rengek Naruto sambil memeluk kaki Hinata erat. Hinata hanya mendengus dan kembali duduk. Walau agak kesulitan karena Naruto bergelayut disebelah kakinya.

Hinata berjalan terseok membawa Naruto yang menempel dikakinya sambil terus merengek nikahi aku pada Hinata, pasangan unik.

Brak!

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka lebar, Munculah dua sosok lelaki tampan yang diketahui bernama Uchiha Sasuke dan Sabaku Gaara.

Hinata terlonjak kaget dan otomatis memandang pintu. Sasuke dan Gaara melongo melihat sahabat mereka yang lagi-lagi penuh ingus sedang memeluk kaki seorang perempuan cantik. Hinata terus memperhatikan salah satu pria di Hadapannya dengan intens.

"Bisakah kalian mengetuk pintu? Kalian mengagetkan Himeku ttebayou ". Hardik Naruto sambil masih menempel dikaki Hinata.

Gaara memandang miris sahabatnya yang sangat OOC. Sepanjang persahabatannya dengan Naruto. Tak pernah sekalipun Gaara melihat Naruto yang seperti ini. Dia merasa sedikit malu mengakui Naruto sebagai sahabatnya. Gaara menggeleng tidak percaya.

"Apa yang kau lakukan dobe?" Kau seperti monyet! Kemana wibawamu sebagai pemimpin Hokage Group?".

Pertanyaan sekaligus pernyataan yang Sasuke lontarkan sukses menyadarkan Naruto dari posisinya. Melepaskan kaki Hinata dan berdiri lalu berdehem sebentar.

"Ehm jadi apa tujuan Kalian?". Pertanyaan Naruto belum sempat terjawab kembali saat Hinata tiba-tiba menyela. "Sa-sasuke-nii?". Merasa terpanggil namanya Sasuke pun menoleh pada asal suara. Alisnya mengernyit seperti mengingat-ingat sesuatu.

Naruto dan Gaara hanya memandang bingung.

Tak berapa lama akhirnya Sasuke membuka suara. "Hina-chan?" Kata sasuke bernada ragu-ragu. Hinata mengangguk antusias sambil tersenyum. Dan saat yang sama senyum langka juga langsung terbentuk di bibir Sasuke. Bahkan Sasuke tersenyum sangat lebar memperlihatkan Giginya yang rapi, Like Naruto.

Hinata berlari menerjang ke arah Sasuke yang telah membuka tangan lebar-lebar. Sasuke memutar-mutar Hinata dalam pelukannya sambil tertawa. Mereka terlihat seperti pasangan kekasih.

Aura tak bersahabat keluar dari sosok pirang yang sedari tadi melihat keintiman yang Sasuke dan Hinata tunjukkan. Dan reaksi Naruto membuat sosok berkepala merah yang tidak jauh darinya menggeser lima langkah guna menghindari Hawa membunuh yang menguar kuat dari tubuhnya.

Mereka yang berpelukan dan masih terus bercanda tidak menyadari ada yqng cemburu Sasuke dan Hinata masih saling bertukar kemesraan. Membakar amarah seseorang yang berdiri tak jauh dari sana.

HAIYU NO HENTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang